FSGI Dorong Laporan Keuangan SMKN 3 Padangsidimpuan Diusut Sekjen FSGI Retno Listyarti. Foto: dok/JPNN.com jpnn.com, JAKARTA - Munc...
Sekjen FSGI Retno Listyarti. Foto: dok/JPNN.com
jpnn.com, JAKARTA - Munculnya kasus di SMKN 3 Padangsidimpuan, Sumatera Utara seharusnya menjadi perhatian pemerintah pusat maupun daerah. Pasalnya, sekolah yang harusnya menjadi tempat aman bagi siswa kini berubah seperti neraka.
"âPihak-pihak berwenang dan terkait seperti Inspektorat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Inspektorat Pemprov Sumatera Utara, Bidang SDM Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Wali Kota dan Dinas Pendidikan Padangsidimpuan dan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), harusnya bersinergi menuntaskan pemeriksaan terkait latar belakang kematian Amel dengan kekerasan verbal yang ternyata juga dialami lima siswi lain di SMKN 3 Padangsidempuan," kata Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti di Jakarta, Jumat (14/4).
Menurut Retno, kasus di SMKN 3 Paâdangsidimpuan bukan hanya masalah daerah tapi sudah nasional. Sebab, di sekolah tersebut sudah ada korban meninggal (Amelya Nasution) dan lima siswa yang mendapatkan kekerasan verbal.
Dia juga mendorong âpengusutan laporan keuangan SMKN 3 Padangsidimpuan. Sebab, pengelolaan usaha ( PU) itu adalah salah satu pelajaran/kompetensi jurusan tertentu di SMK, tidak ada dasar untuk mengumpulkan uang.
"PU bukan program sekolah secara umum, tetapi subjektif guru, yang bisa jadi dikelola si guru secara pribadi atau kelas. âNah ini harus diusut kenapa sampai oknum guru tega melakukan kekerasan kepada siswa hanya karena masalah belum bayar iuran PU," tandasnya.
Tidak ada komentar