Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Jago Pengelola Sungai Blusukan di Hutan Narbo Jatiluhur

Jago Pengelola Sungai Blusukan di Hutan Narbo Jatiluhur Para peserta General Meeting Network of Asia River Basin Organization (NARBO) VI saa...

Jago Pengelola Sungai Blusukan di Hutan Narbo Jatiluhur

Jago Pengelola Sungai Blusukan di Hutan Narbo Jatiluhur - JPNN.COM

Para peserta General Meeting Network of Asia River Basin Organization (NARBO) VI saat mengunjungi Narbo Forest di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (22/2). Foto: Perum Jasa Tirta II for JPNN

jpnn.com - Keberadaan kawasan hutan di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat jadi perhatian internasional. Hutan Jatiluhur bahkan menjadi lokasi tempat pembukaan General Meeting Network of Asia River Basin Organization (NARBO) VI.

NARBO merupakan jaringan kerja sama antar-badan pengelola sungai (River Basin Organization) di Asia. Fokusnya adalah menggalakkan kegiatan dalam upaya m ewujudkan pengelolaan sumber daya air secara terpadu atau integrated water resources management (IWRM).
General Meeting NARBO VI yang berlangsung selama tiga hari mulau hari ini (22/2), juga diisi dengan agenda kunjungan lapangan ke Perum Jasa Tirta II di Purwakarta, termasuk blusukan ke Hutan Narbo (Narbo Forest). Hutan itu dibuat oleh NARBO pada tahun 2006 lalu.

“Hutan Narbo merupakan salah satu wujud kepedulian Narbo dan Perum Jasa Tirta II dalam menggalakkan program pemerintah saat ini yaitu Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air,” kata Direktur Utama Perum Jasa Tirta Djoko Saputro saat pembukaan General Meeting NARBO VI di kawasan Hutan Narbo, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (22/2).

Setelah dari Hutan Narbo, 72 orang delegasi dari 15 negara anggota NARBO lantas berkunjung ke Waduk Ir. H. Djuanda di Jatiluhur. Semua peserta pertemuan NARBO juga diajak menanam 150 bibit pohon.

Djoko menjelaskan, untuk Indonesia, program Narbo dip ercayakan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selanjutnya, Kementerian PUPR menyerahkan pengelolaan Hutan Narbo ke Perum Jasa Tirta II.

Djoko menambahkan, wilayah Hutan Narbo juga sangat strategis dan vital karena kawasannya menyatu dengan Tanggul Ubruk, Jatiluhur sebagai bendungan terbesar di Asia. Perum Jasa Tirta II sebagai perusahaan pengelola air mengejawantahkan kepercayaan dari Kementerian PUPR dengan melakukan konservasi lingkungan hutan dan air dengan mengelola Hutan Narbo sejak 2006.

Manfaatnya pun sudah terasa. Kawasan itu semakin hijau dan menjadi lokasi wisata. "Ini wujud nyata bagaimana kita mengelola lingkungan hutan seluas enam hektar di sekitar bendungan yang luasnya sekitar 150 hektar," kata Djoko.

Direktur I Perum Jasa Tirta II Sumiyana Sukandar menambahkan, tujuan program Narbo adalah membantu pencapaian pengelolaan sumber daya air secara terpadu.

Sumber: JPNN

Tidak ada komentar

Latest Articles