Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Partai Kakbah Curigai Sikap Ngotot Fahri Hamzah soal Angket KPK

Partai Kakbah Curigai Sikap Ngotot Fahri Hamzah soal Angket KPK Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Foto: dokumen JPNN.Com jpnn.com, JAKA...

Partai Kakbah Curigai Sikap Ngotot Fahri Hamzah soal Angket KPK

Partai Kakbah Curigai Sikap Ngotot Fahri Hamzah soal Angket KPK - JPNN.COM

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR berencana melayangkan nota protes kepada pimpinan di lembaga legislatif itu. Rencana itu sebagai buntut keputusan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang mengetokkan palu sebagai tanda persetujuan rapat paripurna atas usul penggunaan hak angket terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kita akan protes secara tertulis ke pimpinan," ujar Sekretaris Fraksi PPP Amir Uskara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (28 /4).

Menurutnya, Fahri telah bertindak arogan saat memimpin paripurna untuk mengambil keputusan atas usul penggunaan hak angket terhadap KPK. Dalam pandangan PPP, wakil ketua DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu telah memaksakan kehendak.

"Kita tidak tahu apakah itu kehendak pribadi atau kelompok, atau memang keinginan golongan. Itu (usul angket terhadap KPK, red) mau dilegitimasi melalui lembaga," tutur Amir.

Lebih lanjut Amir mengatakan, seharusnya Fahri saat memimpin paripurna menanyakannya kepada sepuluh fraksi yang ada di DPR. Namun yang terjadi, di dalam paripurna tadi, yang berbicara dalam posisi personal anggota.

"Seharusnya digilir. Fraksi PDIP, Golkar, dan seterusnya karena kita masing-masing punya pendapat. Ini hal-hal yang kita anggap tidak sesuai dengan kelaziman yang ada. Sehingga patut kita curiga ada sesuatu dari pimpinan ini memaksakan pengambilan keputusan tadi," jelasnya.

Menurut Amir, sejak semula fra ksinya sudah bertanya ke pimpinan DPR dan Badan Musyawarah (Bamus) mengenai anggota yang menjadi pengusul hak angket. Namun, Amir PPP tak memperoleh jawaban pasti selain nama-nama pengusul akan dibacakan dalam rapat paripurna.

"Katanya akan dibacakan, dibuka di paripurna. Sampai tadi tidak dibuka. Belum ada kesempatan bertanya, sudah ketok palu," katanya dengan nada kesal.

Sumber:JPNN

Tidak ada komentar

Latest Articles