Citra Alim PKB Malah Bikin Masyarakat Segan Mencoblos Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H Abdul Muhaimin...
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H Abdul Muhaimin Iskandar membuka acara Konsolidasi Anggota DPRD PKB Se-Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/2/2017). FOTO: Humas PKB
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meyakini, kader partainya tidak ada yang nakal. Baik itu para pengurus PKB maupun anggota legislatif dan kepala daerah yang berasal dari PKB.
"Orang PKB itu enggak pernah mabuk, narkoba, maling, main perempuan, judi, enggak pernah. Kala u ada yang nakal, pasti bukan kader PKB asli. Pasti cangkokan, pasti titipan," ujar Muhaimin saat membuka konsolidasi DPP PKB dengan anggota DPRD dari Fraksi PKB se-Kalimantan, di Graha Gus Dur, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (22/3).
Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin ini, sikap yang menjadi ciri khas kader PKB merupakan modal besar dalam berpolitik. Namun tentunya perlu untuk terus ditingkatkan. Caranya, PKB harus mampu menjawab berbagai permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.
"Termasuk kalau kita (kader PKB,red) memimpin republik ini, saya jamin akan sungguh-sungguh dan tak pernah main-main. Tapi ada kelemahannya, karena pakai peci dan banyak yang ustaz juga, masyarakat banyak yang belum memilih PKB," tutur Cak Imin.
Umumnya, masyarakat tidak memilih PKB, karena merasa kehidupan agamanya belum baik. Hal tersebut diketahui dari berbagai informasi yang diterima dari masyarakat.
"Ini realitas, di pesantren kami bany ak yang kerja. Pas pemilu, mereka enggak nyoblos PKB. Padahal kehidupan sehari-hari mereka dicukupi dari bekerja di pesantren itu. Waktu saya tanya, jawabnya belum berani nyoblos PKB. Karena belum menjadi orang baik, belum salat dengan benar," tukas Cak Imin.
Kondisi ini menurut Cak Imin, perlu disikapi secara bijak oleh seluruh kader PKB. Caranya, dengan memahami modalitas yang dimiliki, sekaligus menyelami realitas di tengah masyarakat.(gir/jpnn)
Sumber: JPNN
Tidak ada komentar