Demokrat, Rumah Politik Pencetak Para Pemimpin Masa Depan Komunikator Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean saat memberikan pendidikan politik...
Komunikator Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean saat memberikan pendidikan politik pada generasi muda di Rumah Politik Hinca, Medan, Jumat (07/04). (twitter/hincapandjaitan)
Medan: Demokrat adalah partai yang pernah berjaya sejak didirikan dan mampu memimpin negara ini selama 10 tahun di usianya yang relatif muda. Adalah sosok Susilo Bambang Yudhoyono yang membidani Demokrat dan menjadi rumah politik yang kemudian menghantar SBY menjadi Presiden selama 10 tahun.
Sejarah bangsa telah mencatat, keberanian dan naluri politik tinggilah yang membuat SBY kemudian tampil berhadapan dengan Megawati Sukarno Putri pada pilpres 2004. SBY mengalahkan Megawati yang pada saat itu masih menjabat sebagai Pres iden RI Ke-5 menggantikan Gus Dur yang dilengserkan pada tahun 2000. Itulah sejarah politik bangsa yang sarat pesan, bahwa Presiden bukanlah jabatan abadi dan presiden pun bisa kalah dalam pilpres. Demkian dikatakan Komunikator Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean, Jumat (07/04).
Menurut Ferdinand, pasca-besarnya terpaan yang pernah menghantam Partai Demokrat akibat ulah segelintir kader terjerumus ke dalam perbuatan korupsi, Demokrat yang tercoreng terus berbenah dan memperbaiki diri. Ibaratnya, SBY dan Demokrat terus bersih-bersih dengan membersihkan dan menyapu rumah politik bernama Partai Demokrat. Bersih-bersih agar rumah politik itu kemudian menjadi rumah yang nyaman dihuni dan menjadi rumah yang mampu mendidik serta mencetak kader-kader pemimpin masa depan.
Dan pada masa bersih-bersih itulah kemudian Hinca Pandjaitan dipercaya SBY untuk menjadi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.
âApa pun ceritanya, kepemimpinan silih berganti, maka Partai Demokrat aka n selalu siap melanjutkan estafet kepemimpinan dengan menghasilkan dan mencetak kader-kader pemimpin bangsa yang handal, siap memimpin, nasionalis dan religius,â Ferdinand menuturkan.
Ferdinand mengungkapkan, dalam rangka itu jugalah, maka pada Jumat (7/4), Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan hadir di Sumatera Utara untuk menyiapkan kader-kader pemimpin masa depan. Hinca telah mendirikan dan meresmikan âRumah Politik Hincaâ. Dalam kapasitasnya sebagai politisi dan sebagai Sekjen Partai Demokrat, Hinca ingin mencetak politisi-politisi baru, maka Rumah Politik Hinca ini memasang target akan menghasilkan calon pemimpin masa depan.
âHarapannya, kemudian, di seluruh Indonesia, harus berdiri Rumah Politik oleh kader Partai Demokrat yang bebas disinggahi masyarakat untuk memahami politik, mencintai politik dan kemudian mampu meningkatkan pendidikan politik di tengah masyarakat. Itulah Rumah Politik, menjadi rumah yang akan memberikan pendidikan politik dan pendidik an kebangsaan. Tujuannya menyiapkan anak-anak bangsa dan kader Partai untuk siap menjadi pemimpin yang memiliki nasionalisme tinggi dan kehidupan keseharian yang religius,â Ferdinand menerangkan..
Dikatakannya, Rumah Politik Hinca yang terinspirasi dari kehadiran Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam kancah politik nasional pasca Pilkada Jakarta, berharap mampu mencetak AHY-AHY berikutnya. AHY adalah sosok baru pemimpin masa depan. AHY cerdas, berani, petarung dan ksatria dengan nasionalisme tinggi serta kehidupan religi yang baik.
âAHY akan menjadi inspirasi dalam perjalan Rumah Politik kader Partai Demokrat, AHY akan menjadi ikon contoh pemimpin masa depan, maka kelak Partai Demokrat akan memiliki banyak kader seperti AHY yang akan menjaga Indonesia dengan semangat nasionalisme, religius dan patriotis,â Ferdinand menegaskan.
Disebutkanya, ada yang menarik dari sekian deretan pigura di ruang belajar pembekalan Rumah Politik Hinca yang menggoda perhatianny a. Antara lain foto Hinca bersama SBY yang bertuliskan âSBY GURU POLITIKKUâ. Pigura kedua foto Hinca dengan AHY yang bertuliskan âAHY PEMIMPIN MASA DEPANâ dan terakhir pigura Hinca dengan ibu Ani Yudhoyono yang bertuliskan âIBU ANI SANG PENGINSPIRASIâ.
âKetiga pigura ini adalah bahasa komunikasi yang bisu, yang tidak berbicara tapi pesannya jelas bahwa SBY, AHY dan Ibu Ani mendapat tempat di hati Hinca Pandjaitan sebagai Guru Politik dan sebagai Penginspirasi,â Ferdinand menegaskan.
Di akhir kalimatnya, Ferdinand meneriakkan,âJayalah Demokrat! Jayalah Indonesia! Di mana Merah Putih berkibar maka di situ Panji Demokrat berkibar mengawal Ibu Pertiwi, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.â
(BidikNusantara/dik)
Sumber: Partai Demokrat
Tidak ada komentar