Prajurit TNI Terpilih Tak Boleh Gagal Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo hadir pada acara peluncuran Buku Dokumentasi 70 Tahun Pasuka...
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo hadir pada acara peluncuran Buku Dokumentasi 70 Tahun Pasukan Pengamanan Presiden di Mako Paspampres, Jalan Tanah Abang II No. 6, Jakarta Pusat, Kamis malam (29/12). FOTO: Dok. Puspen TNI
JPNN.com - Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) merupakan kumpulan dari prajurit-prajurit TNI terpilih. Oleh karenanya, Paspampres tidak boleh gagal dalam setiap melaksanakan tugas pengamanan.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo usai menghadiri peluncuran Buku Dokumentasi 70 Tahun Pasukan Pengamanan Presiden, di Mako Paspampres, Jalan Tanah Aban g II No. 6, Jakarta Pusat, Kamis malam (29/12).
Menurut Jenderal Gatot, personel Paspampres melaksanakan tugas pengamanan fisik langsung jarak dekat kepada Presiden RI dan Wapres RI beserta keluarganya. Juga tamu negara setingkat Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan dan mantan Presiden atau Wapres RI.
Panglima TNI menyatakan bahwa, sekarang ini masyarakat dan presiden yang sama-sama ingin selalu berhubungan sehingga tidak ada batas presiden dengan rakyatnya. âInilah tuntutan tugas Paspampres agar lebih teliti, terlatih dan profesional lagi,â tegasnya.
Terkait Buku Dokumentasi 70 Tahun Pasukan Pengamanan Presiden, Panglima TNI mengatakan bahwasanya buku ini adalah refleksi dari Komandan Paspampres yang sekarang, untuk mengukir atau melihat kembali sejarah Paspampres bersama tokoh-tokohnya.
Lebih lanjut, Panglima TNI mengatakan bahwa, Paspampres ini berdiri sudah sangat lama dan bukan tiba-tiba berdiri, ada sejarah panjang sejak tahun 46 sampai dengan sekarang.
âBuku ini sangat diperlukan khususnya untuk prajurit-prajurit muda, agar mereka tahu bahwa tugas Paspampres penuh dengan berbagai lika-liku tantangan dan perjuangannya,â tuturnya.
Buku Dokumentasi 70 Tahun Pasukan Pengamanan Presiden memuat berbagai hal dan sejarah Pasukan Baret Biru Muda, sejak berdiri mengawal Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Presiden Joko Widodo, serta kunjungan Kepala Negara lain ke Indonesia.
Sumber: JPNN
Tidak ada komentar