Setelah AS Tinggalkan TPP, ASEAN Akan Fokus ke Asia Setelah AS Tinggalkan TPP, ASEAN Akan Fokus ke Asia Negara-negara ASEAN akan memprior...
Setelah AS Tinggalkan TPP, ASEAN Akan Fokus ke Asia
Negara-negara ASEAN akan memprioritaskan pembentukan pakta perdagangan yang fokus pada Asia, terutama yang mencakup Cina, India dan Jepang.
Setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penarikan diri negaranya dari Kemitraan Trans Pasifik (Trans-Pacific-Partnership, TPP), negara-negara Asia Tenggara kini fokus untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di kawasan Asia.
Gagasan yang kini ingin diwujudkan secepatnya adalah Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Ini adalah usulan perjanji an perdagangan bebas antara ASEAN dengan enam negara lain, yaitu Australia, Cina, India, Jepang, Korea Selatan dan Selandia Baru.
"Itu bagi kami akan menjadi prioritas daripada kesepakatan lain," kata Menteri Perdagangan dan Industri Filipina, Ramon Lopez, kepada kantor berita Reuters dalam sebuah wawancara.
Penarikan diri AS dari Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) dan ketidakpastian kebijakan ekonomi yang akan dijalankan Presiden Donald Trump yang cenderung proteksionis, mendorong negara-negara Asia Tenggara untuk mencari strategi baru. RCEP sekarang menjadi fokusnya.
"Tentu saja semua orang ingin memiliki hubungan ekonomi yang lebih baik dengan AS, karena mereka adalah negara besar, mereka salah satu konsumen terbesar, tapi ini bukan prioritas utama ASEAN," kata Ramon Lopez.
Presiden AS Barack Obama mendorong pembentukan Trans Pacific Partnership (TPP), November 2015
Filipina saat ini memegang tongkat kepemimpinan ASEAN. 10 kepala negara ASEAN bertemu di Manila minggu ini untuk menegaskan lagi prioritas dan strategi ekonomi bersama. Tahun ini, ASEAN sekaligus memperingati 50 tahun pendiriannya.
Konsep RCEP sebenarnya sudah pernah dibahas ASEAN tahun 2012, namun kemudian digantikan dengan TPP yang dipromosikan oleh Presiden AS saat itu, Barack Obama. Empat anggota ASEAN - Brunei, Malaysia, Singapura dan Vietnam - sudah menyatakan ikut TPP, namun pakta itu sekarang kehilangan maknanya setelah AS menarik diri. Apalagi Cina menyatakan akan mendukung RCEP.
Pakta Perdagangan Regional RCEP diharapkan menghasilkan sinergi dan mekanisme yang bisa memicu perdagangan di kawasan, sekaligus pemotongan tarif untuk pasar ekspor di kawasan Asia.
RCEP akan menggabungkan kawa san ekonomi ASEAN - komunitas yang terdiri dari dari 620 juta penduduk dengan PDB gabungan senilai 2,6 triliun dolar AS - dengan enam adidaya ekonomi Asia, Cina dan Jepang, serta India, Korea Selatan, Australia, Korea Selatan dan Cina.
"Semua negara melihat apa yang saling menguntungkan bagi semua," kata Ramon Lopez.
"Apa yang kita bicarakan di RCEP adalah sejauh mana kita bisa meninjau produk, produk yang perlu diliberalisasi untuk perdagangan bebas," tambahnya.
Menteri Perdagangan dan Industri Filipina itu mengatakan, retorika Trump tentang perdagangan memang menjadi keprihatinan bagi negara-negara yang berbasis ekspor di Asia Tenggara. Namun mereka tetap berharap dapat melunakkan pendirian Trump dan meyakinkan Presiden AS itu bahwa langkah yang direncanakan pada akhirnya hanya akan merugikan ekonomi AS sendiri.
"Yang kami harapkan hanyalah, bahwa AS tidak akan benar-benar menghasilkan kebijakan yang sangat proteksionis," k ata Ramon Lopez.
-
7 Komoditi Ekspor Andalan Indonesia
Kelapa Sawit
Indonesia saat ini mendominasi pasar minyak sawit di dunia dengan produksi mencapai 31 juta ton per tahun. Terlepas dari rencana moratorium perkebunan sawit yang digagas pemerintahan Joko Widodo, Indonesia sempat berniat menggandakan produksi sawit hingga tahun 2030.
-
7 Komoditi Ekspor Andalan Indonesia
Beras
Dari 744 juta ton beras yang diproduksi dunia, hampir 10% diantaranya berasal dari Indonesia. Jumlahnya mencapai 70,7 juta ton. Namun kapasitas produksi saat ini cuma mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Pemerintahan Joko Widodo berjanji akan meningkatkan kapasitas produksi dengan membuka lahan baru dan menge mbangkan varian padi yang lebih efektif.
-
7 Komoditi Ekspor Andalan Indonesia
Batu Bara
Kalimantan yang kaya batu bara banyak mendatangkan hujan devisa buat negara. Setiap tahun Indonesia memproduksi batu bara setara 281 juta ton minyak bumi. Jumlah tersebut mencapai 7,2% dari total produksi dunia. Saat ini India telah menggeser Cina sebagai negara importir batu bara Indonesia terbesar.
-
7 Komoditi Ekspor Andalan Indonesia
Kakao
Produk andalan Sulawesi dan Sumatera ini termasuk primadona komoditi yang dimiliki Indonesia. Saat ini produksi kakao mencapai 712.231 ton yang menempatkan Indonesia sebagai produsen terbesar ketiga dunia.
-
7 Komoditi Ekspor Andalan Indonesia
Energi Geothermal
Terletak di bibir Cincin Api Pasifik, Indonesia berlimpah energi panas bumi. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, potensi geothermal di tanah air mencapai 28.000 MW. Saat ini sebagian besar energi panas bumi diproduksi di PLTP Gunung Salak.
-
7 Komoditi Ekspor Andalan Indonesia
Biji Kopi
Indonesia adalah produsen biji kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Tapi soal efektifitas produksi kita banyak tertinggal ketimbang kedua negara tersebut. Saat ini produksi biji kopi Indonesia baru sebatas 800 kilogramm per hektar. Bandingkan dengan Brazil yang mencapai 2000kg/he ktar atau Vietnam 1500kg/hektar.
-
7 Komoditi Ekspor Andalan Indonesia
Karet Alam
Produksi tahunan karet alam di Indonesia yang mencapai 3,2 juta ton tercatat yang terbesar kedua di dunia setelah Thailand. Sebagian besar komoditi karet di Indonesia berasal dari Sumatera dan Kalimantan.
Penulis: Rizki Nugraha/Ap (Invest Indo, ICO, FAO, Chevron)
hp/vlz (rtr, afp, ap)
Laporan Pilihan
Komoditas Impor Terbesar Indonesia
Tahun 2014 Indonesia mengimpor produk senilai 178 milyar Dollar AS. Angka itu menempatkan Indonesia di peringkat 27 negara pengimpor terbesar di dunia. Apa saja barang yang paling banyak kita beli dan dari mana asalnya? (02.08.2016)
7 Komoditi Ekspor Andala n Indonesia
Sejumlah hasil bumi menjadi aset vital buat perekonomian nasional. Berikut komoditi ekspor Indonesia yang menjadi primadona di pasar internasional. (01.06.2016)
- Tanggal 27.04.2017
- Penulis Hendra Pasuhuk
- Kata Kunci ASEAN, Regional Comprehensive Economic Partnership, RCEP, Donald Trump, TPP, perdagangan, Cina, India, Australia, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru., Indonesia
- Bagi artikel Kirim Facebook Twitter google+ lainnya Whatsapp Tumblr Digg Technorati stumble reddit Newsvine
- Feedback: Kirim Feedback
- Cetak Cetak halaman ini
- Permalink http://p.dw.com/p/2bzTX
Tidak ada komentar