Ada Aksi Massa, Ruas Jalan di Depan Gedung Pengadilan Tinggi DKI Macet - KOMPAS.com Kompas.com/David Oliver Purba Kemacetan total terjadi di...
Kompas.com/David Oliver Purba Kemacetan total terjadi di ruas Jalan Letjen Soeprapto di depan Gedung Pengadilan Tinggi, Jakarta Pusat. Hal itu disebabkan massa aksi pendukung Ahok masih bertahan di lokasi aksi, Jumat (12/5/2017)
JAKARTA, KOMPAS.com - Ruas Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, tepatnya di depan Gedung Pengadilan Tinggi DKI Jakarta macet total. Kemacetan itu disebabkan massa pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang belum mau membubarkan diri.
Pada pukul 19.05 WIB, baik pengendara roda dua dan empat yang hendak melintas di kawasan itu terhenti karena sejumla h petugas kepolisian menutup jalan.
"Ada aksi massa Pak, tunggu," kata seorang petugas.
Tampak pengendara yang kesal membunyikan klakson kendaraannya. Sejumlah pengendara sepeda motor akhirnya berusaha mengambil jalan pintas dengan berbelok tepat di samping Gedung Pengadilan Tinggi Negeri.
Diperkirakan kemacetan yang terjadi cukup panjang karena bertepatan dengan jam pulang kerja. Belum ada informasi pengalihan rute dari pihak kepolisian.
Massa berunjuk rasa menuntut agar Pengadilan Tinggi DKI mengabulkan penanahanan dan banding vonis 2 tahun yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara kepada Ahok dalam kasus penodaan agama.
Majelis hakim juga memerintahkan Ahok segera ditahan. Dia di Rutan Mako Brimob, Depok sejak Selasa malam lalu.
Baca juga: Massa Pendukung Ahok di Pengadilan Tinggi DKI Diminta Membubarkan Diri
Kompas TV Aksi ini mereka lakukan sebagai bentuk dukungan untuk Ahok agar kuat menjalani masa hukumannya. Berita TerkaitJika Penahanannya Ditangguhkan, Ahok Tetap Tidak Bisa Jabat GubernurMA Persilakan KY Berikan Data Hakim Kasus Ahok yang Dapat PromosiKejaksaan Pastikan Banding atas Vonis AhokMassa Pendukung Ahok di Pengadilan Tinggi DKI Diminta Membubarkan DiriSurya Paloh Jenguk Ahok Selama Sejam Lebih di Mako Brimob Terkini Lainnya Sandiaga: Jangan Salah Artikan Ekonomi Syariah Itu Ekstrem dan Radikal Megapolitan 12/05/2017, 21:44 WIB Sikap Mendagri Dikhawatirkan Jadi Pola yang Terus Berulang Nasional 12/05/2017, 21:42 WIB Polisi Bubarkan Pendukung Ahok dengan Semprotan Air dari "Water Canon" Megapolitan 12/05/2017, 21:34 WIB Di Palembang, Warga Bakar 1.000 Lilin untuk Bela NKRI Regional 12/05/2017, 21:31 WIB Hamilton dan Bottas Masih Paling Cepat Olahraga 12/05/2017, 21:27 WIB Ki Gendeng Pamungkas Ajukan Permohonan Penangguhan Penahanan Megapolitan 12/05/2017, 21:24 WIB Sistem Pemilu Terbuka Terbatas Dinilai Tak Demokratis Nasional 12/05/2017, 21:19 WIB Nasdem Bersikeras Pilih Ambang Batas Parlemen 7 Persen Nasional 12/05/2017, 21:19 WIB Ratusan Rumah di Kendari Terendam Banjir, Warga Mengungsi Regional 12/05/2017, 21:16 WIB Surya Paloh Berikan Dukungan Moral Saat Jenguk Ahok Megapolitan 12/05/2017, 21:15 WIB Aksi Bakar 1.000 untuk Ahok Juga Digelar di Timor Leste Regional 12/05/2017, 21:08 WIB Kama Sutra Satwa: Kisah Pakar Penis dan Vagina Ungkap Seks Lumba-lumba Sains 12/05/2017, 21:07 WIB Ada Aksi Massa, Ruas Jalan di Depan Gedung Pengadilan Tinggi DKI Macet Megapolitan 12/05/2017, 21:05 WIB Gorontalo Dilanda Banjir, Tig a Desa Terendam Regional 12/05/2017, 21:01 WIB Jika Penahanannya Ditangguhkan, Ahok Tetap Tidak Bisa Jabat Gubernur Nasional 12/05/2017, 20:56 WIB Load MoreSumber: Google News
Tidak ada komentar