Apa Itu Disclaimer Sampai Membuat Jokowi Marah-marah? - Detikcom detikFinance / Berita Ekonomi Bisnis / Detail Berita ...
detikFinance / Berita Ekonomi Bisnis / Detail Berita Follow detikFinance Rabu 24 May 2017, 14:30 WIB Apa Itu Disclaimer Sampai Membuat Jokowi Marah-marah? Maikel Jefriando - detikFinance Foto: Ari Saputra FOKUS BERITA Jokowi Marah Soal Disclaimer Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah. Hal ini kembali terjadi, meski dalam persoalan berbeda. Jokowi marah kepada para menteri yang tidak mampu mengelola keuangan dengan benar, sehingga harus mendapatkan opini disclaimer dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Disclaimer atau Tidak Menyatakan Pendapat (TMP) merupakan opini terburuk terhadap Kementerian Lembaga (KL) atas hasil audit laporan keuangan. Posisi yang di atasnya adalah Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Bagaimana sebuah instansi mendapatkan opini disclaimer?
Yudi Ramdan Budimana, Kepala Biro Humas dan Kerjasama Internasional BPK menjelaskan bahwa opini disclaimer muncul karena auditor tidak bisa menelusuri lebih lanjut atas laporan keuangan dari instansi tersebut. Sehingga tidak b isa memberikan opini WDP atau WTP.
"Disclaimer itu artinya auditor tidak bisa melakukan penelusuran," ujarnya kepada detikFinance, Rabu (24/5/2017).
Pada prosesnya, auditor menerima angka-angka yang merupakan realisasi belanja, penerimaan maupun utang dari sebuah instansi. Misalnya ketika ada belanja senilai Rp 100 miliar untuk pengadaan bangunan dan kendaraan bermotor. Akan tetapi catatan atas belanja maupun asetnya tidak tersaji.
"Sewajarnya laporan didukung oleh catatan dan dokumen. Pekerjaan auditor memastikan angka-angka dalam laporan didukung oleh catatan dan dokumen," jelasnya.
Pihak auditor juga memberikan kesempatan kepada instansi terkait, agar memberikan klarifikasi. Namun bila juga tidak mencukupi bahan untuk auditor, maka tetap akan dikenakan disclaimer. "Pasti sudah ada komunikasi," imbuhnya.
BPK memandang ada ketidakmampuan instansi dalam mengelola keuangan denga n benar, walaupun hanya tercatat dalam kurun waktu satu tahun anggaran. "Jadi dalam bahasanya itu sistem pengendalian internal Kementerian Lembaga cukup lemah," paparnya.
Seperti diketahui, pemerintah pusat mendapatkan opini WTP atas LHP LKPP 2016. Dari 84 Kementerian dan Lembaga (K/L) yang diperiksa, terdapat 73 Laporan Keuangan Kementerian Lemaga (LKKL) yang mendapat predikat WTP, dan 1 Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN) mendapat WTP.
Sedangkan yang mendapat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) sebanyak 8 LKKL atau 9%, yaitu pada Kemenhan, Kemen LHK, Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak, BKKBN, KPU, Badan Informasi Geopasial, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan LPP RRI.
Sedangkan yang Tidak Menyatakan Pendapat sebanyak 6% LKKL atau 7%, yaitu pada Kementerian KKP, Komnasham, Kemenpora, LPP TVRI, Bakala, dan Badan Ekonomi Kreatif. (mkj/mkj)
FOKUS BERITA Jokowi Marah Soal Disclaimer Berita Terkait
- Dalam 5 Tahun Terakhir, Baru di 2016 Kementerian Susi Disclaimer
- Setelah 10 Tahun, Kementan Raih WTP dari BPK
- Ini Kesalahan Susi Sampai Laporan Keuangannya Disclaimer
- BPK: Opini Disclaimer Belum Pasti Rugikan Negara
- Seberapa Penting Kereta Cepat Hingga Buat Jokowi Kesal?
- Ini Penjelasan Susi Setelah Dimarahi Jokowi Soal Disclaimer
- Jokowi-JK Bakal Hukum Menteri yang Disclaimer Tahun Depan
- Ini Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Bikin Jokowi Kesal
Pemkot Surabaya akan Bangun Jembatan Ratna untuk Pecah Kemacetan
detikNewsPesan untuk Jaga Keutuhan dan Bangkit dari Luhut
detikNewsAnies Jamin Kebijakan di DKI Selaras dengan Pemerintah Pusat
detikNewsAnies-Sandi Komitmen Penuhi Janji Kampanye, Termasuk KJP Plus
detikNewsTahun ini, Pemerintah Pusat akan Bangun 2 Jalan Layang di Solo
detikNewsHolding BUMN dan Kekhawatiran Privatisasi
detikNewsDPD Gelar Paripurna Luar Biasa
detikNewsDPR Dengarkan Laporan BPK
Kontak Informasi DetikcomRedaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Media Partner: promosi[at]detikfinance.com
Iklan: sales[at]detik.com News Feed
-
Teror Bom Kampung Melayu Diyakini Tak Bikin Investor Panik
Kamis, 25 Mei 2017 18:30 WIB Investor memahami bahwa teror bom semalam di ibukota bukan karena situasi keamanan di Indonesia tidak kondusif. -
Pengamat: Jangan Sampai Teror Bom Nodai Investment Grade!
Kamis, 25 Mei 2017 17:56 WIB Pemerintah harus bertindak cepat mengatasi teror bom agar tidak menodai capaian Investment Grade yang baru saja dinobatkan untuk Indonesia. -
Tembus Hutan, PLN Melistriki Pedalaman Papua
Kamis, 25 Mei 2017 17:47 WIB Melistriki Papua hingga ke wilayah pedalaman terus berlangsung. Targetnya 2.500 desa di Papua dan Papua Barat bisa menikmati listrik 24 jam. -
Pasar Modal RI Semakin Dewasa Hadapi Sentimen Teror Bom
Kamis, 25 Mei 2017 17:20 WIB Pasar modal Indonesia diyakini sudah kebal terhadap sentimen negatif terorisme. -
RI Dapat Investment Grade, Ini Manfaatnya
Kamis, 25 Mei 2017 17:02 WIB Peringkat Investment Grade diharapkan bisa menurunkan beban bunga surat utang negara, bunga kredit perbankan, menstabilkan mata uang rupiah, dan sebagainya. -
Ini Aneka Promo Akhir Pekan Panjang di Transmart dan Carrefour
Kamis, 25 Mei 2017 16:53 WIB Jangan lewatkan promo spesial akhir pekan dari Transmart dan Carrefour yang mulai lebih awal, yaitu dari Kamis (25/5/2017) sampai Minggu (28/5/2017). -
Harga Gula Ditekan, Petani Tebu Merugi
Kamis, 25 Mei 2017 16: 32 WIB Kebijakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) membatasi harga gula di pasar diprotes petani tebu. -
Terbangun 74%, Tol Soreang-Pasir Koja Bakal Operasi Juli 2017
Kamis, 25 Mei 2017 16:25 WIB Pembangunan fisik tol Soreang-Pasir Koja yang terletak di Sumedang, Jawa Barat, kini telah mencapai pro gres fisik sebesar 74%, bisa selesai Juli 2017. -
Bunga Simpanan di Bank Terus Menurun Sejak 2014
Kamis, 25 Mei 2017 15:52 WIB Seiring dengan terus turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), suku bunga simpanan di perbankan juga mengalami penurunan. -
S&P 500 Cetak Rekor Pasca Pertemuan The Fed
Kamis, 25 Mei 2017 15:44 WIB Pasar saham Wall Street berakhir positif pasca pertemuan The Federal Reserve (The Fed). Indeks S&P berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang masa. -
Laris Jelang Ramadan, Pedagang Baju Muslim Raup Omzet Rp 500 Juta/Hari
Kamis, 25 Mei 2017 15:38 WIB Omzet pedagang baju muslim melonjak menjelang Ramadan, ada yang mencapai Rp 500 juta/hari. -
Baju Muslim di Tanah Abang Laris Manis Mendekati Ramadan
Kamis, 25 Mei 2017 15:05 WIB Menjelang Ramadan, pusat grosir baju muslim di Pasar tanah Abang Blok A dan Blok B ramai diserbu pembeli sejak pagi.
-
Teror Bom Kampung Melayu Diyakini Tak Bikin Investor Panik Kamis, 25 Mei 2017 18:30 WIB
-
Pengamat: Jangan Sampai Teror Bom Nodai Investment Grade! Kamis, 25 Mei 2017 17:56 WIB
-
Tembus Hutan, PLN Melistriki Pedalaman Papua Kamis, 25 Mei 2017 17:47 WIB
-
Pasar Modal RI Semakin Dewasa Hadapi Sentimen Teror Bom Kamis, 25 Mei 2017 17:20 WIB
Popular
- 01
Teror Bom Kampung Melayu Diyakini Tak Bikin Investor Panik
- 02
Tembus Hutan, PLN Melistriki Pedalaman Papua
- 03
Pengamat: Jangan Sampai Teror Bom Nodai Investment Grade!
- 04
Pasar Modal RI Semakin Dewasa Hadapi Sentimen Teror Bom
- 05
Terbangun 74%, Tol Soreang-Pasir Koja Bakal Operasi Juli 2017
- 06
Laris Jelang Ramadan, Pedagang Baju Muslim Raup Omzet Rp 500 Juta/H ari
- 07
RI Dapat Investment Grade, Ini Manfaatnya
- 08
S&P 500 Cetak Rekor Pasca Pertemuan The Fed
- 09
Ini Aneka Promo Akhir Pekan Panjang di Transmart dan Carrefour
- 10
Bunga Simpanan di Bank Terus Menurun Sejak 2014
Popular
- 01
Teror Bom Kampung Melayu Diyakini Tak Bikin Investor Panik
- 02
Tembus Hutan, PLN Melistriki Pedalaman Papua
- 03
Pengamat: Jangan Sampai Teror Bom Nodai Investment Grade!
- 04
Pasar Modal RI Semakin Dewasa Hadapi Sentimen Teror Bom
- 05
Terbangun 74%, Tol Soreang-Pasir Koja Bakal Operasi Juli 2017
- 06
Laris Jelang R amadan, Pedagang Baju Muslim Raup Omzet Rp 500 Juta/Hari
- 07
RI Dapat Investment Grade, Ini Manfaatnya
- 08
S&P 500 Cetak Rekor Pasca Pertemuan The Fed
- 09
Ini Aneka Promo Akhir Pekan Panjang di Transmart dan Carrefour
- 10
Bunga Simpanan di Bank Terus Menurun Sejak 2014
Tidak ada komentar