Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Awas! Jumlah Pendaki Everest Musim Ini Terbanyak dalam Sejarah

Awas! Jumlah Pendaki Everest Musim Ini Terbanyak dalam Sejarah Pemandangan pegunungan Everest dari Tengboche, sekitar 300 km dari Kathmandu ...

Awas! Jumlah Pendaki Everest Musim Ini Terbanyak dalam Sejarah

Awas! Jumlah Pendaki Everest Musim Ini Terbanyak dalam Sejarah - JPNN.COM

Pemandangan pegunungan Everest dari Tengboche, sekitar 300 km dari Kathmandu (diambil 4 Mei 2017). Foto: AFP

jpnn.com, HIMALAYA - Nepal telah mengeluarkan 373 izin untuk para pendaki luar negeri mendaki Gunung Everest di musim semi, bulan ini.

Juru bicara Dinas Pariwisata Nepal, Durga Dutta Dhakal mengatakan, izin ini merupakan jumlah terbanyak dalam catatan pendakian puncak tertinggi di dunia itu selama ini. "Izin mendaki Everest musim semi ini adalah yang tertinggi yang pernah ada," kata Dhakal.

Hitungannya, 373 itu baru jumlah pe ndaki asing saja. Masing-masing pendaki setidaknya akan merekrut satu pemandu warga Nepal, atau biasa disebut sherpa (merujuk dari nama suku warga di lereng pegunungan Himalaya).

Itu berarti, lebih kurang 750 pendaki akan menuju ke puncak yang memiliki ketinggian 8.848 meter itu dalam beberapa minggu ke depan.

Kepadatan lalu lintas pejalan kaki ini sebenarnya sudah diprediksi dari lama. Para pendaki Everest musim ini ada yang merupakan pendaki yang batal melakukan pendakian pada 2015, saat terjadi gempa. Nah, mereka tak ingin izin perpanjangan mendaki habis begitu saja.

Musim pendakian Everest dalam dua tahun belakangan ini terbilang sepi. Itu terjadi karena pada seringnya terjadi gempa yang mengakibatkan longsoran hebat. Pada 2014 sebanyak 16 orang tewas, bahkan di 2015 tercatat ada 18 orang.

Lonjakan jumlah pendaki tahun ini sesungguhnya membuat warga di pegunungan khawatir. Semakin banyak yang mendaki, bahaya semakin tinggi.

"Skenario terba ik tahun ini adalah mengharapkan cuaca yang bersahabat. Semakin baik cuaca, kerumunan pendaki akan semakin tersebar," sebut salah seorang pendaki dan blogger, Alan Arnette.

Sumber: JPNN

Tidak ada komentar

Latest Articles