Buya Syafii: Bangsa Indonesia Harus Bangkit - KOMPAS.com KOMPAS.com/Teuku Muhammad Guci Syaifudin Mantan Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadi...
KOMPAS.com/Teuku Muhammad Guci Syaifudin Mantan Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif di Hotel Edu, Jalan Letjen Suprapto, Kota Yogyakarta, Jumat (19/5/2017).
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tokoh senior Buya Syafii Maarif menyampaikan bangsa Indonesia tidak boleh menyerah dan harus keluar dari kondisi yang terjadi saat ini. Buya mengajak masyarakat bangkit kembali menyelamatkan bangsa Indonesia.
"Situasi kita sudah jelas memprihatinkan," ucap Buya Syafii Maarif dalam jumpa pers seruan sesepuh bangsa untuk perdamaian Indonesia di University Club Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jumat (26/ 05/2017).
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini menyampaikan, bangsa Indonesia tidak boleh menyerah dengan situasi saat ini. Bangsa Indonesia juga tidak boleh hanyut dalam pesimisme dan keputusasaan.
"Kita harus bangkit kembali menyelamatkan bangsa ini, menyelamatkan keturunan kita untuk ratusan bahkan ribuan tahun yang akan datang," tegasnya.
(Baca juga: Buya Syafii Maarif hingga Istri Gus Dur Duduk Bersama, Ini 5 Seruan untuk Indonesia)
Karenanya, semua yang mencintai bangsa ini tidak boleh diam lagi. Tetapi harus bersuara bahwa bangsa Indonesia harus bangkit dan tidak boleh berada dalam situasi yang tidak menentu.
"Kita tidak boleh diam, bersuara sampaikan kepada pemerintah, politisi, calon-calon negarawan atau siapa saja yang memang mencintai bangsa ini. Kita tidak boleh dalam situasi yang tidak menentu, harus keluar dari situ," tandasnya.
Buya menilai, pemerintah sedikit terlambat dalam mengambil la ngkah-langkah, sehingga terjadi situasi seperti saat ini. "Agak terlambat memang. Ya ini jadinya masyarakat terbelah semacam ini, dan ini berbahaya sekali," ungkapnya.
(Baca juga: Buya Syafii, Kardinal Julius, Bhikkhu Nyana hingga Istri Gus Dur Serukan Perdamaian Indonesia)
Meski keadaan bangsa Indonesia saat ini dapat dikatakan memprihatinkan, namun menurut Buya Syafii Maarif, masih bisa diatasi. Asalkan, pemerintah benar-benar menyadari keadaan saat ini.
Pemerintah tidak boleh lagi memberikan ruang kepada kelompok-kelompok yang menganggu negara, Pancasila dan kebhinekaan.
"Menurut saya masih bisa diatasi. Mari kita pakai akal sehat, hati nurani untuk kemudian kita bersama-sama merajut kembali kesatuan dan keutuhan bangsa ini. Kalau ini tidak dilakukan saya khawatir Indonesia bisa pecah dan itu berbahaya," ujarnya.
(Baca juga: Buya Syafii Sebut Pemasang Spanduk SARA di DKI Orang Putus Asa)
Sementara itu, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengatakan, menjaga, merawat bangsa dan negara dari rongrongan baik yang bersifat kesukuan maupun agama adalah kewajiban semua anak bangsa.
"Kita harus bersatu saling bergandengan tangan dan merapatkan barisan untuk melawan kezaliman serta ketidakadilan yang muncul di negara Indonesia," pungkasnya.
Kompas TV Bagaimana Ahmad Syafiâi Maarif menyikapi rencana demo 55? Berita TerkaitBuya Syafii: Jangan Asal Menggebuk...Belajar Menyikapi Perbedaan dari Gus Dur, Cak Nur, dan Buya Syafi'iGus Dur, Cak Nur, Buya Syafi'i Dinilai Kedepankan Islam SubstansifMenhan Temui Buya Syafii Bicara soal Bela Negara Terkini Lainnya Ketika Ratusan Pengusaha Wanita di Bandung Melawan Keterbatasan Regional 27/05/2017, 05:02 WIB Buya Syafii: Bangsa Indonesia Harus Bangkit Regional 27/05/2017, 04:29 WIB Sambut Ramadhan, Kudus Gelar Visualisasi Tradisi "Dandangan" Regional 27/05/2017, 04:19 WIB Berkah Kebahagiaan untuk Lansia di Panti Jompo BrandzView 27/05/2017, 04:11 WIB Bawang Putih Tembus Rp 70.000, Pemerintah Diminta Operasi Pasar Regional 27/05/2017, 04:06 WIB Adik Kandung Anies, Ridwan Rasyid Baswedan Meninggal Dunia Megapolitan 27/05/2017, 04:03 WIB Cerita Kapolri Batalkan Kunjungan ke Turki dan Arab Saudi karena Bom Kampung Melayu Megapolitan 27/05/2017, 03:40 WIB Imbauan Menkominfo untuk "Provider" Teleko munikasi di Bulan Ramadhan Nasional 26/05/2017, 23:51 WIB KPK Tangkap 7 Orang dalam OTT Terkait Dua Lembaga Negara Nasional 26/05/2017, 23:44 WIB Mantan Komisioner KPU: Jangan-jangan Memang Ada Upaya Mendegradasi DPD Nasional 26/05/2017, 23:28 WIB "DPR Melihat DPD sebagai Saingan" Nasional 26/05/2017, 23:18 WIB Kapolri Minta Revisi UU Anti-terorisme Dipercepat Megapolitan 26/05/2017, 23:17 WIB DPR Apresiasi Kemenag yang Tetapkan 1 Ramadhan 1438 H pada 27 Mei 2017 Nasional 26/05/2017, 23:08 WIB Pabrik Plastik di Bogor Ludes Terbakar Regional 26/05/2017, 23:06 WIB Hilal Tidak Terlihat, Sejumlah Ulama Dayah Belum Tarawih Regional 26/05/2017, 22:54 WIB Load MoreSumber: Google News
Tidak ada komentar