Demokrat: Presiden Harus Bisa Jadi Perekat - KOMPAS.com KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Politisi Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin dalam diskusi ...
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Politisi Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin dalam diskusi di Jakarta, Jumat (5/8/2016).
JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat meminta Presiden RI Joko Widodo mengambil langkah yang cepat dan tepat agar Indonesia tidak terpecah belah.
Permintaan ini terkait dinamika yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta.
"Presiden harus bisa menjadi jangkar dan perekat bagi kita semua, apalagi di saat-saat kritis seperti saat ini," kata Wasekjen Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin, melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (12/5/2017).
Ia menilai, perp ecahan dan permusuhan terus meningkat pasca-pilkada. Situasi semakin "panas" setelah Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara dalam kasus penodaan agama.
"Dalam situasi yang panas dan tidak menentu antara kubu Ahok dan yang berseberangan, kepekaan seorang Presiden sebagai pengayom sangat diperlukan," kata Didi.
Lebih lanjut, Didi mengatakan, Presiden memang sudah mengambil langkah normatif dengan imbauan agar semua pihak menaati putusan pengadilan.
"Tetapi, hemat kami, (imbauan Presiden) itu tidak cukup," kata Didi.
Ia berpendapat, Presiden harus bisa menghentikan klaim-klaim yang mengatasnamakan kebinekaan yang sudah di luar batas.
Demikian pula gerakan-gerakan radikal atas nama agama.
"Segera undang dan kumpulkan seluruh tokoh-tokoh yang saling berseberangan dalam satu meja. Dengarkan suara mereka, keluhan dan aspirasi mereka. Seh ingga bisa menghasilkan solusi terbaik," kata Didi.
Kompas TV Aksi ini mereka lakukan sebagai bentuk dukungan untuk Ahok agar kuat menjalani masa hukumannya. Berita TerkaitFadli Zon: Jika Ahok Legawa, Masih Ada Peluang Berkarier di PolitikJumat Siang, Tak Ada Pendukung Ahok yang Berdemo di Mako BrimobUbah Pola Pengaduan Warga yang Biasa Dilakukan Ahok, Ini Kata DjarotJubir KY: Apa Betul Hakim Kasus Ahok Penuhi Syarat Promosi Jabatan?Soal Penangguhan Penahanan Ahok, Pengacara Masih Tunggu Jawaban Pengadilan Tinggi Terkini Lainnya Presiden Cile: Indonesia Punya Potensi Besar Nasional 12/05/2017, 13:42 WIB Sudah Mundur 10 Meter, Abrasi di Bantul Tetap Hancurkan Warung Regional 12/05/2017, 13:41 WIB Djarot: Terima Kasih Telah Memberi Selamat di Atas Kepedihan, Kesengsaraan... Megapolitan 12/05/2017, 13:38 WIB Komnas HAM Akan Konfirmasi ke Natalius Pigai soal Rizieq Shihab Nasional 12/05/2017, 13:34 WIB Minta Upah Kerjanya Dibayar, Tangan Bocah 13 Tahun Dipotong Majikan Internasional 12/05/2017, 13:33 WIB Harga Bawang dan Cabai di Petani Rendah, Mentan Klaim Harga di Pasar Stabil Nasional 12/05/2017, 13:31 WIB Resmi Nikahi Gadis Italia yang Dikenal di Facebook, Ini Kata Zulfikar Regional 12/05/2017, 13:31 WIB Menilik Proses Penahanan Ahok dari Kacamata Hukum Indonesia Megapolitan 12/05/2017, 13:22 WIB GNPF Minta Pengadilan Tinggi Tak Terpengaruh Aksi Pendukung Ahok Megapolitan 12/05/2017, 13:22 WIB ITB Ikut Mencari Dosennya yang Hilang Regional 12/05/2017, 13:17 WIB Cile Dukung Indonesia Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB Nasional 12/05/2017, 13:09 WIB Djarot Perjuangkan Kontribusi Tambahan 15 Persen Masuk Raperda Reklamasi Megapolitan 12/05/2017, 13:07 WIB Langgar Zona Bahaya, 2 Turis Perancis Tersesat di Jurang Bromo Regional 12/05/2017, 13:07 WIB Tiap 1Kg Bobot Tubuh Berkurang, Karyawan Dapat Bonus Rp 195.000 Internasional 12/05/2017, 13:05 WIB Digerebek di Rumah Bandar Narkoba, Oknum Polisi Ini Sempat Melawan Regional 12/05/2017, 12:54 WIB Load MoreSumber: Google News