Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Duterte Pakai Contoh Perkosaan untuk Pompa Semangat Militer - KOMPAS.com

Duterte Pakai Contoh Perkosaan untuk Pompa Semangat Militer - KOMPAS.com NOEL CELIS / AFP Sejumlah aktivis melakukan unjuk rasa di dekat Is...

Duterte Pakai Contoh Perkosaan untuk Pompa Semangat Militer - KOMPAS.com

NOEL CELIS / AFP Sejumlah aktivis melakukan unjuk rasa di dekat Istana Malacanang, Manila, Jumat (26/5/2017), memprotes keputusan Presiden Rodrigo Duterte memberlakukan darurat militer di wilayah Mindanao dan sekitarnya.

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Jumat (26/5/2017), menggunakan contoh tentara yang memperkosa warga saat menjelaskan soal status darurat militer yang diberlakukannya.

Duterte, yang kerap membumbui pidatonya dengan bahasa jalanan, membuat pernyataan itu dalam pidatonya di sebuah pangkalan militer untuk memompa semangat prajurit yang menghadapi meningkatnya ancaman ekst remisme.

Baca: Polisi yang Disebut Duterte Dipenggal Militan di Marawi, Masih Hidup

"Untuk darurat militer ini dan semua konsekuensinya, saya yang akan bertanggung jawab. Kerjakan tugas kalian. Saya tangani sisanya," ujar Duterte.

"Saya bersedia dipenjara demi kalian. Jika kalian memperkosa tiga (perempuan), saya akan katakan saya pelakunya," tambah Duterte.

Duterte memberlakukan status darurat militer di seluruh Mindanao dan sekitarnya untuk merespon serangan militan pro-ISIS ke kota Marawi.

Duterte mengatakan, kelompok militan itu berniat mendirikan kekalifahan di seluruh Mindanao yang dihuni sekitar 20 juta orang.

Status darurat militer, lanjut Duterte, adalah satu-satunya jalan untuk menghancurkan kelompok militan ini.

Sementara itu, militer Filipina segera memberlakukan sensor untuk media massa dan media sosial untuk melindungi "keamanan nasional" di seluruh wilayah yang mendapat status darurat militer.

"Kami akan melaksanakan hak untuk melakukan sensor," kata juru bicara militer Brigadir Jenderal Restituto Padilla.

Dalam jumpa pers itu Padilla menegaskan, sensor akan dilakukan berdasarkan tiga hal.

"Pertama, untuk memastikan keselamatan jiwa, kedua untuk memasukan keamanan operasi dan keselamatan prajurit yang bertugas di lapangan, serta untuk keamanan nasional," kata Padilla.

Baca: Presiden Duterte Tetapkan Darurat Militer di Pulau Mindanao

Sehingga, lanjut Padilla, pihaknya meminta agar media massa menggunakan akal sehat dalam mengabarkan sebuah berita.

"Jika kalian tahu kabar itu akan membahayakan publik dan tak banyak membantu, lebih baik tak usah dikabarkan karena polisi kemungkinan akan mengetuk pintu rumah Anda dan menangkap Anda," Padilla menegaskan.


Berita TerkaitPolisi yang Disebut Duterte Dipenggal Militan di Marawi, Masih HidupDuterte: Saya Akan Keras demi Menjaga Filipina...Akibat Baku Tembak di Marawi, Duterte Langsung Tinggalkan RusiaDuterte: Darurat Militer untuk Selamatkan Republik FilipinaPresiden Duterte Tetapkan Darurat Militer di Pulau Mindanao Terkini Lainnya Sambut Ramadhan, Kudus Gelar Visualisasi Tradisi 'Dandangan' Sambut Ramadhan, Kudus Gelar Visualisasi Tradisi "Dandangan" Regional 27/05/2017, 04:19 WIB Berkah Kebahagiaan untuk Lansia di Panti Jompo Berkah Kebahagiaan untuk Lansia di Panti Jompo BrandzView 27/05/2017, 04:11 WIB Bawang Putih Tembus Rp 70.000, Pemerintah Diminta Operasi Pasar Bawang Putih Tembus Rp 70.000, Pemerintah Diminta Operasi Pasar Regional 27/05/2017, 04:06 WIB Adik Kandung Anies, Ridwan Rasyid Baswedan Meninggal Dunia Adik Kandung Anies, Ridwan Rasyid Baswedan Meninggal Dunia Megapolitan 27/05/2017, 04:03 WIB Cerita Kapolri Batalkan Kunjungan ke Turki dan Arab Saudi karena Bom Kampung Melayu Cerita Kapolri Batalkan Kunjungan ke Turki dan Arab Saudi karena Bom Kampung Melayu Megapolitan 27/05/2017, 03:40 WIB Imbauan Menkominfo untuk 'Provider' Telekomunikasi di Bulan Ramadhan Imbauan Menkominfo untuk "Provider" Telekomunikasi di Bulan Ramadhan Nasional 26/05/2017 , 23:51 WIB KPK Tangkap 7 Orang dalam OTT Terkait Dua Lembaga Negara KPK Tangkap 7 Orang dalam OTT Terkait Dua Lembaga Negara Nasional 26/05/2017, 23:44 WIB Mantan Komisioner KPU: Jangan-jangan Memang Ada Upaya Mendegradasi DPD Mantan Komisioner KPU: Jangan-jangan Memang Ada Upaya Mendegradasi DPD Nasional 26/05/2017, 23:28 WIB 'DPR Melihat DPD sebagai Saingan' "DPR Melihat DPD sebagai Saingan" Nasional 26/05/2017, 23:18 WIB Kapolri Minta Revisi UU Anti-terorisme Dipercepat Kapolri Minta Revisi UU Anti-terorisme Dipercepat Megapolitan 26/05/2017, 23:17 WIB DPR Apresiasi Kemenag yang Tetapkan 1 Ramadhan 1438 H pada 27 Mei 2017 DPR Apresiasi Kemenag yang Tetapkan 1 Ramadhan 1438 H pada 27 Mei 2017 Nasional 26/05/2017, 23:08 WIB Pabrik Plastik di Bogor Ludes Terbakar Pabrik Plastik di Bogor Ludes Terbakar Regional 26/05/2017, 23:06 WIB Hilal Tidak Terlihat, Sejumlah Ulama Dayah Belum Tarawih    Hilal Tidak Terlihat, Sejumlah Ulama Dayah Belum Tarawih Regional 26/05/2017, 22:54 WIB Terkait OTT, KPK Segel Ruangan di Kementerian Desa dan PDTT Terkait OTT, KPK Segel Ruangan di Kementerian Desa dan PDTT Nasional 26/05/2017, 22:49 WIB Menurut Kapolri, Ini Alasan Teroris Jadikan Polisi sebagai Sasaran Menurut Kapolri, Ini Alasan Teroris Jadikan Polisi sebagai Sasaran Nasional 26/05/2017, 22:45 WIB Load MoreSumber: Google News

Tidak ada komentar

Latest Articles