Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Fahri Hamzah soal Insiden di Manado: Saya Tidak Ditolak - Detikcom

Fahri Hamzah soal Insiden di Manado: Saya Tidak Ditolak - Detikcom Sabtu 13 Mei 2017, 23:48 WIB Fahri Hamzah soal Insiden di Manado: Saya...

Fahri Hamzah soal Insiden di Manado: Saya Tidak Ditolak - Detikcom

Sabtu 13 Mei 2017, 23:48 WIB Fahri Hamzah soal Insiden di Manado: Saya Tidak Ditolak Ray Jordan - detikNews Fahri Hamzah soal Insiden di Manado: Saya Tidak DitolakFahri Hamzah (Foto: Lamhot Aritonang) Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah membantah dirinya ditolak oleh masyarakat saat berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (13/5). Dia mengaku diterima dengan baik oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama di Manado.
Hal ini disampaikan Fahri lewat akun Facebook miliknya @FahriHamzahPage, Sabtu (13/5/2017) malam. Fahri sudah mengizinkan detikcom untuk mengutip status Facebook tersebut.
"Boleh (dikutip)," kata Fahr i saat dikonfirmasi detikcom.
Dalam pernyataannya itu dia menegaskan bahwa Kota Manado yang dikenal dengan istilah 'Bumi Nyiur Melambai' itu adalah tanah airnya.
"Alhamdulillah, Saya tidak ditolak. Saya diterima oleh pak Gubernur, Wagub, Toga (tokoh agama-red) dan Toma (tokoh masyarakat-red) secara baik. Bumi Nyiur Melambai adalah bumi saya, tanah air saya. Darah, daging dan tulang saya berasal dari sari pati nusantara," kata Fahri.
Fahri juga mengatakan, dia berhubungan baik dengan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. Dia juga mengaku, setibanya di Manado saat itu, dia langsung dijemput di bandara oleh Olly.
"Gubernur Olly dan Wagub Steven adalah sahabat baik. Mereka menerima, menjemput dan mengantar sampai selesai," katanya.
Fahri juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada jajaran TNI dan Polri yang bertugas menjaga keamanan dengan baik selama dia di Manado.
"Seluruh jajaran TNI, Polri, pemd a dan para pejabat bertugas dengan baik. Mereka luar biasa. Terima kasih," katanya.
Dalam unggahannya itu, Fahri juga bicara soal kompleksitas yang dihadapi Indonesia. Dia menegaskan, harus ada ruang jiwa yang lapang untuk menerima saudara sendiri.
"Kita hanya perlu menyadari kebesaran Indonesia, kompleksitasnya dan ketiadamungkinan menyederhanakanya. Kebesaran yang oleh sebagian kita sulit dicerna. Karena itu kita memerlukan waktu untuk belajar dan saling baca. Kita tidak boleh jera melayani kelemahan kita sendiri dan harus memiliki ruang jiwa yang lapang menerima saudara sendiri," jelasnya.
"Kita akan jaga apa yang sudah kita punya. Dengan segala cara yang sanggup kita lakukan," tambahnya.
Fahri juga menyampaikan soal prinsip berkehidupan dan berkebangsaan bebas yang dianut Indonesia.
Ini amanah kepada kita. Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa. Dan didorongkan oleh keinginan luhur. Supaya berkehidupan dan kebangsaan yang beba s. Sampai akhir hayat dikandung badan," katanya.
"Terima kasih sahabat dan saudaraku. Tetaplah menjadi saudara meski kita berbeda. Jangan menyerah untuk Indonesia kita," kata Fahri mengakhiri.
(jor/erd)Sumber: Google News

Tidak ada komentar

Latest Articles