Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Jadikan Ahok Simbol Kebhinnekaan Dan Toleransi Itu Konyol

Jadikan Ahok Simbol Kebhinnekaan Dan Toleransi Itu Konyol Satu hal yang paling menggelikan dalam aksi norak pasca vonis Majelis Hakim ...

Jadikan Ahok Simbol Kebhinnekaan Dan Toleransi Itu Konyol

Satu hal yang paling menggelikan dalam aksi norak pasca vonis Majelis Hakim terhadap Ahok adalah upaya yang dilakukan para Ahoker yang naif yang mencoba menjadikan Ahok sebagai simbol perlawanan terhadap sikap-sikap intoleran dan anti-kebhinnekaan.

 Ini upaya yang absurd dan naif.  Emang Ahok itu siapa? Apa kerja-kerja yang selama ini telah Ahok lakukan dalam upaya membangun toleransi, kebhinnekaan, dan mencegah radikalisme (dalam pengertian yang proporsional). Yang ada malah sebaliknya, Ahok melakukan kerja-kerja yang intoleran dan menguatkan radikalisme karena ujaran kebenciannya yang dilakukan terhadap Islam.

Vonis 2 tahun karena menista Islam menjadi bukti bahwa Ahok sangat jauh dari tepat untuk dijadikan sebagai simbol toleransi dan kebhinnekaan. Kalau orang seperti Romo Mangunwidjaja dijadikan sebagai simbol toleransi tentu wajar dan sangat layak karena kerja-kerja yang dilakukan selama hidupnya, termasuk kerja-kerjanya di Kali Code.

 Kalau orang seperti Ibu Gedong Bagus Oka dijadikan sebagai simbol toleransi tentubsangat pantas karena ketika hidupnya Ibu Gedong yang juga teman akrab Gus Dur bekerja untuk kemanusiaan tanpa melihat asal usul agama, suku, dsb.

Kalau orang seperti Jaya Suprana dijadikan sebagai simbol toleransi juga masih wajar, karena bos Jamu Jago ini cukup lama melakukan kerja-kerja yang bersentuhan dengan masalah kebhinnekaan. Lah, sementara Ahok? Ahok justru terbukti menjadi sumber dari sikap-sikap intoleransi dan anti-kebhinnekaan.

Makanya, sekali lagi, absurd, naif, dan memalukan Ahoker yang mencoba menjadikan Ahok sebagai simbol toleransi, kebhinnekaan dan perlawanannya terhadap radikalisme. #mikiryangwaras. Oleh Ma'mun Murod Al-Barbasy | Image: BBC

Latest Articles