Jokowi Bicara Poros Maritim dan Pariwisata di KTT Jalur Sutra Presiden Jokowi. Foto dok JPNN.com jpnn.com, BEIJING - Jalur sutra ba...
Presiden Jokowi. Foto dok JPNN.com
jpnn.com, BEIJING - Jalur sutra baru atau yang dikenal dengan inisiatif "Belt and Road" (B&R) merupakan sebuah bentuk kerja sama dan konektivitas antara negara-negara yang kini sedang dibahas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama 29 kepala negara dan pemerintahan dalam The Belt and Road Forum for International Cooperation (BRF) di Beijing, RRT.
Di forum itu, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia menyadari aspek kemaritiman dari inisiatif B&R tersebut sulit terwujud tanpa kontribusi signifikan dari Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara. Indonesia sebagai zona ekonomi maritim terbesar di dunia yang perairannya merupakan persimpangan antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia memiliki peranan yang penting dan strategis.
"Kebetulan, salah satu kerangka strategis dalam visi dan misi pemerintahan saya adalah wacana Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujar Jokowi di Yangqi Lake International Conference Center (ICC), Beijing, Senin (15/5).
Kepada para kepala negara yang hadir, mantan wali kota Surakarta itu memaparkan kondisi terkini dari upaya pemerintahannya mewujudkan visi poros maritim dunia tersebut. Apalagi, Indonesia memiliki kekayaan alam dan potensi pariwisata yang besar.
Namun, potensi yang dimiliki tersebut diakuinya belum dapat dimanfaatkan dengan baik. Sebab, sebagian besar wilayah di Nusantara terdiri atas kepulauan tidak terkoneksi dengan baik melalui infrastruktur yang memadai.
"Baru di tahun 2014, tidak l ebih dari satu bulan saya menjabat, saya memangkas subsidi bahan bakar minyak lebih dari 80 persen. Reformasi itu menciptakan ruang fiskal sekitar USD 15 miliar per tahun yang sebagian besar kami alokasikan kepada pembangunan infrastruktur. Maka lahirlah program pengembangan infrastruktur terbesar dalam sejarah Indonesia," ungkap Jokowi.
Dia lantas memberikan dua contoh daerah yang berkembang pesat karena pembangunan infrastruktur tersebut. Pertama ialah Provinsi Sumatra Utara, yang berkembang pesat sebagai pusat pengolahan minyak kelapa sawit dan industri oleochemical.
"Di lokasi ini pula, terdapat Danau Toba, sebuah danau di pegunungan, di mana jumlah wisatawan sekarang bertumbuh pesat," kata Jokowi.
Sumber: JPNN
Tidak ada komentar