Kemenag Tegur Keras PT Suara Agung Jakarta - Sumatera Ekspres Online JAKARTA â" Penerbit PT Suara Agung Jakarta tidak hati-h...
JAKARTA â" Penerbit PT Suara Agung Jakarta tidak hati-hati dalam menerbitkan mushaf Alquran. Akibat keteledoran tim quality control mereka, surat Al Maidah ayat 51-57 hilang. Setelah diperiksa, ternyata ada kekeliruan dalam penempatan ayat yang sempat ramai diperbincangkan selama Pilkada DKI Jakarta itu.
Direktur PT Suara Agung Jakarta Fauzi Fadlan mengatakan, Alquran yang salah penempatan surat Al Maidah ayat 51-57 itu adalah terbitan 2015 lalu. Dia menjelaskan seharusnya surat Al Maidah 51-57 terdapat di halaman 117. Tetapi karena ada kesalahan, surat Al Maidah itu tercetak di halaman 113. âKami mohon maaf. Kejadian ini murni kesalahan kami. Tidak ada niat kesengajaan,â jelasnya di Jakarta kemarin (25/5).
Dia menuturkan, Alquran terbitan 2015 itu sudah terd istribusi ke pasaran sebanyak 400 eksemplar. Penerbit telah berupaya menarik Alquran yang mengalami kesalahan penulisan itu. Namun karena sudah ada yang terlanjur dibeli masyarakat, penarikan tidak bisa 100 persen. Fauzi mengatakan Alquran yang berhasil ditarik dan Alquran yang masih digudang sudah dimusnahkan.
Fauzi menyampaikan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada KH. Basith dari DKM Masjid Assifa Kampung Jawa, Desa Sukamaju, Megamendung, Bogor. Sebab Basith adalah orang pertama yang mengetahui adanya kesalahan dalam penulisan naskah Alquran tersebut. âKepada masyarakat yang menyimpan Alquran itu, bisa dikirimkan ke kami. Untuk diganti mushaf Alquran yang baru,â jelasnya.
Kepala Lajnah Pentashihan Musfah Alquran (LPMQ) Kemenag Muchlis M. Hanafi menuturkan, Kemenag menyampaikan teguran keras kepada penerbit. Dia berharap para penerbit Alquran lebih berhati-hati saat menyusun atau mencetak. Supaya kejadian serupa tidak terulang kembali.
âJangan sampai kepe ntingan bisnis berada di atas kesucian teks Alquran,â tuturnya. Menurutnya, selama ini kesalahan dalam penerbitan Alquran umumnya terjadi karena lemahnya tim quality control. Perusahaan atau penerbit harus memperkuat tim quality control supaya bisa mendeteksi adanya kesalahan dalam penyusunan Alquran.
Muchlis menuturkan kasus kesalahan penyusunan Alquran itu sempat viral di dunia maya pada 23 Mei lalu. Mengetahui kabar tersebut, tim dari LPMQ Kemenag langsung mengecek ke gudang penyimpanan. Ternyata masih ada banyak Alquran salah yang belum terjual. Dia lantas meminta untuk dilakukan pemusnahan. (wan)
Tidak ada komentar