Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Kemenpar Goda Dermatologi Jerman dan Belanda Leisure di Jogja

Kemenpar Goda Dermatologi Jerman dan Belanda Leisure di Jogja Candi Borobudur. Foto: dokumen JPNN jpnn.com, JOGJA - Jogjakarta baka...

Kemenpar Goda Dermatologi Jerman dan Belanda Leisure di Jogja

Kemenpar Goda Dermatologi Jerman dan Belanda Leisure di Jogja - JPNN.COM

Candi Borobudur. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, JOGJA - Jogjakarta bakal kembali menjadi perhatian dunia. Setelah sukses mengguncang dunia maya dengan keberhasilan melesakkan #wonderfulnoon menjadi trending topic, pada 4-6 Mei 2017, giliran MICE yang unjuk kebolehan.

Ada Cultural Night yang siap digelar di tengah Conference on Tropical And Clinical Dermatology 2017 di The Alana Hotel and Convention Center, Sleman, Jogjakarta.

Ya, konfrensi internasional yang digelar cabang PERDOSKI Yogyakarta, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Nederland se Vereniging voor Dermatologie en Venereologie (NVDV), dan Deutsche Dermatologische Gesellschaft (DDG) itu tak ingin dilewatkan begitu saja oleh Kementerian Pariwisata.

Maklum, pesertanya didominasi ahli-ahli dermatologi terkemuka dunia asal Jerman dan Belanda.

Lokasi conferencenya juga ada di destinasi wisata yang sangat oke. Sekitar Candi Prambanan, Jogjakarta. Kawasannya ada di titik epicentrum brand Joglosemar (Jogja-Solo Semarang).

Budaya, belanja, dan kulinernya? Sangat oke. Bahkan di kawasan Joglosemar ada Candi Borobudur yang baru saja dinobatkan menjadi top 3 Iconic Adventure dunia oleh National GeoGraphic.

“Ini peluang besar untuk mempromosikan destinasi wisata unggulan kepada seluruh peserta konfrensi. Itu sebabnya kami ikut memberi dukungan.”

“Data dari International Congress & Convention Association (ICCA) menunjukkan tingkat pengeluaran wisatawan MICE selama berada di destinasi tempat penyelenggaraan event MICE mencapai 7 k ali lipat dari pengeluaran wisatawan biasa. Wisatawan MICE juga berpotensi untuk menjadi wisatawan leisure," kata Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, Kamis (4/5).

Sumber: JPNN

Tidak ada komentar

Latest Articles