Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Konsumsi Ikan Orang RI Rendah, di Bawah Malaysia dan Singapura - Detikcom

Konsumsi Ikan Orang RI Rendah, di Bawah Malaysia dan Singapura - Detikcom detikFinance / Berita Ekonomi Bisnis / Detail ...

Konsumsi Ikan Orang RI Rendah, di Bawah Malaysia dan Singapura - Detikcom

detikFinance / Berita Ekonomi Bisnis / Detail Berita Follow detikFinance Minggu 14 May 2017, 15:31 WIB Konsumsi Ikan Orang RI Rendah, di Bawah Malaysia dan Singapura Ardan Adhi Chandra - detikFinance Konsumsi Ikan Orang RI Rendah, di Bawah Malaysia dan SingapuraFoto: Grandyos Z afna Jakarta - Konsumsi masyarakat Indonesia terhadap ikan masih terbilang rendah. Rata-rata, tingkat konsumsi ikan di Indonesia baru mencapai 41 kilogram (kg) per kapita per tahun.
Meski mengalami kenaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya di 37-38 kg per kapita per tahun, tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia (70 kg per kapita per tahun) dan Singapura (80 kg per kapita per tahun), bahkan kalah telak dengan Jepang (mendekati 100 kg per kapita per tahun).
"Kita sekarang baru 41 kilogram per kapita per tahun. Relatif rendah dibandingkan negara maju, misalnya Singapura 80 kilogram per kapita per tahun, Malaysia 70 kilogram per kapita per tahun, Jepang itu hampir 100 kilogram per kapita per tahun," jelas Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rifky Effendi Hardjanto saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Minggu (14/5/2017).
Berdasarkan catatan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) 2016 lalu, kelompok ikan Tuna Tongkol Cakalang menjadi yang paling banyak dikonsumsi dengan porsi 16.45%. Kemudian disusul dengan Kelompok Ikan dan Makanan Jadi (KIMJ) seperti bakso, sosis, nugget dan lainnya sebesar 9,02%. Berturut-turut disusul oleh kelompok ikan lele, patin, dan gabus 7,92%, Kembung 6,65%, Bandeng 5,43%, Mujair/Nila 5,26%, Udang dan Cumi 3,87%, Teri 3,36%, kelompok TCT asin 2%, dan ikan kembung asin 1,36%.
Mengutip data KKP, pertumbuhan konsumsi ikan tahun 2010-2014, provinsi dengan pertumbuhan
terbesar (pertumbuhan diatas 10%) antara lain Provinsi DI Yogyakarta 22,28%, Provinsi Nusa Tenggara Barat 14,78%, Provinsi Jawa
Tengah 12,31%, Provinsi DKI Jakarta 11,46%, dan Provinsi Jawa Timur 10,12%.
"Jadi di daerah bahkan di Jawa Tengah di enggak sampai 20 kilogram per kapita per tahun. Pesisir Sulawesi dan daerah timur Indonesia lumayan ting i," ujar Rifky.
Untuk meningkatkan konsumsi ikan, KKP juga memiliki program onesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah membuat program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Program ini rutin digelar di setiap daerah yang dikomandoi oleh Ibu Gubernur daerah setempat
"Jadi kalau Gemar Makan Ikan kita kampanyekan di daerah-daerah dengan dipimpin Ibu Gubernur," ujar Rifky.
Di 2019, KKP menargetkan konsumsi ikan di Indonesia bisa mencapai 55 kg per kapita per tahun. Saat ini, angka konsumsi ikan di ndonesia masih terbilang rendah dibandingkan negara tetangga, yaitu sebesar 41 kg per kapita per tahun.
"Sebetulnya target kita tinggi kalau di 2019 55 kg per kapita per tahun, sekarang 41 kg per kapita per tahun," tutup Rifky (mkj/mkj)
Berita Terkait
  • Tak Semua Mahal, Masyarakat Bisa Konsumsi Ikan Jenis Ini
  • Jurus Susi Agar Orang RI Tak Malas Lagi Makan Ikan
  • Orang RI Malas Makan Ikan, Apa Karena Harganya Mahal?
  • Susi Gencar Ajak Orang RI Makan Ikan, Ini Alasannya
  • Susi: Kalau Tidak Makan Ikan, Saya Tenggelamkan
  • Larang Cantrang dan Illegal Fishing, Susi Dapat Penghargaan Internasional
  • Begini Cara Susi Genjot Budidaya Ikan 22,7 Juta Ton di Tengah Cuaca Ekstrem
  • Susi Kesal, Negara yang Curi Ikan RI Bebas Ekspor ke Eropa
Baca Juga detikNews Soal Ultimatum Hak Angket, Menteri Susi: Silakan Saja

Soal Ultimatum Hak Angket, Menteri Susi: Silakan Saja

detikNews Kapal Karam Bersejarah Hilang, Indonesia Dikecam Banyak Negara

Kapal Karam Bersejarah Hilang, Indonesia Dikecam Banyak Negara

detikNews Menteri Susi: Pasal UU Bisa Diorder

Menteri Susi: Pasal UU Bisa Diorder

detikNews PKB Ultimatum Menteri Susi: Dialog denga   n Nelayan atau Hak Angket!

PKB Ultimatum Menteri Susi: Dialog dengan Nelayan atau Hak Angket!

detikNews Menteri Susi: Banyak Kapal Asing Mencuri Satwa Dilindungi

Menteri Susi: Banyak Kapal Asing Mencuri Satwa Dilindungi

detikNews Gubernur Jateng: Nelayan Harus Segera Pikirkan Pengganti Cantrang

Gubernur Jateng: Nelayan Harus Segera Pikirkan Pengganti Cantrang

detikNews Menteri Susi Berikan Keterangan Terkait Kasus Tanjung Benoa

Menteri Susi Berikan Keterangan Terkait Kasus Tanjung Benoa

detikNews Diskusi 2 Tahun Jokowi-JK Bersama Menteri Susi

Diskusi 2 Tahun Jokowi-JK Bersama Menteri Susi

Kontak Informasi Detikcom
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Media Partner: promosi[at]detikfinance.com
Iklan: sales[at]detik.com News Feed
  • Kenapa Investasi dengan Valas Menjanjikan?

    Kenapa Investasi dengan Valas Menjanjikan?

    Senin, 15 Mei 2017 00:00 WIB Investasi untuk mencapai tujuan keuangan mulai banyak dilakukan di Indonesia.
  • Kenapa Investasi dengan Valas Menjanjikan?

    Kenapa Investasi dengan Valas Menjanjikan?

    Senin, 15 Mei 2017 00:00 WIB Investasi untuk mencapai tujuan keuangan mulai banyak dilakukan di Indonesia.
  • Lepas dari Kemenkeu, Apa Ditjen Pajak Bisa Penuhi Setoran?

    Lepas dari Kemenkeu, Apa Ditjen Pajak Bisa Penuhi Setoran?

    Minggu, 14 Mei 2017 20:01 WIB Beratnya beban Ditjen Pajak hingga membuat penerimaan tidak pernah mencapai target dalam satu dekade terakhir menjadi alasan harus pisah dari Kemenkeu.
  • Bertemu PM Polandia, Jokowi Minta Dukungan Soal IEU CEPA

    Bertemu PM Polandia, Jokowi Minta Dukungan Soal IEU CEPA

    Minggu, 14 Mei 2017 19:53 WIB Jokowi meminta dukungan dari Polandia dalam percepatan negosiasi Indonesia - EU- CEPA (Europe Union-Comprehensive Economic Partnership.
  • Ditjen Pajak Tetap Bisa Diawasi Meski Pisah dari Kemenkeu

    Ditjen Pajak Tetap Bisa Diawasi Meski Pisah dari Kemenkeu

    Minggu, 14 Mei 2017 18:50 WIB Ditjen Pajak masih tetap bisa diawasi meskipun sudah tidak lagi menjadi bagian Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
  • Tak Semua Mahal, Masyarakat Bisa Konsumsi Ikan Jenis Ini

    Tak Semua Mahal, Masyarakat Bisa Konsumsi Ikan Jenis Ini

    Minggu, 14 Mei 2017 18:30 WIB Ikan bisa menjadi pilihan masyarakat untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari. Harganya pun beragam, masyarakat bisa sesuai dengan kantongnya.
  • Strategi Jokowi Antisipasi Krisis Air Baku di Batam dan Bintan

    Strategi Jokowi Antisipasi Krisis Air Baku di Batam dan Bintan

    Minggu, 14 Mei 2017 18:12 WIB Pemerintah membangun bendungan, embung dan melakukan normalisasi bendungan untuk mengatasi krisis air baku di Kota Batam dan Bintan, Kepulauan Riau
  • Harga Bahan Pangan Merangkak Naik di Palembang

    Harga Bahan Pangan Merangkak Naik di Palembang

    Minggu, 14 Mei 2017 17:58 WIB Dua minggu jelang bulan Suci Ramadan, sejumlah harga komoditas di kota Palembang terus merangkak naik.
  • Beban Makin Berat, Ditjen Pajak Harus Lepas dari Kemenkeu

    Beban Makin Berat, Ditjen Pajak Harus Lepas dari Kemenkeu

    Minggu, 14 Mei 2017 17:37 WIB Salah satu alasan pemisahan Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) adalah beban yang semakin berat.
  • BPJS Ketenagakerjaan Targetkan 9 Juta Peserta Baru Tahun Ini

    BPJS Ketenagakerjaan Targetkan 9 Juta Peserta Baru Tahun Ini

    Minggu, 14 Mei 2017 17:15 WIB Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan jumlah peserta hingga akhir tahun 2017 ini mampu mencapai 29juta orang.
  • Jurus Susi Agar Orang RI Tak Malas Lagi Makan Ikan

    Jurus Susi Agar Orang RI Tak Malas Lagi Makan Ikan

    Minggu, 14 Mei 2017 16:45 WIB Tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih rendah dibandingkan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Menteri Susi pun telah menyiapkan programnya.
  • Rencana DJP Pisah dari Kemenkeu Stagnan di Tangan Sri Mulyani

    Rencana DJP Pisah dari Kemenkeu Stagnan di Tangan Sri Mulyani

    Minggu, 14 Mei 2017 16:10 WIB Rencana pemisahan Ditjen Pajak dari Kemenkeu tanpa progres di tangan Sri Mulyani.
BERITA TERBARU +
  • Kenapa Investasi dengan Valas Menjanjikan?

    Kenapa Investasi dengan Valas Menjanjikan? Senin, 15 Mei 2017 00:00 WIB

  • Kenapa Investasi dengan Valas Menjanjikan?

    Kenapa Investasi dengan Valas Menjanjikan? Senin, 15 Mei 2017 00:0 0 WIB

  • Lepas dari Kemenkeu, Apa Ditjen Pajak Bisa Penuhi Setoran?

    Lepas dari Kemenkeu, Apa Ditjen Pajak Bisa Penuhi Setoran? Minggu, 14 Mei 2017 20:01 WIB

  • Bertemu PM Polandia, Jokowi Minta Dukungan Soal IEU CEPA

    Bertemu PM Polandia, Jokowi Minta Dukungan Soal IEU CEPA Minggu, 14 Mei 2017 19:53 WIB

Most
Popular
  • 01

    Lepas dari Kemenkeu, Apa Dit jen Pajak Bisa Penuhi Setoran?

  • 02

    Ditjen Pajak Tetap Bisa Diawasi Meski Pisah dari Kemenkeu

  • 03

    Tak Semua Mahal, Masyarakat Bisa Konsumsi Ikan Jenis Ini

  • 04

    Bertemu PM Polandia, Jokowi Minta Dukungan Soal IEU CEPA

  • 05

    Beban Makin Berat, Ditjen Pajak Harus Lepas dari Kemenkeu

  • 06

    Strategi Jokowi Antisipasi Krisis Air Baku di Batam dan Bintan

  • 07

    Rencana DJP Pisah dari Kemenkeu Stagnan di Tangan Sri Mulyani

  • 08

    Jurus Susi Agar Orang RI Tak Malas Lagi Makan Ikan

  • 09

    Orang RI Malas Makan Ikan, Apa Karena Harganya Mahal?

  • 10

    Harga Bahan Pangan Merangkak Naik di Palembang

Selengkapnya Most
Po pular
  • 01

    Lepas dari Kemenkeu, Apa Ditjen Pajak Bisa Penuhi Setoran?

  • 02

    Ditjen Pajak Tetap Bisa Diawasi Meski Pisah dari Kemenkeu

  • 03

    Tak Semua Mahal, Masyarakat Bisa Konsumsi Ikan Jenis Ini

  • 04

    Bertemu PM Polandia, Jokowi Minta Dukungan Soal IEU CEPA

  • 05

    Beban Makin Berat, Ditjen Pajak Harus Lepas dari Kemenkeu

  • 06

    Strategi Jokowi Antisipasi Krisis Air Baku di Batam dan Bintan

  • 07

    Rencana DJP Pisah dari Kemenkeu Stagnan di Tangan Sri Mulyani

  • 08

    Jurus Susi Agar Orang RI Tak Malas Lagi Makan Ikan

  • 09

    Orang RI Malas Makan Ikan, Apa Karena Harganya Mahal?

  • 10

    Harga Bahan Pangan Merangkak Naik di Palembang

SelengkapnyaS umber: Google News

Tidak ada komentar

Latest Articles