Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Korut Akui Tahan Warga Amerika Keturunan Korsel - KOMPAS.com

Korut Akui Tahan Warga Amerika Keturunan Korsel - KOMPAS.com AP Photo Otto Warmbier (21), mahasiswa AS yang ditangkap di Korea Utara karena ...

Korut Akui Tahan Warga Amerika Keturunan Korsel - KOMPAS.com

AP Photo Otto Warmbier (21), mahasiswa AS yang ditangkap di Korea Utara karena hendak mencuri slogan politik di sebuah hotel di Pyongyang.

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Utara mengatakan, menahan seorang warga Amerika Serikat karena dicurigai melakukan 'tindakan bermusuhan' terhadap negara itu.

Warga AS keturunan Korea Selatan itu, Kim Hak-song bekerja di Universitas Sains dan Teknologi Pyongyang (PUST) dan ditangkap pada 6 Mei lalu. Demikian kantor berita pemerintah KCNA.

Terdapat tiga warga AS lain yang saat ini ditahan di Korea Utara, termasuk Kim Sang-duck, yang juga pernah mengajar di PUST.

KCNA mengatakan, 'institusi yang relevan' sedang 'melakukan penyelidikan lebih jauh' terhadap dugaan pidana Kim Hak-song, tanpa memberikan rincian lebih jauh.

Baca: Warga AS Dihukum 10 Tahun Kerja Paksa di Korea Utara

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Washington sudah mengetahui laporan ditahanya seorang warga AS di Korea Utara dan pihaknya akan bekerja sama dengan Kedutaan Besar Swedia di Pyongyang, yang membantu mengurus kepentingan Amerika Serikat di negeri itu.

Kim Hak-song sebelumnya menyebut diri sebagai misionaris Kristen yang bermaksud membangun peternakan eksperimental di PUST. Demikian dilaporkan kantor berita Reuters yang mengutip sebuah artikel yang diunggah Kim di dunia maya.

PUST adalah universitas yang kebanyakan mahasiswanya adalah anak-anak warga elit Korea Utara.

Universitas ini didirikan pada 2010 oleh seo rang pengusaha Korea-Amerika, dengan sebagian besar dananya diperoleh badan-badan amal Kristen AS dan Korea Selatan. PUST sejauh ini mempekerjakan sejumlah dosen asing.

Penahanan warga Amerika Serikat ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea.

Pyongyang mengancam, akan melakukan uji coba nuklir baru. Sebagai balasan, Amerika mengirim kapal perang ke wilayah tersebut dan menegaskan tekad mereka untuk menghentikan upaya Korea Utara mengembangkan senjata nuklir.

Baca: Korut Tahan Warga AS yang Dituduh Lakukan Mata-mata

Pada Jumat pekan lalu, Korea Utara menuduh agen Amerika dan Korea Selatan berencana membunuh pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un.

Dengan ditangkapnya Kim Hak-song maka kini sebanyak empat warga AS ditahan Pyongyang.

Warga AS yang juga ditahan di Korea Utara adalah:

  • Kim Sang-duck, seorang dosen yang mengajar di PUST dan ditahan pada bulan April karena diduga berusaha 'm enggulingkan' pemerintah. Media Korea Selatan mengatakan dia berusia 55 tahun dan terlibat dalam kegiatan kemanusiaan di Korea Utara.
  • Kim Dong-chul (62) yang tahun lalu dijatuhi hukuman 10 tahun kerja paksa dengan tuduhan mata-mata.
  • Otto Warmbier, mahasiswa berusia 22 tahun, yang dijatuhi hukuman 15 tahun kerja paksa karena berusaha mencuri poster propaganda dari sebuah hotel.
Berita TerkaitSiapa Warga AS yang Ditangkap di Korea Utara?Warga AS Dihukum 10 Tahun Kerja Paksa di Korea UtaraCuri Rahasia Militer Korea Utara, Warga AS Minta Maaf di TelevisiKorut Tahan Warga AS yang Dituduh Lakukan Mata-mata Terkini Lainnya Pemerintah Bubarkan Hizbut Tahrir Indonesia Pemerintah Bubarkan Hizbut Tahrir Indonesia Nasional 08/05/2017, 14:07 WIB Perburuan Harimau Sumatera Meningkat Jelang Lebaran Perburuan Harimau Sumatera Meningkat Jelang Lebaran Regional 08/05/2017, 14:05 WIB Bantah Intervensi JK, Ini Cerita PKS soal Pencalonan Anies-Sandi Bantah Intervensi JK, Ini Cerita PKS soal Pencalonan Anies-Sandi Nasional 0 8/05/2017, 14:05 WIB Istana: Presiden Sudah Perintahkan Kapolri Mencari Penyerang Novel Istana: Presiden Sudah Perintahkan Kapolri Mencari Penyerang Novel Nasional 08/05/2017, 14:04 WIB Dilarang Masuk ke Tangerang, Uji Coba Transjakarta Ciledug-Tendean Dihentikan Dilarang Masuk ke Tangerang, Uji Coba Transjakarta Ciledug-Tendean Dihentikan Megapolitan 08/05/2017, 14:04 WIB Keluarga Menantu Trump Larang Wartawan China Liput Forum Investasi Keluarga Menantu Trump Larang Wartawan China Liput Forum Inv estasi Internasional 08/05/2017, 13:58 WIB Absen Sidang Praperadilan, KPK Dianggap Sedang Menjalankan Strategi Absen Sidang Praperadilan, KPK Dianggap Sedang Menjalankan Strategi Nasional 08/05/2017, 13:56 WIB 442 Tahanan Kabur, Kepala Rutan Dicopot, Kakanwil Kemenkum HAM Riau Dievaluasi 442 Tahanan Kabur, Kepala Rutan Dicopot, Kakanwil Kemenkum HAM Riau Dievaluasi Regional 08/05/2017, 13:50 WIB Polisi Temukan Proyektil di Rumah Ketua Fraksi PKS yang Ditembak Polisi Temukan Proyektil di Rumah Ketua Fraksi PKS ya ng Ditembak Megapolitan 08/05/2017, 13:50 WIB 23 Komunitas Akan Ramaikan Indonesia Community Day 2017 di Yogyakarta 23 Komunitas Akan Ramaikan Indonesia Community Day 2017 di Yogyakarta Regional 08/05/2017, 13:50 WIB SBY: Hak Angket DPR terhadap KPK Berbahaya SBY: Hak Angket DPR terhadap KPK Berbahaya Nasional 08/05/2017, 13:49 WIB Ketika Anies dan Jusuf Kalla Bertemu dalam Satu Acara... Ketika Anies dan Jusuf Kalla Bertemu dalam Satu Acara... Megapolitan 08/05/2017, 13:49 WIB Ini Kronologi Bentrokan Suporter dengan Polisi di Gunungkidul Ini Kronologi Bentrokan Suporter dengan Polisi di Gunungkidul Regional 08/05/2017, 13:49 WIB KPK Tak Hadir, Praperadilan Miryam S Haryani Ditunda Pekan Depan KPK Tak Hadir, Praperadilan Miryam S Haryani Ditunda Pekan Depan Nasional 08/05/2017, 13:39 WIB Ini Kata A.M Hendropriyono soal Radikalisme di Indonesia... Ini Kata A.M Hendropriyono soal Radikalisme di Indonesia... Nasional 08/05/2017, 13:37 WIB Load MoreSumber: Google News

Tidak ada komentar

Latest Articles