Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Lawan Pelemahan KPK, Aktivis Gelar Aksi Baca Puisi - Detikcom

Lawan Pelemahan KPK, Aktivis Gelar Aksi Baca Puisi - Detikcom Jumat 05 May 2017, 21:21 WIB Lawan Pelemahan KPK, Aktivis Gelar Aksi Baca P...

Lawan Pelemahan KPK, Aktivis Gelar Aksi Baca Puisi - Detikcom

Jumat 05 May 2017, 21:21 WIB Lawan Pelemahan KPK, Aktivis Gelar Aksi Baca Puisi Nur Indah Fatmawati - detikNews Lawan Pelemahan KPK, Aktivis Gelar Aksi Baca PuisiFoto: Aksi Baca Puisi di KPK (Nurin-detikcom) Jakarta - Gabungan beberapa aktivis, seniman dan masyarakat sipil peduli KPK berkumpul di gedung KPK lama untuk mendeklarasikan dukungannya terhadap pemberantasan korupsi. Mereka menggelar aksi baca puisi bertajuk 'Poetry for Integrity. Kami Tidak Takut! Lawan Bersama'.
Beberapa LSM dan organisasi yang terlibat adalah Transparency International Indonesia, Youth Proactive, LBH Jakarta, Koalisi Seni Indonesia, serta Amnesty Indonesia. 28 puisi d ibawakan oleh 28 orang dari latar belakang tokoh antikorupsi, seniman, dan pemuda peduli pemberantasan korupsi.
"Ini sebagai jawaban dari masyarakat karena sudah sampai titik jenuh. Kenapa lembaga yang baik seperti ini malah diserang. Yang pertama penyerangan kepada Novel Baswedan, lalu hak angket," ujar Peneliti Transparency International Indonesia Alvin Nicola di Gedung KPK, Jl Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2017).
Menurutnya korupsi tidak hanya menyebabkan kerugian negara. Dampak korupsi lebih jauh juga merugikan masyarakat.
"Isu korupsi besar seperti e-KTP, kemudian yang baru BLBI, ini berdampak langsung kepada masyarakat. Ini bukan soal seberapa besar kerugian negara tapi dampaknya kepada masyarakat," imbuh Alvin yang juga penggagas acara ini.
Gagasan ini datang minggu lalu dan langsung disambut positif oleh KPK. Agar KPK tetap solid dalam menuntaskan korupsi.
Ada dua asalan yang mendorong digelarnya kegiatan ini. Yan g pertama hasil riset Transparency International menyatakan kebanyakan anak muda mengalami dampak dari korupsi, namun tidak punya wadah untuk mengekspresikannya. Sementara yang kedua adalah ironi soal suap yang terjadi di kalangan anak muda.
"Kita baru launching Februari lalu ada 69% anak muda, yang ternyata sehari-hari melakukan suap. Ini dari survei Global Corruption Barometer 2017," pungkas lelaki berkaca mata ini.
Acara ini merupakan kali kedua diselenggarakan. Tahun lalu acara serupa juga pernah diselenggarakan.
"Kalau khusus untuk membaca puisi ini yang kedua. Pertama kali waktu Hari Korupsi Internasional. Kali ini ada urgensi pelemahan KPK. Kita menunjukkan dukungan dengan cara ini. Bahwa seniman juga bisa mengekspresikan suaranya melawan korupsi," ujar Alvin.
Rencananya perwakilan KPK juga akan memberi sambutan pada akhir acara. Selain puisi penonton juga dihibur oleh stand up comedy.
(nif/fdu)Sumber: Google News

Tidak ada komentar

Latest Articles