Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Mensos Dampingi Keluarga Pria yang Ajukan Suntik Mati di Aceh - KOMPAS.com

Mensos Dampingi Keluarga Pria yang Ajukan Suntik Mati di Aceh - KOMPAS.com Daspriani Y Zamzami Berlin Silalahi terbaring tak berdaya di pena...

Mensos Dampingi Keluarga Pria yang Ajukan Suntik Mati di Aceh - KOMPAS.com

Daspriani Y Zamzami Berlin Silalahi terbaring tak berdaya di penampungan sementara, Kantor YARA, pasca digusur dari barak hunian Bakoy, kondisi kelumpuhan yang dieritanya membuat ia meminta permohonan Euthanasia ke Pengadilan Negeri Banda Aceh.

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya akan mendampingi keluarga Berlin Silalahi (46) yang mengajukan eutanasia ke Pengadilan Negeri Banda Aceh.

Eutanasia merupakan tindakan mengakhiri hidup seseorang yang sakit parah dengan kematian yang dinilai tenang, biasanya dengan suntik mati.

Menurut Khofifah, kasus Berlin sangat memprihatinkan. Terlebih Berlin adalah korban selamat tsunami.

Khofifah menegaskan bahwa eutanasia dilarang di Indonesia.

"Di beberapa negara ada yang membolehkan praktik tersebut, tapi di Indonesia tidak," kata Khofifah melalui keterangan tertulis, Sabtu (6/5/2017).

(baca: Cerita Ratnawati yang Ikhlas Saat Suami Ajukan Permohonan Suntik Mati)

Khofifah mengatakan, dalam hukum yang berlaku, eutanasia masuk dalam kategori pembunuhan.

Terlebih lagi, sebagian besar agama tegas melarang eutanasia dengan alasan apapun.

Khofifah mengutip QS Az-Zumar ayat 53 yang menyebutkan bahwa Allah menghendaki kepada setiap Muslim hendaknya selalu optimistis menghadapi setiap musibah.

(baca: Suami yang Ajukan Suntik Mati: Saya Sudah Tidak Tahan Lagi...)

Seorang mukmin harus berjuang, bukan tinggal diam dan untuk berperang bukan lari.

"Dalam Islam diajarkan untuk tidak mudah berputus asa dari rahmat Allah SWT, sebalikny a banyak-banyak bersyukur atas kehidupan yang diberikan," kata Khofifah.

Oleh karena itu, Khofifah meminta kasus ini dapat diselesaikan dengan bijak. Ia berharap Pemerintah Daerah bisa mencari jalan keluar terkait pengobatan terhadap penyakit yang diderita Berlin.

Berlin ingin mengakhiri hidupnya karena tidak tahan dengan penyakit yang dideritanya. Berlin menderita radang tulang sejak 2012 yang menyebabkan kedua kakinya lumpuh.

Pascamusibah gempa dan tsunami, Berlin tinggal di barak hunian sementara, karena rumah yang mereka sewa hancur dilanda tsunami.

Berlin mulai sakit-sakitan sejak tinggal di barak. Sejak 2014 lalu, ia mengalami kelumpuhan setelah menjalani pengobatan medis dan alternatif di Kota Lhokseumawe.

Terkini Lainnya Sempat Bikin Heboh, Busa Mirip Salju di Jalan Sudirman Tak Tampak Lagi Sempat Bikin Heboh, Busa Mirip Salju di Jalan Sudirman Tak Tampak Lagi Megapolitan 06/05/2017, 22:13 WIB Ganjar Tak Ingin Buru-buru Deklarasi Maju Kembali Pilkada Jateng 2018 Ganjar Tak Ingin Buru-buru Deklarasi Maju Kembali Pilkada Jateng 2018 Nasional 06/05/2017, 22:02 WIB &#0   39;Pak Sandi, Saya Mohon Guru-guru dari SD, SMP, SMA, Jangan Kontrak Lagi' "Pak Sandi, Saya Mohon Guru-guru dari SD, SMP, SMA, Jangan Kontrak Lagi" Megapolitan 06/05/2017, 21:46 WIB Dikira Hujan Salju, Ini yang Sebenarnya Terjadi di Jalan Sudirman Dikira Hujan Salju, Ini yang Sebenarnya Terjadi di Jalan Sudirman Sains 06/05/2017, 21:37 WIB  Peserta Kota Manado Mendominasi Audisi Umum Bulutangkis Peserta Kota Manado Mendominasi Audisi Umum Bulutangkis Olahraga 06/05/2017, 21:37 WIB Mensos Dampingi Keluarga Pria yang Ajuka   n Suntik Mati di Aceh Mensos Dampingi Keluarga Pria yang Ajukan Suntik Mati di Aceh Nasional 06/05/2017, 21:33 WIB Pilot Muda Bisa Jadi Kuda Hitam pada WPAC FAI di Albania Pilot Muda Bisa Jadi Kuda Hitam pada WPAC FAI di Albania Olahraga 06/05/2017, 21:11 WIB Perbaiki Lampu, Suradi Tewas Tersetrum di Tiang Listrik Perbaiki Lampu, Suradi Tewas Tersetrum di Tiang Listrik Regional 06/05/2017, 20:59 WIB Ahok dan Anies Tak Mau Komentari Sandi yang Terobos 'Busway' Ahok dan Anies Tak Mau Komentari Sandi yang Ter obos "Busway" Megapolitan 06/05/2017, 20:35 WIB Soal Hak Angket KPK, PDI-P dan Golkar Dinilai Terjebak Strategi Parpol Soal Hak Angket KPK, PDI-P dan Golkar Dinilai Terjebak Strategi Parpol Nasional 06/05/2017, 20:21 WIB Pedrosa Kunci 'Pole Position', Honda Kuasai Baris Terdepan Start Pedrosa Kunci "Pole Position", Honda Kuasai Baris Terdepan Start Olahraga 06/05/2017, 20:08 WIB Puteri UPI Berpeluang Pertahankan Gelar Puteri UPI Berpeluang Pertahankan Gelar Olahraga 06/05/2017, 19:59 WIB Ingin Minta Keterangan, Polisi Temui Novel Baswedan di Singapura Ingin Minta Keterangan, Polisi Temui Novel Baswedan di Singapura Nasional 06/05/2017, 19:52 WIB Sandiaga Sebut Tim Sinkronisasi Akan Diumumkan pada 8 Mei Sandiaga Sebut Tim Sinkronisasi Akan Diumumkan pada 8 Mei Megapolitan 06/05/2017, 19:43 WIB 'Salam Kenal dari Bang Sandi yang dari Kampung Senayan...' "Salam Kenal dari Bang Sandi yang dari Kampung Senayan..." Megapolitan 06/05/2017, 19:37 WIB Load MoreSumber: < a href=http://news.google.com/news/url?sa=t&fd=R&ct2=id_id&usg=AFQjCNGiXN2jGWp2PdKZfLPMYLlmLZXi8w&clid=c3a7d30bb8a4878e06b80cf16b898331&cid=52780482336148&ei=BOwNWYjTG6yzqgLJl4TwDQ&url=http://nasional.kompas.com/read/2017/05/06/21334621/mensos.dampingi.keluarga.pria.yang.ajukan.suntik.mati.di.aceh target="blank">Google News

Tidak ada komentar

Latest Articles