Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Menurut Fahri, Cara Jokowi Baca Data soal Pertumbuhan Ekonomi Salah - KOMPAS.com

Menurut Fahri, Cara Jokowi Baca Data soal Pertumbuhan Ekonomi Salah - KOMPAS.com KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamza...

Menurut Fahri, Cara Jokowi Baca Data soal Pertumbuhan Ekonomi Salah - KOMPAS.com

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/5/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah menyesalkan kritik yang dilayangkan seorang kolumnis sebuah media massa Hongkong Jake Van Der Kemp terhadap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Kritik itu disampaikan menanggapi pertanyaan Presiden bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi ketiga di dunia.

Menurut Fahri, ada dua hal yang disoroti dari pernyataan Jokowi soal itu.

Pertama, tim ekonomi tidak memberikan data valid kepada Presiden. Ke dua, cara Jokowi membaca data keliru.

"Saya terus terang menyesalkan tim ekonomi kita yang sekarang. Mereka memberikan data-data ke Presiden, data yang dangkal dan kadang-kadang itu digunakan dalam rapat-rapat resmi dengan lembaga-lembaga negara," kata Fahri, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/5/2017).

(Baca: Istana Sebut Kolumnis Ekonomi yang Kritik Jokowi Salah Paham)

Fahri mengatakan, Presiden Jokowi juga pernah menyampaikan data serupa ketika rapat dengan lembaga-lembaga negara yang membahas sosialisasi reforma agraria.

"Kesan saya waktu itu, tidak saja bahwa datanya salah dan sekarang mulai dikritik orang. Tetapi, cara membaca datanya juga salah. Nah, ini ekonom-ekonomnya mana?" kata Fahri.

"Saya hanya menyayangkan tim ekonominya yang menyampaikan data tidak valid kepada Presiden," ujar Fahri.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia

Sebelumnya, Presiden Jokowi me nyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah yang terbaik ketiga setelah China dan India.

Pernyataan itu diungkapkan Presiden saat kunjungan kerja ke Hongkong. Pernyataan Jokowi itu dikritik Jake.

Ia lantas menulis opini di media berbahasa Inggris terbesar di Hong Kong dengan judul: "Sorry President Widodo, GDP Rankings are Economists Equivalent of Fake News".

Jake mempertanyakan klaim peringkat ketiga dalam hal pertumbuhan ekonomi seperti yang disampaikan Jokowi.

(Baca: Pernyataan Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi Disebut "Hoax", Ini Penjelasan Sri Mulyani)

Sebab, di Asia, banyak negara yang pertumbuhan ekonominya lebih tinggi daripada Indonesia. Misalnya Vietnam 6,2 persen, Timor Leste 5,5 persen, Papua Nugini 5,4 persen dan Myanmar 7,3 persen.

Diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 mencapai 5,02 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklarifikasi bahwa yang dima ksud Presiden Jokowi adalah pertumbuhan ekonomi ketiga terbaik di antara negara-negara G20.

"Kalau seluruh dunia kan banyak negara-negara yang income-nya lebih rendah dari Indonesia tapi gross-nya tinggi. Di ASEAN saja kalau kita lihat Kamboja dan Laos itu lebih tinggi dari kita," ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Sementara itu, pihak Istana menyebut, kolumnis Jake Van Der Kemp telah salah paham terhadap pernyataan Presiden Joko Widodo.

Berita TerkaitJokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi Baik Tapi Masih Banyak yang DemoJokowi Ingin Pertumbuhan Ekonomi 2018 Capai 6,1 PersenPernyataan Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi Disebut "Hoax", Ini Penjelasan Sri MulyaniIstana Sebut Kolumnis Ekonomi yang Kritik Jokowi Salah Paham Terkini Lainnya Hiang Kontak Sejak 29 April, 'Yacht' Berbendera Singapura Ditemukan Hiang Kontak Sejak 29 April, "Yacht" Berbendera Singapura Ditemukan Regional 04/05/2017, 23:52 WIB Turki, Rusia, dan Iran Teken Kesepakatan soal Zona Aman di Suriah Turki, Rusia, dan Iran Teken Kesepakatan soal Zona Aman di Suriah Internasional 04/05/2017, 23:38 WIB Sakit Prostat Tak Kunjung Sembuh, Petani Ngawi Ini Tewas Gantung Diri Sakit Prostat Tak Kunjung Sembuh, Petani Ngawi Ini Tewas Gantung Diri Regional 04/05/2017, 23:35 WIB Viral, Polda Sumut Ambil Alih Kasus Dugaan Pemerkosaan oleh 2 Oknum Polisi Viral, Polda Sumut Ambil Alih Kasus Dugaan Pemerkosaan oleh 2 Oknum Polisi Regional 04/05/2017, 23:22 WIB Kemendikbud-Kemenko Maritim Kerja Sama Terkait Kurikulum Kemaritiman Kemendikbud-Kemenko Maritim Kerja Sama Terkait Kurikulum Kemaritiman Nasional 04/05/2017, 23:10 WIB Pelita Jaya Taklukkan Satria Muda pada Laga Pertama Final IBL Pelita Jaya Taklukkan Satria Muda pada Laga Pertama Final IBL Olahraga 04/05/2017, 23:09 WIB Soal Perempuan dan Anak, Indonesia Jadi Rujukan Negara-negara Islam Soal Perempuan dan Anak, Indonesia Jadi Rujukan Negara-negara Islam Nasional 04/05/2017, 22:54 WIB Pasangan Muda Mudi Disiram Air Keras oleh Mantan Pacar Pasangan Muda Mudi Disiram Air Keras oleh Mantan Pacar Regional 04/05/2017, 22:54 WIB Gerakan Literasi    Dorong Siswa dan Guru Berkarya Gerakan Literasi Dorong Siswa dan Guru Berkarya Edukasi 04/05/2017, 22:44 WIB Alasan Bupati TTU Gelar Parade Kuda saat Daftar Bakal Calon Gubernur Alasan Bupati TTU Gelar Parade Kuda saat Daftar Bakal Calon Gubernur Regional 04/05/2017, 22:41 WIB 'Quick Count' Litbang Kompas Paling Mendekati Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada DKI "Quick Count" Litbang Kompas Paling Mendekati Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada DKI Megapolitan 04/05/2017, 22:34 WIB Panglima TNI Tegaskan Tak B   isa Diajak Kudeta Jokowi Panglima TNI Tegaskan Tak Bisa Diajak Kudeta Jokowi Nasional 04/05/2017, 22:32 WIB Ribuan Rumah Pesisir Selatan Yogyakarta Tak Ramah Tsunami  Ribuan Rumah Pesisir Selatan Yogyakarta Tak Ramah Tsunami Regional 04/05/2017, 22:27 WIB Dirjen Kemenristek Dikti: Konflik Sosial Hambat Pertumbuhan Ekonomi Dirjen Kemenristek Dikti: Konflik Sosial Hambat Pertumbuhan Ekonomi Nasional 04/05/2017, 22:21 WIB Apa Kata Ahok soal Pencalonan Anies yang Disebut atas Intervensi JK? Apa Kata Ahok soal Penc alonan Anies yang Disebut atas Intervensi JK? Megapolitan 04/05/2017, 22:03 WIB Load MoreSumber: Google News

Tidak ada komentar

Latest Articles