Parliament Watch: DPD RI Dijabat Ketum Partai, Rusak Tatanan - beritajatim Surabaya (beritajatim.com) - Ketua Parliament Watch Jatim Umar Sh...
Surabaya (beritajatim.com) - Ketua Parliament Watch Jatim Umar Sholahuddin menegaskan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang dijabat oleh ketua partai telah merusak tatanan atau aturan yang ada.
"Dualime kepemimpinan atau konflik di DPD RI, di mana ada ketua partai menjabat pimpinan DPD RI telah merusak tatanan. DPD itu mewakili daerah, bukan kepentingan partai politik. Kalau partai kan sudah diwadahi di DPR. Kalau DPD diisi orang partai, apa bedanya dengan DPR," tegasnya kepada wartawan saat diskusi di RM Agis Surabaya, Jumat (12/5/2017).
Menurut pengajar Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Surabaya ini, konflik kepemimpinan di DPD telah memberi image sangat buruk bagi daerah. Ini karena Ketua DPD dipegang Ketua Umum Partai Hanura Osman Sapta Odang (OSO).
"Secara aturan main memang tidak ada. Kalau ada perubahan regulasi, DPD harus sterilisasi dari kepentingan partai. Jenis kelaminnya DPD kan jadi ganda, sangat tidak sehat jika DPD dimasuki partai. Presiden harus turun tangan melakukan fungsi diskresional, jangan sampai terjadi dualisme kepemimpinan di DPD. Konflik DPD harus segera diselesaikan, karena rakyat di dapilnya yang dirugikan," tukasnya.
Sekadar diketahui, DPD mengalami dualisme kepemimpinan. Terpilihnya Oesman Sapta Odang atau dikenal OSO bersama wakil ketuanya, Nono Sampono dan Darmayanti Lubis dinilai tidak sah karena menabrak putusan Mahkamah Agung (MA).
Atas dasar itu Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas menegaskan dirinya masih resmi menjabat Wakil Ketua DPD periode 2014-2019. Menurutnya, MA sudah memutuskan untuk mencabut aturan tata tertib (tatib) yang mengubah masa jabatan pimpinan DPD dari lima tahun menjadi 2,5 tahun.
"Bahwa direbutnya pimpinan sah DPD adalah di luar batas rasionalitas nalar politik dan hukum," ujar Hemas di rumah dinasnya, Jalan Denpasar Raya, Jak arta Selatan, Rabu (5/4/2017) lalu.
Proses terpilihnya Oeman Sapta Odang melalui rapat paripurna DPD sempat diwarnai kericuhan. Antar anggota terlibat saling dorong di depan meja pimpinan dan melakukan aksi yang memalukan ditonton jutaan rakyat Indonesia. (tok/kun)
Tidak ada komentar