Pemprov DKI Tanggung Pengobatan Korban Bom Kampung Melayu - VIVA.co.id VIVA.co.id â" Pemerintah Provinsi DKI dipastikan menanggung bi...
VIVA.co.id â" Pemerintah Provinsi DKI dipastikan menanggung biaya pengobatan seluruh korban bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu malam, 24 Mei 2017.
Kepala Dinas Kesehatan DKI, Koesmedi Priharto, mengungkapkan Dinas Kesehatan memiliki anggaran khusus yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI guna keperluan pengobatan korban bencana atau serangan teroris di Jakarta.
"Seperti korban luka pada peristiwa bom Sarinah dulu. Untuk biaya pengobatan, semua ditanggung oleh kami dari pemerintah daerah. Dan ini bukan santunan. Ini adalah biaya pengobatan mereka sampai sembuh," ujar Koesmedi melalui sambungan telepon kepada VIVA.co.id, Kamis 25 Mei 2017.
Koesmedi menyampaikan, Dinas Kesehatan DKI telah berkoordinasi dengan para rumah sakit tempat korban dirawat. Namun, menurut Koes medi, pemerintah daerah tidak akan menanggung biaya para korban yang dirujuk ke Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati.
Sebab, pihak Polri juga telah berkomitmen menanggung biaya pengobatan korban yang dirawat di fasilitas kesehatan milik mereka. "Yang dirawat oleh polisi, biaya pengobatannya ditanggung rumah sakit," ujar Koesmedi.
Selain itu, Koesmedi menyampaikan Pemerintah Provinsi DKI juga akan memberi santunan kepada para korban. Santunan akan diberikan dengan jumlah yang disesuaikan dengan kondisi para korban, termasuk kepada keluarga korban yang meninggal dunia. "Pemberian santunannya akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Pak Plt (pelaksana tugas) dan Pak Sekda (sekretaris daerah)," ujar Koesmedi.
Informasi yang dihimpun dari kepolisian menyebutkan, hingga Kamis siang, 25 Mei 2017, ada 13 korban luka akibat peristiwa bom, terdiri dari enam orang sipil dan tujuh orang anggota kepolisian. Para korban dirawat di empat rum ah sakit, yaitu RS Hermina Jatinegara, RSUD Budhi Asih, RS Premier Jatinegara, dan RS Polri. (ren)
TERKAIT
Tidak ada komentar