Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Penggulingan Presiden Jokowi? - KOMPAS.com

Penggulingan Presiden Jokowi? - KOMPAS.com AFP PHOTO / ANTHONY WALLACE Presiden Joko Widodo saat menghadiri Asia World Expo Ground, Hongkong...

Penggulingan Presiden Jokowi? - KOMPAS.com

AFP PHOTO / ANTHONY WALLACE Presiden Joko Widodo saat menghadiri Asia World Expo Ground, Hongkong, Minggu (30/4/2017). Presiden menggelar kunjungan kerja di Hongkong pada 30 April hingga 1 Mei dalam rangka meningkatkan kerja sama ekonomi antar-kedua negara.

“Benarkah ada upaya makar terhadap Presiden Joko Widodo?”
“Ataukah Allan, hanya mengumpulkan fakta dan kemudian menulis bebas dengan imajinasi dirinya?"

Menurut Anda, kira- kira apa jawabannya?

Sabar...., sebelum menjawab pertanyaan di atas, saya mau ceritakan dulu bagaimana pertanyaan itu muncul dan akhirnya say a mendapat wawancara eksklusif Allan Nairn.
Pertanyaan di atas, adalah pertanyaan saya, sebelum saya memutuskan untuk mengangkat wawancara Allan Nairn.

Berangkat dari keraguan itu, saya kemudian memutuskan bersama tim "Aiman" di KompasTV, untuk mewawancarai Allan Nairn.

Saat dihubungi tim Aiman-KompasTV, Allan sedang berada di Amerika Serikat dan mengatakan akan berangkat ke Indonesia untuk sebuah acara.

Akhirnya kami pun sepakat untuk mengatur wawancara dengannnya, 6 hari pasca-ia menyatakan bersedia diwawancara oleh saya.

Wawancara di perpustakaan

Tempat wawancara pun kemudian menjadi isu. Agar wawancara eksklusif ini menjadi yang pertama pasca-gaduh isu penggulingan Presiden Jokowi di Indonesia, saya memilih tempat di sebuah perpustakaan di kawasan Jakarta Pusat.

Di sana saya pun akhirnya melakukan wawancara dengan Allan Nairn, wartawan yang sudah hampir 40 tahun berkarier sebagai jurnalis investigatif, ali as wartawan yang gemar melakukan peliputan terkait penyelidikan.

Allan banyak memilih topik seputar pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Oleh karenanya tak aneh, kalau ia kerap bergesekan dengan pihak militer di medan perang.
Salah satu karya Allan adalah tentang insiden di makam Santa Cruz, Dili, Timor-timor tahun 1991. Di makam tersebut, tewas lebih dari 200 orang yang merupakan warga Timor Timur pro kemerdekaan. Ratusan lainnya hilang.

Sejak saat itu Allan kerap menulis tentang perang di Timor Timur. Tahun 1999 ia pernah ditahan tentara Indonesia di Timor Leste yang saat itu bernama Timor Lorosae. Saat para jurnalis dievakuasi setelah referendum, Allan malah memilih tinggal di daerah yang sedang bergejolak itu.

Tak kapok, Allan kembali lagi ke Indonesia tahun 2009 mengkritisi soal operasi militer di Aceh. Terakhir, sebelum tahun 2017 ini, ia datang tahun 2014 menjelang Pemilihan Presiden untuk kembali mengingatkan soal tak tuntasnya pelanggaran HAM di p eralihan masa reformasi tahun 1997-1998.

Isu Makar

Sekarang Allan datang lagi. Ia membawa isu kontroversial: makar terhadap Presiden Jokowi.

Dari semua kiprahnya itu, setidaknya di mata saya, ia datang dan membuat laporan di semua titik kritis di Indonesia. Seolah-olah pas momennya.
"Apakah ini wawancara pertama soal isu makar ini?” tanya saya.
"Tentu saja,” jawab dia. Ia menerangkan, dirinya datang ke Indonesia bukan karena permintaan saya untuk mewawancarainya, tapi karena kebetulan ada sebuah acara yang harus ia hadiri di Indonesia.

“Kenapa Anda mengangkat topik soal makar terhadap Presiden Jokowi?” tanya saya lagi. Jawab Allan, karena ada banyak pelanggaran HAM yang belum ditindaklanjuti di Indonesia.

"Apa kaitannya dengan makar?” kejar saya.
“Tak dituntaskan karena pemerintahan Jokowi takut akan digulingkan,” jawab dia.

"Anda sudah menyimpulkan, siapa n arasumber Anda?" saya mengejarnya.
“Puluhan Jenderal, diantaranya sepuluh yang masih aktif!” jawab Allan.

Kompas.com/SABRINA ASRIL Jurnalis Allan NairnHmm..puluhan jenderal, batin saya. Rasa ingin tahu saya makin tergugah.

Melihat sepak terjangnya selama ini yang selalu berdiri berseberangan dengan tentara, bagaimana mungkin Allan bisa mendapat akses sedemikian luas di kalangan tentara?

Allan terlihat terkejut saat saya mengajukan pertanyaan ini. Ia tidak memberi jawaban jelas.

“Kompleks sekali alasan para Jenderal mau cerita kepada saya. Faktanya, saya mendapatkan berbagai sumber itu,” jawab dia singkat.

Beda hukum di Indonesia dan Amerika Serikat

Apapun yang dikatakan Allan, ia mengklaim, informasi yang ia dapat 100 persen benar dan valid, meskipun ada pertanyaan saya yang tak bisa dijawabnya de ngan lugas.

Di sisi lain ada catatan yang saya sayangkan. Jika memang datanya benar dan valid serta dengan mudah ia mendapatkan akses kepada sejumlah jenderal, mengapa ia tidak memberikan kesempatan kepada sejumlah nama yang dirugikan untuk memberikan klarifikasi?

Kenapa Allan tidak melakukan cover-both-sides seperti yang seharusnya wartawan di Indonesia lakukan?

Saya teringat pada kewarganegaraan Allan yang berasal dari Amerika Serikat. Di sana dikenal Amandemen Pertama alias UUD 45-nya Amerika Serikat yang berbunyi:

“Congress shall make no law respecting an establishment of religion, or prohibiting the free exercise there of; or abridging the freedom of speech, or of the press; or the right of the people peaceably to assemble, and to petition the government for a redress of grievances.”

Pada intinya, wartawan atau siapapun bisa sebebas-bebasnya berbicara, menulis, dan berekspresi. Mereka tidak akan dikenakan jeratan undang undang apapun karenanya dan bisa mengajukan petisi jika ada yang mempermasalahkan secara hukum.

Jadilah artikel Allan dan kebanyakan wartawan di AS, tidak menjadikan cover-both-sides menjadi hal yang utama.

Dan ketika hal tersebut diterjemahkan di Indonesia, yang punya yurisdiksi yang berbeda, maka, pasti ada masalah di kemudian hari. Inilah yang dialami oleh Tirto.id, karena menerjemahkan langsung tanpa melakukan verifikasi terhadap sumber-sumber yang disebut.

Lalu apa jawaban pertanyaan di awal tulisan ini?

Saya pikir, bila Anda sudah membaca keseluruhan tulisan saya ini, Anda dengan lugas bisa menjawabnya.

Namun jika belum, Saksikan AIMAN, Senin pukul 20.00 wib Eksklusif di KompasTV.

Salam

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
  • Dugaan Makar
Berita TerkaitPenggulingan Presiden Jokowi?Langkah "Kuda" Agus YudhoyonoRencana Teror buat Novel Baswedan Misteri Kasus Taruna Nusantara Terkini Lainnya Dinas Lingkungan Hidup DKI Uji Kandungan Busa di Jalan Sudirman Dinas Lingkungan Hidup DKI Uji Kandungan Busa di Jalan Sudirman Megapolitan 08/05/2017, 11:58 WIB Demokrat Berpotensi Usung AHY pada Pilpres, Ini Kata PAN, PKB, dan PPP Demokrat Berpotensi Usung AHY pada Pilpres, Ini Kata PAN, PKB, dan PPP Nasional 08/05/2017, 11:57 WIB Korut Akui Tahan Warga Amerika Keturunan Korsel Korut Akui Tahan Warga Amerika Keturunan Korsel Internasional 08/05/2017, 11:54 WIB Rencana Penertiban Kembali Pasar Ikan dan Keengganan Anies Berkomentar Rencana Penertiban Kembali Pasar Ikan dan Keengganan Anies Berkomentar Megapolitan 08/05/2017, 11:53 WIB Buron 5 Tahun, Perampok dan Pemerkosa Atlet Tembak Ditangkap Buron 5 Tahun, Perampok dan Pemerkosa Atlet Tembak Ditangkap Regional 08/05/2017, 11:53 WIB Hotma Sitompoel Serahkan Uang E-KTP 400.000 Dollar AS kepada KPK Hotma Sitompoel Serahkan Uang E-KTP 400.000 Dollar AS kepada KPK Nasional 08/05/2017, 11:44 WIB Pemerintah Akan Tentukan Sikap soal Pembubaran Ormas Anti-Pancasila Pemerintah Akan Tentukan Sikap soal Pembubaran Ormas Anti-Pancasila Nasional 08/05/2017, 11:44 WIB Ahok: Pak Jokowi Pun Enggak Pernah Masuk 'Busway' Ahok: Pak Jokowi Pun Enggak Pernah Masuk "Busway" Megapolitan 08/05/2017, 11:41 WIB Pemerintah Berharap Tak Ada Gejolak Pasca-Putusan Kasus Ahok Pemerintah Berharap Tak Ada Gejolak Pasca-Putusan Kasus Ahok Nasional 08/05/2017, 11:40 WIB Keluarga Napi Beberkan Pungli di Rutan Pekanbaru dari Rp 20.000 Hingga Rp 7 Juta Keluarga Napi Beberkan Pungli di Rutan Pekanbaru dari Rp 20.000 Hingga Rp 7 Juta Regional 08/05/2017, 11:37 WIB Mbah Ponco Senang Bisa    Meraih 'Special Jury Award' Film ASEAN Mbah Ponco Senang Bisa Meraih "Special Jury Award" Film ASEAN Regional 08/05/2017, 11:30 WIB Ahok Sebut Tumpahan Busa di Jalan Sudirman Kecerobohan Kerja MRT Ahok Sebut Tumpahan Busa di Jalan Sudirman Kecerobohan Kerja MRT Megapolitan 08/05/2017, 11:26 WIB Ahok: Larang Orang Masuk 'Busway', Ya Kami Sendiri Harus Disiplin Ahok: Larang Orang Masuk "Busway", Ya Kami Sendiri Harus Disiplin Megapolitan 08/05/2017, 11:05 WIB Seperti Inilah Gambaran Otak    Seorang Ekstremis Agama Seperti Inilah Gambaran Otak Seorang Ekstremis Agama Sains 08/05/2017, 11:05 WIB Kasus Suap Kemenakertrans, KPK Periksa Charles Jones Mesang Kasus Suap Kemenakertrans, KPK Periksa Charles Jones Mesang Nasional 08/05/2017, 11:03 WIB Load MoreSumber: Google News

Tidak ada komentar

Latest Articles