Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Penjelasan Direktur Utama RS Kanker Dharmais setelah Serangan Ransomware WannaCry - Tribunnews

Penjelasan Direktur Utama RS Kanker Dharmais setelah Serangan Ransomware WannaCry - Tribunnews Teroris Siber Penjelasan Direktur...

Penjelasan Direktur Utama RS Kanker Dharmais setelah Serangan Ransomware WannaCry - Tribunnews

Teroris Siber

Penjelasan Direktur Utama RS Kanker Dharmais setelah Serangan Ransomware WannaCry

Sekitar 600 komputer yang ada di rumah sakit itu diteliti satu per satu sebagai upaya mencegah komputer kembali terinfeksi virus.

Senin, 15 Mei 2017 17:11 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Indonesia, teror virus Ransomware WannaCry telah menelan korban. Satu di antaranya adalah sistem komputer di RS Kanker Dharmais, Jakarta.

Akibatnya, layanan ke pasien dan keluarganya menjadi terganggu karena serangan virus ini menyebabkan komputer dan server rumah sakit terkunci dan data tidak bisa dibaca.

Direktur Utama RS Kanker Dharmais Abdul Kadir, menjelaskan bagaimana komputer di rumah sakitnya sampai terinfeksi virus tersebut.

Seorang petugas medis menemukan virus itu pada Sabtu (13/5/2017) pagi. Sebagai langkah awal, sejumlah komputer yang disinyalir terinfeksi dimatikan.

Abdul Kadir memastikan, data pasien dan data tindakan medis yang dilakukan masih aman.

“Jadi jam 5 pagi terindikasi ada virus. Pada saat masukkan data entry itu, ternyata menu berubah semua. Lalu disampaikan ke bagian sistem informasi. Ada kejadian seperti ini. Lalu sistem informasi stop, offline semua,” tutur Abdul Kadir.

Saat ini, pihak Rumah Sakit Dharmais masih berupaya membersihkan semua jaringan komputer dari virus.

Sekitar 600 komputer yang ada di rumah sakit itu diteliti satu per satu sebagai upaya mencegah komputer kembali terinfeksi virus. Kemudian, dilakukan install ulang sistem dan record ulang keamanan atau anti virus.

Sebagai upaya menangkal virus, dia mengaku, memasang tiga lapis anti virus. Selama proses itu, semua unit komputer yang disinyalir terinfeksi dimatikan.

Sementara, jaringan baru difun gsikan di unit gawat darurat dan tempat yang membutuhkan perhatian khusus. Tentu, upaya itu menggangu proses pelayanan kepada pasien.

Halaman selanjutnya 12
Penulis: Glery Lazuardi Editor: Willem Jonata Ikuti kami di Lihat Reaksi Bocah Setelah Disusui, tak Disangka Bikin Ibunya Terkejut! Sumber: Google News

Tidak ada komentar

Latest Articles