Potret Rutan Pekanbaru, 1.870 Tahanan Dijaga 30 Petugas Pengamanan - Detikcom Sabtu 06 May 2017, 07:05 WIB Potret Rutan Pekanbaru, 1.870 ...
Sabtu 06 May 2017, 07:05 WIB Potret Rutan Pekanbaru, 1.870 Tahanan Dijaga 30 Petugas Pengamanan Arief Ikhsanudin, Elza Astari Retaduari - detikNews Kericuhan sebelum tahanan kabur. Foto: Istimewa Jakarta - Masalah over kapasitas disinyalir menjadi penyebab tahanan Rutan Kelas IIB Pekanbaru di Jalan Sialang Bungkuk, Tenayan Raya, ramai-ramai kabur. Bayangkan, dari 1.870 napi/tahanan, mereka hanya dijaga oleh 30 petugas pengamanan.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan (PAS) Kemenkumham I Wayan Kusmiantha Dusak menyatakan, sedianya rutan ini hanya bisa menampung 561 t ahanan. Namun sama seperti rutan-rutan lainnya, Rutan Pekanbaru menampung penghuni lebih dari dua kali lipat.
"Rutan pekanbaru ini kapasitas 561, sedangkan jumlah hunian sekarang 1.870 terdiri tahanan 910 dan narapidana 960," ujar Dusak di kantornya, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2017) malam.
Sementara itu, menurut Dusak, Rutan Pekanbaru total hanya memiliki pegawai sebanyak 54 orang. Empat di antaranya adalah pejabat struktural.
"Kemudian 24 orang bertugas di pengamanan dan satu regunya berjumlah 6 orang," jelas dia.
Sisa petugas lainnya ada di bagian pembinaan, kesehatan, dukungan teknis, bagian pengelolaan, serta staf rutan. Namun berdasarkan rilis yang didapat detikcom dari Kemenkumham tertulis total pegawai di Rutan Pekanbaru berjumlah 51 orang, 30 orang adalah petugas pengamanan.
Perbandingan antara penghuni rutan dan petugas Rutan Pekanbaru memang tidak ideal. Dalam perhitungan Ditjen Pemasyarakatan (PAS), seharusnya satu petug as pengamanan itu menjaga 20 penghuni.
"Ideal umum, 1:20 jadi katakanlah sekarang jumlahnya 1.800 an paling tidak seharusnya 90 orang," ungkap Dusak saat dikonfirmasi terpisah oleh detikcom, Jumat (5/5).
Kurangnya petugas pengamanan di rutan atau pun lapas memang seolah menjadi masalah klasik. Over kapasitas hingga kurangnya pengamanan menyebabkan banyak kendala. Meski begitu, menurut Dusak, Ditjen PAS tidak serta merta bisa menambah pegawai untuk mengisi kekurangan-kekurangan itu.
"Domainnya Ditjen PAS mengajukan ke kementerian lewat Sekjen Kemenkumham. Itu harus persetujuan Menpan RB," sebut dia.
Berdasarkan data yang ada, ada 233 persen over kapasitas jumlah penghuni Rutan Pekanbaru. Dari kapasitas maksimal, ada 1.309 kelebihan orang di rutan tersebut.
"Over kapasitas ini kan kebanyakan masalah narkotika, ini katanya mau diubah UU Narkotika. Karena kontribusi terbanyak (dari over kapasitas) itu kasus narkotika," tutur Dusak.
A da pun 1.870 narapidana dan tahanan di Rutan Pekanbaru, mereka terdiri dari napi kasus korupsi 76 orang, kasus narkoba 421 orang, illegal logging 14 orang, dan pidana umum 1.359 orang. Dusak belum bisa memastikan total tahanan yang kabur.
"Kita belum bisa tahu. Kita tahu berapa yang kabur kalau sudah tahu sisanya yang di dalam berapa," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan penghuni Rutan Pekanbaru ramai-ramai kabur sebelum salat Jumat kemarin. Kaburnya para tahanan bermula dari kericuhan yang terjadi sebelum salat Jumat. Saat pintu sel dibuka, para tahanan merangsek ke bagian depan rutan.
Dari laporan awal yang diterima, para tahanan kabur setelah sebelumnya menyampaikan tuntutan terutama soal fasilitas di rutan. Seperti tuntutan masalah air, kamar, pungutan dan fasilitas lainnya.
Hingga Sabtu (6/5) dini hari, total sudah ada 171 orang tahanan kabur yang berhasil ditangkap kembali. Ada yang ditangkap saat menumpang angkutan umum, ada pula yang ditangkap saat sudah kabur jauh hingga perbatasan Pekanbaru-Pelalawan.
"Sampai saat ini ya jumlahnya 171 yang kita amankan," papar Kabid Humas Polda Riau, Kombes Guntur Aryo Tejo saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (5/5/2017) pukul 23.25 WIB.
Dalam upayanya kabur, ada berbagai macam hal yang dilakukan para tahanan. Mulai dari mencuri sandal, jemuran warga, hingga memaksa diantarkan dengan sepeda motor. Tiga orang sempat menjadi bulan-bulanan massa akibat hal tersebut.
Polda Riau pun menduga persoalan pungutan liar juga memicu kemarahan tahanan Rutan Pekanbaru. Pungli ini diduga dilakukan oknum sipir. Polisi, menurut Guntur, masih mendalami dugaan pungli tersebut. Selain itu diduga ada persoalan pembedaan perlakuan antara tahanan pidana umum dengan tahanan pidana korupsi.
"Banyak faktor yang menyebabkan terjadi keributan itu. Selain soal over kapasitas, ada juga dugaan pungli," sebut Guntur.
(elz/fdu)Sumber: Google News
Tidak ada komentar