Sikap Mendagri Dikhawatirkan Jadi Pola yang Terus Berulang - KOMPAS.com KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Peneliti Indonesia Corruption Watch, Ta...
KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Peneliti Indonesia Corruption Watch, Tama S. Langkun dalam sebuah acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/3/2017).
JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama S Langkun menilai, sikap Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dalam merespons orasi pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berinsial VKL yang mengkritik Jokowi, terlalu reaksioner.
Menurut Tama, pernyataan dilontarkan VKL merupakan Kritik biasa. Kritik serupa kerap terjadi dalam sistem negara yang menganut Demokrasi.
"Kata -kata yang disampaikan (VKL) berdasarkan video, saya pribadi tidak menemukan unsur pidana. Apa yang mau dikejar (oleh Mendagri)?," ujar Tama ditemui di restoran Tjikini Lima, Cikini, Jakarta, Jumat (12/5/2017).
(Baca: Mendagri Tetap Tuntut Klarifikasi Pengkritik Jokowi)
Sebagai bagian dari ICW yang juga kerap mengkritik Pemerintah, Tama khawatir, sikap tersebut akan menjadi pola yang terus berulang.
Sehingga ketika ada warga negara yang mengkritik pemeritah, dengan mudahnya muncul niatan upaya pengkriminalisasian.
"Temen-temen yang aktif memberikan kritik, namun tidak sesuai dengan keinginan Mendagri, misalnya, terus mau dilaporkan?," kata dia.
(Baca: Diduga Sebarkan Data E-KTP Pengkritik Jokowi, Ini Penjelasan Mendagri)
Menurut Tama, jika Tjahjo Kumolo merasa tidak suka dengan apa yang disampaikan VKL, sedianya dapat menyikapinya dengan lebih bijak.
Misalnya, memberikan teguran terlebih dahulu. Lebih jauh lagi, sebaga i menteri sedianya justru merangkul dengan membuka diri menampung aspirasi mereka.
"Kan tentu saja ketika ada kritik harus dimaknai sebagi masukan. Siapa pun yang melihat masukan positif, meskipun dalam bentuk kritik, itu patut diapresiasi, bahkan dijadikan refleksi atau masukan," ujar Tama.
Tama menambahkan, hal yang saat ini terjadi justru menunjukkan bahwa pemerintahan seperti anti kritik.
Indonesia, menurut Tama, justru seperti mengalami kemunduran beberapa tahun ke belakang.
"Era reformasi dan demokrasi kan sebenarnya waktunya masyarakat memberikan masukan untuk pembangunan," kata Tama.
Dalam sebuah video yang beredar, VKL mengatakan bahwa rezim pemerintahan Jokowi adalah rezim yang lebih parah dari rezim pemerintah era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Hari ini membela Ahok karena, bahwa ini adalah keadilan yang diinjak-injak. Rezim Jokowi adalah rezim yang lebih parah dari rezim SBY," ujar VKL dalam video tersebut.
Kementerian Dalam Negeri pun telah mengirimkan surat kepada VKL ke alamat rumahnya untuk segera membuat permintaan maaf secara terbuka.
(Baca: Fadli Zon Nilai Mendagri Berlebihan Tanggapi Pengkritik Jokowi)
Surat itu dikirimkan Kemendagri, imbas orasi VKL tersebut yang mengkritik Presiden Joko Widodo, usai vonis dua tahun untuk Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Bahkan, Kemendagri melalui Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengancam membawa masalah ini ke jalur hukum, jika VKL dalam watku satu pekan ini tak memberikan klarifikasi.
Kompas TV Mendagri Tjahjo Kumolo Bicara Soal Vonis Ahok (Bag. 2) Berita TerkaitDiduga Sebar E-KTP Pendukung Ahok, Mendagri Dinilai Langgar 6 Peraturan IniLaporkan Pengkritik Pemerintah, Mendagri Nilai Tak Perlu Lapor Jokowi Diduga Sebarkan Data E-KTP Pengkritik Jokowi, Ini Penjelasan MendagriRespons Mendagri Terhadap Kritik Penduku ng Ahok Dinilai Tidak PatutMendagri Tetap Tuntut Klarifikasi Pengkritik Jokowi Terkini Lainnya Bos McLaren Janji Berikan Mobil Kompetitif untuk Alonso Olahraga 13/05/2017, 00:59 WIB Demokrat Berharap Penetapan Isu Krusial RUU Pemilu Tak Lewat "Voting" Nasional 13/05/2017, 00:44 WIB DPR dan Pemerintah Dikritik Tak Konsisten Susun Sistem Pemilu Indonesia Nasional 12/05/2017, 23:49 WIB Obati Pasien yang Tak Mampu, RS di Kaltim Terlilit Utang Regional 12/05/2017, 23:47 WIB Penghormata n untuk Para Relawan Olahraga Balap Mobil Olahraga 12/05/2017, 23:41 WIB Langkah Tjahjo Sebar Data Pendukung Ahok Rusak Citra Pemerintah Nasional 12/05/2017, 23:39 WIB Warga Kupang Gelar Konser untuk Ahok Regional 12/05/2017, 23:33 WIB Akibat Jembatan Putus, Sejumlah Sekolah Tidak Bisa Diakses Regional 12/05/2017, 23:23 WIB Mantan Komisioner KPU RI Pesimistis Pemilu 2019 Lebih Baik, Jika.. Nasional 12/05/2017, 23:17 WIB Anggi Setiawan dkk Belajar dari Pebalap Moto3 dan Moto2 Olahraga 12/05/2017, 23:17 WIB Dukung Ahok, Warga Balikpapan Bakar Lilin di Kaki Tiang Bendera Regional 12/05/2017, 23:15 WIB Ribuan Warga di Siantar Menyalakan 1.000 Lilin demi Bebaskan Ahok Regional 12/05/2017, 23:00 WIB 8 Orang Diamankan Saat Unjuk Rasa di Gedung Pengadilan Tinggi DKI Megapolitan 12/05/2017, 22:35 WIB Dua Pemandu Selam Asal Spanyol Dilaporkan Hilang di Perairan Wakatobi Regional 12/05/2017, 22:28 WIB Peneliti ICW Sebut Sistem Terbuka Terbatas Menambah Persoalan Pemilu Nasional 12/05/2017, 22:13 WIB Load MoreSumber: Google News
Tidak ada komentar