Sori, Ahok Merasa Tak Butuh Tim Transisi Anies-Sandi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama dengan Calon Gubernur DKI Jakarta t...
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama dengan Calon Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan usai melakukan pertemuan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (20/4). Dalam pertemuan tersebut Ahok dan Anies membicarakan sejumlah program untuk DKI Jakarta selanjutnya. Ilustrasi by: Haritsah/Jawa Pos
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan, tidak perlu ada tim transisi terkait pergantian kepemimpinan di pemerintah provinsi yang dipimpinnya. Pasalnya, pergantian gubernur DKI bukanlah seperti pemilihan presiden.
"Ini bukan presiden kok, transisi bagaimana?" kata Ahok -panggilan akrab Basuki- di Balai Kota, Jakarta, Kamis (4/5).
Ahok dan pasangannya Djarot Saiful Hidayat kalah dari Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Masa jabatan Ahok-Djarot sebagai gubernur dan wakil gubernur hanya sampai Oktober 2017.
Ahok menyatakan, setelah Anies-Sandi menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, mereka tidak bisa langsung mengganti kepala dinas. Berdasarkan Peraturan Mendagri, hal itu membutuhkan waktu delapan bulan.
"Emang kamu presiden ganti menteri? Kalau presiden begitu masuk, ganti (menteri). Sudah kayak mau jadi presiden saja," ucap Ahok.
Sebelumnya, Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo menyatakan, Anies-Sandi membentuk tim transisi. Tim itu akan berkomunikasi dengan pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Tujuan tim transisi untuk berkomunikasi dengan sekda dan gubernur-wakil gubernur saat ini terkait penyu sunan APBD Perubahan," kata Syakir yang menjadi wakil ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2017.
Syakir menambahkan, tim transisi juga mengondisikan agar program 100 hari Anies-Sandi ketika menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI bisa berjalan dengan baik.(gil/jpnn)
Sumber: JPNN
Tidak ada komentar