Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Tokoh Lintas Agama Kumpul di Yogya Serukan Perdamaian - Detikcom

Tokoh Lintas Agama Kumpul di Yogya Serukan Perdamaian - Detikcom Jumat 26 Mei 2017, 20:31 WIB Tokoh Lintas Agama Kumpul di Yogya Serukan ...

Tokoh Lintas Agama Kumpul di Yogya Serukan Perdamaian - Detikcom

Jumat 26 Mei 2017, 20:31 WIB Tokoh Lintas Agama Kumpul di Yogya Serukan Perdamaian Sukma Indah Permana - detikNews Tokoh Lintas Agama Kumpul di Yogya Serukan PerdamaianTokoh lintas agama berkumpul di Yogyakarta, Jumat (26/5/2017)Foto: Sukma Indah Permana/detikcom Yogyakarta - Belasan tokoh bangsa dan lintas agama berkumpul di Yogyakarta. Menyebut diri sebagai Sesepuh Bangsa, mereka menyerukan perdamaian bangsa.
Terdapat 13 tokoh yang terlibat dan hadir dalam acara ini yaitu Buya Syafi'i Maarif, Kardinal Julius R Darmaatmadja, KH Moh Quraish Shihab, KH Ahmad Mustofa Bisri, Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Ida Bagus Agung, H Abdul Munir Mulk han, Engkus Ruswana, Mohamad Sobary, Pdt Gomar Gultom, Bhikkhu Nyana Suryanadi, KH Imam Aziz dan Budi Suniarto.
Sedangkan penggagas forum ini adalah Jeirry Sumampouw, Defy Indiyanto Budiarto, Romo Benny Susetyo, dan Alissa Wahid.
Lima poin seruan dibacakan oleh Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Abdul Munir Mulkhan di University Club Universitas Gadjah Mada (UC UGM), Jumat (26/5/2017). Sebelumnya seruan ini dirumuskan pada sebuah forum tertutup selama sekitar 1 jam di tempat yang sama.
"Pertama semua elemen bangsa, khususnya pemerintah harus melakukan penyadara bagi semua pihak tentang pentibgnya persatua dalam indonesia yang bhinneka dan mendudukka pancasila sebagai kepribadian bangsa untuk semua generasi," seru Munir.
Kedua, pemerintah diminta harus bersikap tegas dan bijaksana dalam menanggapi situasi yang menjurus pada keretakan persatuan dan segera bertindak mengutamakan keselamatan bangsa dan negara. Selanjutnya, mereka menyerukan agar pemerintah harus memiliki sikap dan bahasa yang sama dalam menghadapi berbagai tantangan hidup berbangsa dan bernegara.
"(Keempat) Pendidikan politik dan sejarah kebangsaan perlu dikuatkan kembali baik kepada para politisi maupun semua elemen bangsa demi keselamatan dan masa depan bangsa," tegas Munir.
Poin terakhir, mereka sepakat bahwa perlu dibangun persaudaraan sejati dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, demi terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa.
"Tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan kepada semua makhluk ciptaan Tuhan. Bahkan semua agama mewajibkan penerimaan dan penghormatan kepada orang lain," pungkasnya.
(sip/fdn)Sumber: Google News Tokoh

Tidak ada komentar

Latest Articles