Ungkap Keragaman Budaya, Pesta Adat Pelas Tanah Libatkan ... - KLIK SANGATTA (Siaran Pers) Berita Rekomendasi Ungkap Keragaman Budaya, Pesta...
Berita Rekomendasi
Ungkap Keragaman Budaya, Pesta Adat Pelas Tanah Libatkan Paguyuban Etnis
Senin, 15 Mei 2017 Jam: 20:24:49 WIBSejumlah paguyuban etnis berkumpul dalam Kirab Budaya Pesta Adat Pelas Tanah 2016 lalu (Dok.Kliksangatta)KLIKSANGATTA.COM - Pesta Adat Pelas Tanah Kutai Timur juga menjadi ulasan saat presentasi Pemkab Kutim di hadapan dewan juri Maestro Seni Tradisi 2017 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beberapa waktu lalu.
Pesta Adat Pelas Tanah atau yang mendatangkan Sultan Kutai. Yakni Haji Aji Pangeran Prabu Anum Surya Adiningrat yang bergelar Sultan Haji Aji Muhammad Salehuddin II bin Sultan Adji Muhammad Parikesit atau disebut juga Pangeran Praboe dari Kesul tanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Pesta Adat ini diikuti dan dimeriahkan oleh 44 paguyuban etnis dan berbagai komunitas yang ada di Kutim. 44 Paguyuban dan komunitas tersebut tampil pada saat kirab budaya dan pergelaran seni dan kegiatan lainnya.
Pesta Adat ini merupakan wujud pelestarian seni dan budaya. Berbagai kegiatan lomba olah raga tradisional turut digelar. Kuliner khas nusantara pun tersaji apik dalam kegiatan. Mulai dari perahu naga, begasing, sumpit, sampai behempas, bakal memeriahkan pesta adat.
Selain itu, pesta adat ini mengangkat kesenian tradisional dalam festival kesenian daerah dan pagelaran musik rakyat. Dimana, berbagai grup tari khas Kutai, menampilkan kemolekan dalam lomba tari jepen. Tak ketinggalan, pesta adat juga memberikan ruang bagi seni kontemporer menjadi pemanis festival seni dan budaya, termasuk hiburan rakyat hingga akhir acara.
Kegiatan Erau di Kutim ini meliputi ritual Beluluh, pengukuhan Kepala Adat Besar K utai Kutim, ritual Adat Bekenjong, Festival Kesenian Daerah dan Pergelaran Musik Rakyat. Ritual Adat Naik Tiang Ayun, ritual Adat Pelas Tanah, Kirab Budaya, sajian Makan Bebaki, serta resepsi Penutupan Pesta Adat Pelas Tanah.
âKendati penduduk Kabupaten Kutai Timur heterogen, namun harmoni sosial masyarakat dapat dibilang sangat kondusif. Di daerah ini telah terbentuk forum-forum antar-etnis, antar-agama, antar-budaya. Salah satunya adalah Lembaga Adat Besar Kutai Timur.
Pengurus dan penggiat lembaga adat ini bukan hanya tokoh yang berasal dari etnis asli Kutim, seperi Kutai, Dayak, dan Banjar, namun juga berasal dari etnis Jawa, Bugis, Batak, Toraja, Padang dan lainnya.
"Secara berkala pengurus dan penggiat lembaga ini mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan dan melakukan kegiatan budaya yang bertujuan untuk memperkuat jalinan silaturahim dan menciptakan iklim yang harmonis di kalangan masyarakat Kutai Timur,â jelas Ismundandar. (hms)
Reporter : Humas Pemkab Kutim Editor : Qadlie FachruddinBaca Juga
- Darimana Asal Usul Nama Sangatta?
- Ismu Paparkan Fokus Pengembangan Kebudayaan Kutai Timur
- Kutai Timur Bersaing Merebut Penghargaan Maestro Seni Tradisi Indonesia
- Menyaksikan Ogoh-ogoh, Raksasa dalam Keburukan Manusia
- Ratusan Umat Hindu Khidmat Jalani Upacara Melasti di Teluk Lombok
Sumber: Google News Budaya
Tidak ada komentar