Wilayah Terbesar Di Belgia Ini Larang Penyembelihan Halal Dan Kosher OborRakyat.com - Berita utama: Wilayah Terbesar di Belgia Ini Larang ...
OborRakyat.com - Berita utama: Wilayah Terbesar di Belgia Ini Larang Penyembelihan Halal dan Kosher
Komite lingkungan dari Parlemen Walloon di Belgia bagian selatan mengadakan pemungutan suara terkait penyembelihan halal dan kosher. Hasilnya suara bulat untuk pelarangan tersebut.
Ini akan mulai berlaku pada September 2019 jika pleno parlemen menyetujui larangan itu akhir bulan Mei, sebut laporan The Independent (8/5).
Foto: Getty Images |
Baik proses penyembelihan kosher Yahudi atau halal secara Islam mengharuskan penyembelih dengan cepat memotong leher hewan dan mengeringkan darahnya. Proses ini kerap dikecam aktivis hak binatang yang berpendapat lebih tepat jika hewan disetrum dulu sebelum dibunuh.
Undang-undang serupa telah diajukan juga oleh parlemen di wilayah Flemish. Larangan penyembelihan hewan tanpa setrum akan mulai berlaku di wilayah Flemish pada Januari 2019, surat kabar De Morgen melaporkan.
Terkait pelarangan, European Jewish Congress (EJC) mengecam keras keputusan itu dan menyebutnya sebagai skandal.
"Ini menyerang praktik budaya dasar dan agama dan status kami sebagai warga negara yang punya hak setara dalam masyarakat demokratis. Ini memberi pertolongan bagi antisemit dan mereka yang tidak toleran terhadap komunitas maupun kepercayaan lain," ujar presiden EJC, Moshe Kantor, seperti dikutip dari The Independent.
Foto: iStock |
Masyarakat muslim di Belgia mengatakan dewan agamanya telah menyatakan penolakan terhadap penyembelihan dengan setrum. Mereka tetap pada keputusan itu hingga kini.
"Muslim khawatir apakah mereka bisa mengonsumsi makanan halal sesuai dengan kepercayaan agama," ujar Belgian Muslim Executive.
Beberapa negara lainnya telah melarang penyembelihan tanpa setrum. Seperti Denmark, Swiss dan Selandia Baru. (odi/msa)
Sumber: http://food.detik.com
OborRakyat.com, Forum diskusi dan berbagi Warta dari dalam maupun luar negeri. Mulai dari ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Tidak ada komentar