Wiranto: Ada Kecenderungan Kampus Jadi Tempat Pembinaan Radikalisme - Detikcom Kamis 04 May 2017, 13:50 WIB Wiranto: Ada Kecenderungan Ka...
Kamis 04 May 2017, 13:50 WIB Wiranto: Ada Kecenderungan Kampus Jadi Tempat Pembinaan Radikalisme Heldania Ultri Lubis - detikNews Foto: Wiranto (Heldania-detikcom) Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan bahwa saat ini kampus berpotensi menjadi ancaman baru di Indonesia. Hal itu, kata Wiranto, mungkin saja terjadi apabila kampus menjadi sasaran pembinaan bagi ideologi-ideologi selain pancasila.
"Ada kecendrungan bahwa kampus sekarang ini menjadi sasaran dari suatu pembinaan-pembinaan, yang say a anggap sebagai bagian dari ancaman baru Indonesia. Karena ada satu masukan-masukan yang berbicara masalah-masalah ideologi negara," ujar Wiranto usia menggelar acara coffee morning bersama forum wakil rektor kemahasiswaan yang berlangsung di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Kamis (4/5/2017).
Wiranto mengatakan bahwa ideologi bangsa tak perlu dipermasalahkan. Karena, dia menegaskan bahwa sudah jelas ideologi bangsa Indonesia adalah pancasila.
"Sudah kita pastikan dan sudah kita sampaikan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara, ideologi NKRI harga mati," tegasnya.
Wiranto menjelaskan bahwa Pancasila bukanlah sekedar slogan belaka. Menurutnya, Pancasila merupakan sesuatu yang sangat fundamental bagi keberlangsungan bangsa.
"Itu kan sesuatu bukan hanya slogan, tapi sesuatu yang sangat fundamental karena sebagai bagian dari UUD yang kita sepakati bersama. Oleh karena itu, tatkala ada suatu masukan-masukan lain di kampus ya ng mencoba untuk membelokkan atau mengganggu atau katakanlah mencoba untuk meng-compare ideologi negara ini dengan ideologi yang lain, yang merupakan alternatif, ini yang kita cegah, nggak bisa," katanya.
Untuk itulah, kata Wiranto, dia menggelar diskusi bersama pihak kampus. Tujuannya untuk mengembalikan kehidupan kampus yang semestinya. Yaitu yang penuh dengan pembinaan tentang kebangsaan, bukan malah sebaliknya.
"Oleh karena itu saya mengundang para wakil rektor kemahasiswaan untuk menjadikan ini menjadi suatu isu bersama yang harus kita hadapi, karena justru ditangan-tangan beliau itulah sebenarnya pembinaan mahasiswa ini terus berlanjut," tuturnya.
"Kita sepakat bahwa kita akan mengembalikan satu kehidupan kampus yang juga memang diisi dengan satu pembinaan kebangsaan yang terus intens. Kita juga sampaikan bahwa masa depan bangsa ini ada di tangan para mahasiswa, yang merupakan para generasi-generasi baru yang akan mengawal negeri ini," sebu tnya.
(hld/rvk)Sumber: Google News
Tidak ada komentar