WNI Ini Kenalkan Seni & Budaya di Paris Melalui Buku - Okezone ...
- Home
- News
- Kampus
Jum'at, 26 Mei 2017 - 14:12 wib
WNI Ini Kenalkan Seni & Budaya di Paris Melalui BukuFoto: Ilustrasi Okezone
LONDON - Kantor Delegasi Tetap Indonesia untuk Unesco menggelar peluncuran buku berjudul "Komodo Mau Main Musik" yang ditulis dalam tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Inggris dan Prancis di Kantor Delegasi Tetap untuk UNESCO di Paris, Prancis.
Penulis Buku "Komodo Mau Main Musik" Felicia Nayoan Siregar mengatakan, buku ini berkisah tentan g seekor komodo yang ingin bermain alat musik Indonesia.
BERITA REKOMENDASI- Keroncong hingga Musik Dangdut Dipamerkan di Washington DC
- Tampil Perdana di AS, Akting Seniman Muda Indonesia Menuai Pujian
- Wah, Pelajar Indonesia Sajikan Aneka Kudapan Nusantara di Belgia
Buku ini ditulis bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke anak-anak berusia tiga hingga delapan tahun di seluruh dunia.
Selain tokoh utama Komodo, buku yang penerbitannya didukung Kantor Delegasi Tetap Indonesia untuk Unesco di Paris menghadirkan tokoh orangutan serta seorang anak remaja Indonesia dengan latar belakang budaya dan alam Indonesia.
Duta Besar/Deputi Wakil Tetap indonesia untuk Unesco TA Fauzi Soelaiman yang mewakili Dubes RI di Paris Hotmangaradja Pandjaitan mengatakan, buku ini memperkenalkan binatang langka dari Indonesia, seperti orangutan dan komodo serta berbagai instrumen musik Indonesia antara lain angklung, suling, sasando dan gamelan kepada anak-anak.
Peluncuran buku ini bertepatan dengan peringatan 40 tahun Taman Nasional Komodo tercatat dalam Uneso Jejaring Dunia Cagar Biosfir dan 26 tahun tercatat di Warisan Budaya Alam Dunia di Unesco.
Peluncuran buku diikuti dengan penuturan cerita "Komodo Mau Main Musik" oleh Felicia Nayoan Siregar dan ilustrator Astri Sefrina van Eenbergen kepada belasan anak di tempat Penitipan Anak untuk staf Unesco. Selain mendengarkan, mereka juga melihat beberapa alat musik Indonesia dan mendengar bunyinya serta melihat boneka orangutan dan komodo.
Buku "Komodo Mau Main Musik" berkisah tentang seekor komodo yang ingin bermain alat musik Indonesia, namun tidak memungkinkan karena tangannya terlalu panjang untuk memainkan sasando, alat musik dari Nusa Tenggara Timur.
Dia juga tidak bisa memainkan angklung karena tubuhnya terlalu berat untuk berdiri dalam waktu lama. Dia sempat kecewa karena keterbatasannya, namun kedua temannya, orangutan si Pirok dan remaja pria Antar, tidak putus asa.
Akhirnya Komodo dapat bermain gong dan akhirnya menggelar konser musik di Pulau Komodo.
Dalam kata pengantar buku, Dubes Fauzi Soelaiman menyebutkan buku tidak saja memperkenalkan berbagai budaya Indonesia, tetapi juga mengajarkan anak untuk tidak mudah menyerah.
Menurut Felicia, buku ini merupakan buku kedua dari lima buku yang direncanakannya.
Buku pertama diluncurkan tahun 2013 di London, Inggris, dengan dukungan Atase Pendidikan KBRI London yang pada saat itu juga dijabat Fauzi Soelaiman. Buku yang menceritakan mengenai anak orangutan yang terbawa ke kota ini habis dibagikan kepada berbagai pihak terutama untuk sekolah-sekolah di Inggris.
Sementara itu, ilustrator Astri menjelaskan metodologi pembuatan ilustrasi dengan menggabungkan berbagai media sehingga dihasilkan ilustrasi yang unik.
Peluncuran buku dihadiri diplomat dari be rbagai negara, termasuk Dubes dari Tiongkok, Vietnam, Iran, Serbia dan Nigeria. Delegasi lainnya, antara lain, Thailand, Palestina, Kuwait, Pakistan, Brunei, Filipina dan Saudi Arabia.
Selain itu, staf diplomat KBRI Paris serta belasan anak-anak berusia dari 3 hingga 8 tahun siswa dari tempat Penitipan Anak-anak Staf UNESCO dari berbagai negara.
Di akhir acara, undangan disuguhi makanan Indonesia seperti nasi goreng, sate lilit ikan, martabak dan risoles, sebagai bagian dari program diplomasi kuliner Kantor Delegasi Tetap Indonesia untuk Unesco.
(sus) â Berita lainnya-
WNI Ini Kenalkan Seni & Budaya di Paris Melalui Buku
-
Tingkatkan Ekonomi Daerah, Lulusan Perguruan Tinggi Didorong Jadi Wirausaha
-
Jelang Ramadan, Ratusan Mahasiswa Bersihkan Masjid di Sekitar Kampus
-
Selama Ramadan, Guru di Purwakarta Diintruksikan Dampingi Siswa Belajar Agama
-
Alumni Ajukan Tiga Nama Calon Kandidat Rektor IPB
-
Banjir Kiriman dari Malaysia, Aktivitas Belajar Siswa Diliburkan
-
Ratusan Peserta Ikuti Seleksi Kuliah ke Kampus Timur Tengah
-
Juara Pertama ICAEW, 6 Mahasiswa Ini Raih Hadiah Tur ke London
- Wiranto Sebut Bom Kampung Melayu Miliki Kesamaan Karakter dengan Bom Manchester
- Bom Kampung Melayu, Lemkapi: Negara Jangan Kalah dengan Teror!
- Jenguk Korban Bom Kampung Melayu, Jokowi-JK Sambangi RS Polri
- Pasca-Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu, Polisi: Warga Nggak Usah Takut dengan Terorisme
- Presiden Jokowi Sampaikan Belasungkawa ke Korban Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu
- Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu, 3 Polisi & 2 Pelaku Tewas
- Bom Kampung Melayu, Kadiv Humas Polri: 2 Tewas, 4 Polisi & 5 Warga Luka-Luka
- Pengelolaan Anggaran Pendidikan Harus Akuntabel 1
- Mahasiswa Ciptakan Aplikasi Servis Motor Tanpa Antre 1
- Mendikbud Ajak Orang Sukses Bantu Kembangkan Sekolah 1
- Sumbangan Sukarela Sekolah Membuka Celah Pungutan 1
- #Bom Kampung Melayu
- #Klasemen Akhir Liga Inggris
- #Pesta Gay The Wild One
- #Hari Kebangkitan Nasional
- #Smartphone Meizu
- Gagal Finis di Empat Besar, Moses Nilai Arsenal Akan Bermain Habis-habisan di Final Piala FA
- Modal Pembiayaan, Indomobil Finance Rilis Obligasi Rp500 Miliar
- Parah, Proyek Pembangunan Tol Lingkar Bogor Baru 16%
- Google Photos Punya Fitur Baru, Apa Itu?
- EXO hingga Park Bo Gum Bakal ke Jakarta, Cek Tanggalnya di Sini
- Pikat si Dia dengan Cara Elegan tapi Jangan Coba-Coba Mengubahnya!
- PSI: Presidential Threshold 20% Bentuk Arogansi Parpol Besar
PSI: Presidential Threshold 20% Bentuk Arogansi Parpol Besar
Disebut Mirip Pengebom Kampung Melayu, Rinto Minta Pelakunya Diringkus
Sumber: Google News Budaya
Tidak ada komentar