Alumni IMM Beri dukungan pada Amien Rais Jakarta : Koordinator Nasional Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Kornas Fokal IMM) meng...
Alumni IMM Beri dukungan pada Amien Rais
Jakarta : Koordinator Nasional Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
(Kornas Fokal IMM) menggelar silaturahim dengan Mantan ketua MPR RI Amien
Rais Minggu (4/6) di kediamannya dikawasan Gandaria Jakarta
Selatan Pertemuan tersebut dalam
rangka memberikan dukungan moril atas isu yeng menimpa Tokoh
penggerak Reformasi yang dikenal bersih dan jujur itu.
Dalam dalam kegiatan itu nampak hadir beberapa petinggi Kornas Fokal yaitu Armyn Gultom
ketua Umum dan Azrul tanjung sekjend Forum Alumni IMM itu,
Nampak juga hadir mantan ketua KPU yang saat ini aktif di partai
Demokrat andi Nurpati, Komisioner KOMNAS HAM Manajer Nasution , Amiruddin mantan ketua Umum DPP IMM serta
beberapa Alumni Imm lintas profesi Lainnya
Sebagaimana diberitakan
sebelumnya Mantan Ketua
Umum PP Muhammadiyah Amien Rais dituduh menerima transfer dana
hingga Rp 600 juta dari pengadaan alat kesehatan (alkes) untuk mengantisipasi
Kejadian Luar Biasa (KLB) 2005 pada Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan.
Namun dugaan korupsi itu
sudah dibantah oleh Soetrisno Bachir ia mengatakan bahwa
uang tersebut bantuan pribadi darinya "Demikian juga waktu saya membantu
Pak Amien (Amien Rais) itu ya dari dulu tahun 1985-an, itu juga saya lakukan.
Nah, artinya Pak Amien mendapat aliran dana atau bantuan dari saya," jelas
Soetrisno, usai buka puasa di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan, Widya
Chandra Jakarta Selatan, Jumat 2 Juni 2017
Amien juga sudah menyempaikan keterangan pers dua ahri sebelumnya berikut pernyataan tertulisnya secara lengkap
Assalamu’alaikum WR.WB.
Terima kasih atas kedatangan saudara-saudara para wartawan yang saya hormati. Kasus aliran dana dari Yayasan Soetrisno Bachir sejumlah 600 juta rupiah antara 15 Januari 2007 sampai 13 Agustus 2007, seperti dikatakan jaksa Ali Fikri di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta,
Rabu 31/05/2017, yang dikirim ke rekening saya, langsung saya follow-up dengan menanyakan pada sekretaris saya tentang kebenarannya, berdasarkan rekening bank yang saya miliki. Karena itu terjadi sudah 10 tahun lalu, saya segera merefresh memori saya.
style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
Pada waktu itu Sutrisno Bachir mengatakan akan memberikan bantuan keuangan untuk tugas operasional saya untuk semua kegiatan, sehingga tidak membebani pihak lain. Persahabatan saya dengan Sutrisno Bachir sudah terjalin lama sebelum PAN lahir pada 1998.
Seingat saya, sebagai entrepreneur sukses waktu itu, dia selalu memberi bantuan pada berbagai kegiatan saya, baik kegiatan sosial maupun keagamaan. Mas Tris adalah tokoh yang sangat baik dan dermawan, sering membantu banyak pihak. Bahkan siapa saja yang mendapat bantuan dana dari SB, saya tidak tahu. Saya pernah menanyakan pada SB, mengapa Anda membantu berbagai kegiatan saya. Jawabnya: “Saya disuruh Ibunda saya untuk membantu Anda”.
Jadi ketika dia menawarkan bantuan tiap bulan buat kegiatan operasional saya, saya anggap sebagai hal wajar. Nah, kalau kejadian sepuluh tahun lalu kini diungkap dengan bumbu-bumbu dramatisasi di media massa dan sosial, tentu akan saya hadapi dengan jujur, tegas, apa adanya.
Di tahun 2007, saya sudah 3 tahun tidak lagi menjadi pejabat (waktu itu Ketua MPR). Namun rupanya bantuan SB untuk kegiatan operasional saya yang berlangsung selama 6 bulan itu pada tahun 2007 itu kini menjadi salah satu topik berita yang sangat menarik dan harus saya ikuti secara tegas dan berani. Karena itu pada Senin mendatang saya akan berkunjung ke Kantor KPK, untuk menjelaskan duduk persoalannya, sebelum saya berangakat umroh pada 8 Juni ini. Kalau saya dipanggil KPK padahal saya masih umroh, saya khawatir dianggap lari dari tanggung jawab. Sekian dulu, sampai ketemu lagi insya Allah di kantor KPK besok Senin, 5 Juni 2017.
Wassalam
M. Amien Rais
.(Pjm)
Tidak ada komentar