Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Daging Kerbau Impor Serbu Pasar, Bisnis Sapi Potong Rakyat ... - KOMPAS.com

Daging Kerbau Impor Serbu Pasar, Bisnis Sapi Potong Rakyat ... - KOMPAS.com Kontributor Kompas TV, Raja Umar penjual daging di pasar Meulabo...

Daging Kerbau Impor Serbu Pasar, Bisnis Sapi Potong Rakyat ... - KOMPAS.com

Kontributor Kompas TV, Raja Umar penjual daging di pasar Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat masih bertahann Rp. 130 ribu rupiah perkilogramnya, MEULABUH, KOMPAS.com; Harga daging kerbau dan sapi di pasar Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat masih bertahan Rp. 130 ribu rupaih perkilogramnya, kenaikan harga daging ini sudah terjadi sejak pasca hari Meugang puasa dan lebaran lalu, sehingga pedagang mengeluh minat pembeli menurun. ?harga daging hari ini masih Rp 130 ribu rupiah, karena harga beli sapi kami mahal makanya kami jual 130?, kata Teuku Bachtiar, penjual daging kepada wartawan, Selasa (19/07/16).

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pemerintah melakukan impor daging beku secara masif dinilai memberikan dampak buruk bagi kelangsungan hidup dan bisnis ternak sapi potong rakyat di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Rochadi Tawaf menjelaskan, saat ini para peternak rakyat yang melakukan budidaya sapi sudah tidak lagi berorientasi pada bisnis ternak sapi potong harian.

Menurutnya, para peternak menggantungkan nasibnya pada Hari Raya Idul Adha.

"Bisnis sapi potong sekarang, sudah tidak menguntungkan bisnisnya. Sekarang istilahnya tinggal panjang-panjangin usus, kuat-kuatin aja," ungkap Rochadi saat diskusi dengab media di Gedung Smesco, Jakarta, Senin (5/6/2017).

Menurut Rochadi, para peternak menggantungkan nasibnya pada Hari Raya Idul Adha karena pada momen tersebut harga daging sapi lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasa.

Dia m enjelaskan, pada saag Idul Adha harga sapi mampu mencapai Rp 60.000 per kilogram berat hidup, sedangkan hari biasa hanya Rp 40.000 per kilogram berat hidup.

"Peternak lokal orientasi berubah jadi setahun sekali di Idul Adha," paparnya.

Menurut Rochadi, saat ini kondisi tersebut terjadi bukan hanya di wilayah Jakarta dan sekitarnya, tetapi sudah mulai ke wilayah Jawa Tengah dan Timur.

Hal tersebut menyusul penyebaran daging impor beku yang sudah menembus pasar di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Dengan intervensi daging impor, ya sudah bubar (peternak). Daging India juga sudah merangsek ke Jawa Tengah, Jawa Timur. Peternakan rakyat seakan tidak boleh tumbuh," tegasnya.

Mediasi

Kendati demikian, pihaknya telah melakukan mediasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait permasalahan yang dihadapi peternak rakyat saat ini, namun, belum mendapatkan hasil yang lebih baik.

"Akhirnya peternak alih pr ofesi karena sebagai peternak sudah tidak lagi menguntungkan," paparnya.

Berdasarkan data terakhir sensus ternak sapi dan kerbau Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sedikitnya ada 16,2 juta ekor populasi sapi dan kerbau di Tanah Air.

Angka itu terdiri dari jumlah sapi potong 14.367.975 ekor, jumlah sapi perah 566.974 ekor dan jumlah kerbau 1.265.699 ekor.

Namun, dari data Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) hanya mencapai 12,5 juta ekor.

(Baca: Daging Kerbau dari Bulog Harus Dijual dalam Bentuk Beku)

Kompas TV Harga Daging Ayam Mulai Merangkak Naik Berita TerkaitBulog: Daging Kerbau Bukan untuk Gantikan Daging SapiBulog Segera Datangkan 5.000 Ton Daging Kerbau dari India10 Ton Daging Kerbau Murah Asal India Masuk ke BengkuluKemendag Izinkan Bulog Impor 51.000 Ton Daging Kerbau Asal IndiaDaging Kerbau Belum Efektif Turunkan Harga Daging Sapi Terkini Lainnya Bursa Saham Qatar Anjlok Pasca-Pemutusan Hubungan Diplomatik 6 Negara Bursa Saham Qatar Anjlok Pasca-Pemutusan Hubungan Diplomatik 6 Negara Keuangan 06/06/2017, 07:30 WIB Daging Kerbau Impor Serbu Pasar, Bisnis Sapi Potong Rakyat Terhimpit Daging Kerbau Impor Serbu Pasar, Bisnis Sapi Potong Rakyat Terhimpit Bisnis 06/06/2017, 07:15 WIB Arab Saudi vs Qatar Memanas, Harga Minyak Terkoreksi 1 Persen Arab Saudi vs Qatar Memanas, Harga Minyak Terkoreksi 1 Persen Keuangan 06/06/2017, 07:00 WIB Ini Pilihan Penerbangan Umrah Usai Qatar Airways Tutup Jalur ke Saudi Ini Pilihan Penerbangan Umrah Usai Qatar Airways Tutup Jalur ke Saudi Bisnis 06/06/2017, 06:45 WIB Saham Apple Merosot, Wall Street Ditutup Melemah Saham Apple Merosot, Wall Street Ditutup Melemah Keuangan 06/06/2017, 06:30 WIB 5 Berita Populer Ekonomi: Saldo Rekening Wajib Lapor Hingga Arab Saudi vs Qatar 5 Berita Populer Ekonomi: Saldo Rekening Wajib Lapor Hingga Arab Saudi vs Qatar Makro 06/06/2017, 06:15 WIB Jika Jadi Wakil Ketua OJK, Ini yang Akan Dilakukan Riswinandi Jika Jadi Wakil Ketua OJK, Ini yang Akan Dilakukan Riswinandi Keuangan 06/06/2017, 06:00 WIB Penerbangan Saudi-Qatar Tutup, Jamaah Umrah Hingga TKI Kena Getahnya Penerbangan Saudi-Qatar Tutup, Jamaah Umrah Hingga TKI Kena Getahnya Bisnis 06/06/2017, 05:29 WIB 'Dikucilkan' 6 Negara Tetangga, Warga Qatar Timbun Makanan "Dikucilkan" 6 Negara Tetangga, Warga Qatar Timbun Makanan Makro 06/06/2017, 05:00 WIB Per 1 Juni, Harga BBM di 12 Daerah Ini Setara Jabodetabek Per 1 Juni, Harga BBM di 12 Daerah Ini Setara Jabodetabek Makro 06/06/2017, 04:01 WIB Banyak 'Hacker', Bagaimana Nasib Data Nasabah di Ditjen Pajak Nanti? Banyak "Hacker", Bagaimana Nasib Data Nasabah di Ditjen P ajak Nanti? Makro 06/06/2017, 03:30 WIB Indonesia Segera Aktif Kembali dalam Keanggotaan OPEC Indonesia Segera Aktif Kembali dalam Keanggotaan OPEC Makro 05/06/2017, 22:15 WIB Ini Posisi yang Diinginkan Sigit Pramono Jika Tak Jadi Ketua OJK Ini Posisi yang Diinginkan Sigit Pramono Jika Tak Jadi Ketua OJK Keuangan 05/06/2017, 22:07 WIB Rekening Bisa Diintip, Perlukah Sosialisasi Masif Seperti 'Tax Amnesty'? Rek ening Bisa Diintip, Perlukah Sosialisasi Masif Seperti "Tax Amnesty"? Keuangan 05/06/2017, 21:47 WIB Sigit Pramono Lebih Pilih Merger Ketimbang 'Holding' Bank BUMN Sigit Pramono Lebih Pilih Merger Ketimbang "Holding" Bank BUMN Keuangan 05/06/2017, 21:34 WIB Load MoreSumber: Google News Bisnis

Tidak ada komentar

Latest Articles