Panglima TNI: Indonesia diperebutkan dan ingin dihancurkan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didaul...
Panglima TNI: Indonesia diperebutkan dan ingin dihancurkan
Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
didaulat menjadi pembicara dalam Pengajian Kebangsaan di Masjid Islamic Center
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Minggu(4/6). Dalam pengajian tersebut ,
Jenderal Gatot mengaku senang bisa berkunjung ke Muhammadiyah. Kedatangannya
adalah untuk berterima kasih dan mengajak Muhammadiyah terus mengabdi untuk kepentingan bangsa dan negara . berikut
petikan pdato sang Jenderal yang sedang populer dikalangan Ummat islam
indonesia karena pembelaannya pada Ummat.
Berikut cuplikan pemaparannya dihadapan warga muhammdiyah;
“Muhammadiyah saya
ucapkan terima kasih karena dalam merebut, mempertahankan, dan mengisi
kemerdekaan, Muhammadiyah selalu berperan ,Terima kasih Muhammadiyah telah
berjuang untuk Indonesia.
TNI tidak sanggup
tanpa dukungan para ulama, kiai dan santri,” tambahnya Yang mencerdaskan
kehidupan bangsa adalah Muhammadiyah, Indonesia sangat diperebutkan dan ingin
dihancurkan Muhmmadiyah dengan Hizbul Wathan, pramuka-pramuka, pandu-pandu ini
luar biasa mengajarkan soft militerisme, semangat cinta tanah air, bela negara,
rela berkorban, dan merebut kemerdekaan Kita masih bisa bersatu karena masih
ada Muhammadiyah TNI lahir dari ibu kandung, bahkan panglima pertamanya, dari
Muhammadiyah.
Jenderal bintang Empat itu lalu mengutip pernyataan Jenderal
Sudirman dalam dari Majalah Suara
Muhammadiyah, edisi bulan Juli 1946,
“Kuatkan persatuan kita. Pegang teguh pendirian kita. Berjuang terus di bawah
satu komando, mewujudkan dan mempertahankan kedaulatan serta kemerdekaan negara
Republik Indonesia, supaya kita dapat syukur dan gembira yang abadi. Sekali
merdeka, tetap merdeka. Sekali diproklamasikan, tetap kita pertahankan.”
Menurutnya , ke depan Indonesia menghadapi beberapa
tantangan dari dalam dan dari luar. Di antaranya adalah loncatan pertumbuhan
penduduk yang melebihi kapasitas normal daya tampung bumi, kekurangan sumber
daya pangan dan energi, krisis minyak dan sumber daya alam, hingga migrasi
penduduk. Termasuk juga ancaman terorisme dan paham radikal. “Ancaman ke depan
semakin nyata dan perlu antisipati,” paparNya.
Menghadapi semua ancaman yang semakin tampak nyata itu,
Jenderal TNI mengajak Muhammadiyah dan semua komponen bangsa untuk terus ikut
serta terlibat mencari solusi. “Kader Muhammadiyah taat agama dan peduli pada
krisis kemanusiaan,” Ungkapnya (Smy)
Tidak ada komentar