Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Cagar Budaya Banyak Dicuri, Pemkab Lamongan Didesak Bikin ... - Detikcom (Siaran Pers) (Pendaftaran)

Cagar Budaya Banyak Dicuri, Pemkab Lamongan Didesak Bikin ... - Detikcom (Siaran Pers) (Pendaftaran) Kamis 27 Juli 2017, 15:35 WIB Caga...

Cagar Budaya Banyak Dicuri, Pemkab Lamongan Didesak Bikin ... - Detikcom (Siaran Pers) (Pendaftaran)

Kamis 27 Juli 2017, 15:35 WIB Cagar Budaya Banyak Dicuri, Pemkab Lamongan Didesak Bikin Museum Eko Sudjarwo - detikNews Cagar Budaya Banyak Dicuri, Pemkab Lamongan Didesak Bikin MuseumFoto: Eko Sudjarwo Lamongan - Pemerhati cagar budaya Lamongan mendesak pemerintah setempat untuk membuat museum daerah. Ini dikarenakan banyak benda cagar budaya hilang dan dicuri di beberapa lokasi. Tak hanya itu, para pemerhati cagar budaya itu menilai Pemkab Lamongan sengaja menelantarkan benda-benda bersejarah yang sudah diakui oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).
Pemerhati budaya Lamo ngan, Supriyo mengatakan, Lamongan sudah seharusnya mempunyai museum untuk menampung banyaknya benda-benda cagar budaya yang tercecer di sejumlah tempat. Selain itu, kata Priyo, benda-benda cagar budaya di Lamongan banyak yang mudah dipindahkan.
"Iya memang Lamongan sudah seharusnya memiliki museum daerah, selain juga perlindungan terhadap situs-situs cagar budaya lainnya," kata Supriyo kepada detikcom, Kamis (27/7/2017).
Cagar budaya di Lamongan tercecer/Cagar budaya di Lamongan tercecer/ Foto: Eko Sudjarwo

Dikatakan oleh Priyo, banyak benda purbakala di lapangan yang mudah berpindah sehingga rawan untuk hilang ataupun dicuri. Belum lagi benda-benda cagar budaya yang berada atau ditemukan di areal persawahan atau bahkan pekarangan warga.
Priyo mencontohkan, di Desa Kedungw aras dan Desa Landeyan, Kecamatan Modo pernah ditemukan Lingga Yoni utuh. Tapi karena dibiarkan, saat ini hanya tinggal Yoni saja yang masih ada. Tak hanya itu, beberapa arca di desa Dumpi Agung Kecamatan Kembangbahu, juga hilang entah kemana.
Padahal pada saat pendataan masa kolonial Belanda terdapat sekitar 7 benda purbakala berupa arca dan Lingga Yonif. Belum lagi temuan-temuan artefak arkeologis lainnya yang tercecer di banyak tempat di Lamongan.
"Ini adalah beberapa kasus yang kita tahu dan terjadi di Lamongan. Kami sudah pernah mengusulkan hal ini (museum) tapi belum juga terwujud hingga saat ini," keluhnya.
Cagar budaya di Lamongan banyak yang hilang/Cagar budaya di Lamongan banyak yang hilang/ Foto: Eko Sudjarwo

Priyo berharap, setelah adanya pengakuan dari BPCB dan SK bupati mengenai benda-benda cagar budaya akan dilanjutkan dengan pembuatan museum daerah. Ini agar Lamongan tidak kehilangan sejarah.
"Selain sebagai tempat untuk menyimpan benda cagar budaya dan artefak arkeologis, museum daerah ini nanti bisa dijadikan sarana belajar bagi generasi muda tentang sejarah," akunya.
Sementara terkait desakan tersebut, Kepala Seksi Museum Sejarah dan Purbakala pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan Muhammad Alamudin mengatakan, hingga kini belum memungkinkan pendirian museum di Lamongan. Menurutnya, semua dikembalikan ke pemahaman tentang fungsi museum tersebut.
Namun, kata Alamudin, saat ini yang dilakukan Disparbud adalah bagaimana barang peninggalan atau purbakala itu tidak rusak, tetap terawat dan tidak hilang. Hanya saja, untuk saat ini memang belum memungkinkan.
"Keinginan menuju ke sana memang ada," ujarnya.
Alamudin menambahkan, jangka pendek yang bisa dilakukan ini adalah pem bentukan juru jaga situs yang diambilkan dari penduduk sekitar. Sememtara untuk jangka menengah, adalah mulai melakukan rehab di beberapa situs.
"Rehab itu untuk menonjolkan keberadaan situs atau benda cagar budaya di tempatnya sekarang, bisa berupa pemasangan pagar pengaman atau lainnya, tergantung kondisi situs dan lokasinya," pungkas Alamudin.
(fat/fat)Sumber: Google News Budaya

Tidak ada komentar

Latest Articles