Djarot Ingin Lapas Salemba Jadi Museum, Sandiaga Sebut Banyak Tak Terurus - KOMPAS.com Shutterstock Ilustrasi. ...
Shutterstock Ilustrasi.
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno mengomentari ide Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang ingin mengubah Lapas Salemba menjadi museum.
Sandiaga mengatakan saat ini masih banyak museum yang belum dikelola dengan baik oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
a di Kantor GP Ansor DKI Jakarta, Jalan Kramat Raya, Minggu (23/7/2017).
Menurut Sandiaga, harus dikaji terlebih dahulu hal apa yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. Sandiaga menyinggung fasilitas olahraga dan juga pendidikan yang mungkin lebih dibutuhkan.
"Seandainya museum jadi hal yang sangat urgent ya kita pikirkan," ujar Sandiaga.
Djarot sebelumnya mengatakan sebagian Lapas Salemba termasuk cagar budaya karena sudah dibangun sejak zaman penjajahan Belanda. Oleh karena itu, Djarot berniat untuk menjadikan lapas tersebut sebagai museum dan menjadi tempat wisata.
Terkait itu, Sandiaga mengatakan penjara Alcatraz di San Fransisco merupakan contoh baik pengelolaan bekas penjara yang menjadi tempat wisata. Sandiaga mengatakan banyak siswa yang berkunjung ke sana untuk memahami konsekuensi yang mereka tanggung jika melanggar hukum.
"Artinya jangan melanggar hukum ya, kalau melanggar hukum masuk penjara seperti ini. Itu yang dilakukan secara cerdas di penjara Alcatraz," ujar Sandiaga.
Baca: Djarot Ingin Alih Fungsikan Lapas Salemba Jadi Museum
Sekretaris Direktorat Jenderal Permasyarakatan Sri Puguh Budi Utami menyampaikan, warga binaan yang menghuni Lapas Salemba saat ini melebihi kapasitas seharusnya. Akibatnya, pelayanan lapas pun terbatas.Adapun, lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Ciangir, Kabupaten Tangerang akan dijadikan lapas terbuka atau open camp. Para tahanan dari lembaga pemasyarakatan di Jakarta, termasuk Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta Pusat akan dipindahkan ke sana.
"Sudah over kapasitas, isinya sekarang 5.000 lebih, kapasitasnya 2.000-an, sehingga sekitar sudah 2 kali lipat. Ini tentu pelayanan tidak bisa dilakukan dengan baik, pembinaan tidak bisa dijalankan," kata Sri.
Kompas TV Polisi Masih Cari 133 Napi yang Kabur dari Lapas Riau
Tidak ada komentar