DPR Apresiasi Keberhasilan Satgas Pangan Ungkap Mafia Beras - RMOL.CO (Siaran Pers) Babel Banten Bengkulu Jabar...
- Babel
- Banten
- Bengkulu
- Jabar
- Jakarta
- Jateng
- Jatim
- Kalbar
- Kalteng
- Papua
- Sumbar
- Sumsel
- Sumut
- RMTV
- Sebut PTKP Ketinggian, Bukti Sri Mulyani Sekelas Kasir, 23 JULI 2017 , 20:41:00
- GMPG: Golkar Mulai Dukung Dan Fasilitasi Koruptor, 23 JULI 2017 , 20:18:00
- Krisis Di Marawi, Ancaman Terorisme Di Asia Tenggara, 23 JULI 2017 , 20:01:00
- Presidential Threshold Sengaja Dikondisikan Untuk 2019, 23 JULI 2017 , 19:45:00
- 19 Dubes Hadiri Festival Kesenian Rakyat Internasional Ke-5 Di Kukar, 23 JULI 2017 , 19:41:00
MINGGU, 23 JULI 2017 , 22:37:00 WIB | LAPORAN: ELITHA TARIGAN
RMOL.Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengapresiasi keberhasilan Satgas Pangan yang berhasil mengungkap tindakan mafia beras dengan mengoplos beras medium ke dalam kemasan premium yang dilakukan di gudang beras milik PT Indo Beras Ungg ul di kawasan Bekasi. Tak tanggung-tanggung total beras oplosan ini mencapai 1.161 ton. Berita Terkait Bisnis Pangan Middleman Mencederai Keadilan Kadin Dorong Kasus Maknyuss Dibawa Ke Pengadilan Mantan Mentan: Itu Fitnah Besar!"Satgas Pangan harus diperkuat dan ditambah anggarannya agar kinerjanya lebih maksimal lagi. Karena saya yakin masih ada kejahatan serupa yang lebih besar lagi menyangkut mafia pangan. Tidak hanya beras, i ni juga terjadi di komoditas lain seperti gula dan garam," ujar Firman dalam rilis yang diterima redaksi, Minggu (22/7).
Firman mengungkapkan alasannya kenapa Satgas Pangan harus diperkuat. Menurutnya, aksi ilegal ini sudah lama terjadi dan makin merugikan masyarakat dan petani. Satgas Pangan ini juga merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam memerangi mafia pangan.
"Presiden Jokowi kan pernah menyampaikan akan memerangi kejahatan pangan, maka sudah seharusnya Satgas Pangan ini harus diperkuat. Memang selama ini ada yang merasa terusik dengan adanya Satgas Pangan, kemungkinan besar mereka itu pasti terlibat dalam kemafiaan tersebut," ungkap Firman.
Firman menambahkan, rencananya DPR akan memanggil Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Polri dan KPPu dalam kaitan dengan kasus penggerebekan gudang beras di Bekasi ini. Pemanggilan selain untuk klarifikasi, juga membicarakan langkah-langkah memperkuat Satgas Pangan. < br />"Kita akan meminta penjelasan kepada Kementan dan juga Kementerian Perdagangan dan pihak-pihak terkait. Saya kira praktik ini sudah berlaku, diatur juga penyaluran subsidi kenapa sampai jatuh kepada kartel ini. Berarti ada satu permainan yang harus dibongkar. Karena itu Satgas harus diperkuat," ucap Firman.
Selain itu, lanjut Firman, rapat ini juga untuk mengantisipasi agar beras bersubsidi tidak jatuh ke tangan kartel. Apalagi dipalsukan dengan diberi cap beras premium.
"Karena itu, kami akan gelar rapat di Komisi IV untuk mempertanyakan itu. Ini supaya praktik ini supaya tidak berlanjut," ujarnya.
Firman kembali menegaskan, tindakan kartel beras ini merugikan petani. Karena itu, dia mengapresiasi tindakan yang dilakukan pihak kepolisian. Dirinya meminta polisi menyikapi persoalan kartel sebagai masalah serius. Hal itu berkaitan dengan masalah masyarakat banyak.
"Kita mendorong kepada Kapolri dan Satgas Pangan untuk pemberantasan kartel untuk kepentingan rakyat. Ini sama saja seperti tindakan narkoba. Ini diperlukan suatu hukuman berat karena hanya untuk kepentingan pribadi dan mengesampingkan penderitaan rakyat," ucapnya
Pabrik beras milik PT Indo Beras Unggul (PT IBU), anak perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera, digerebek Satgas Pangan, Jumat (21/7) dinihari. PT IBU diduga memalsukan kandungan karbohidrat dalam kemasan.
Pemilik gudang yang beralamat di Rengas KM.60 Karang Sambung Kedung Waringin, Bekasi ini membeli kemasan 50 kg beras kualitas rendah lalu beras itu dipindah ke kemasan bermerk ukuran 5 kg yang dikenal berkualitas bagus.
Kapolri Jenderal Tito Kanavian mengatakan, saat penggerebekan, para pekerja tertangkap tangan mengisi kemasan beras merek Ayam Jago dan Mak Nyuss dengan beras berkualiatas rendah asal Kerawang.
"Tindakan ini berkat informasi dari masyarakat. Kami melakukan penyelidikan dan benar mendapati aksi kriminalitas terkait pangan di sini. Pelaku untung R p 245 ribu per karung apabila itu (beras dari karung 50 Kg) dipindah ke sini (ukuran 5 Kg dengan merek lain)," jelas Jenderal Tito.
Lebih lanjut Jenderal Tito menjelaskan, modus yang dilakukan pedagang ini adalah memborong beras langsung dari petani di lapangan dengan harga lebih tinggi agar menguasai pasokan untuk mengisi stok gudang. [ian]
Berita Lainnya Selengkapnya
Bisnis Pangan Middleman Mencederai Keadilan
MINGGU, 23 JULI 2017
DPR Apresiasi Satgas Pangan Berhasil Ungkap Mafia ..
MINGGU, 23 JULI 2017
Mentan Bareng Kapolri Sambangi Tempat Pengoplosan ..
JUM'AT, 21 JULI 2017
Kebijakan Swasembada Daging Prioritaskan Kesejahte..
KAMIS, 20 JULI 2017
Program Kementan Ini Perbaiki Taraf Hidup Petani D..
KAMIS, 20 JULI 2017
Mentan: Anggaran Turun Tidak Masalah
KAMIS, 20 JULI 2017
VIDEO POPULERAkhirnya Program Ini Diresmikan
, 22 JULI 2017 , 21:00:00
PDIP Peringatkan Gatot
, 21 JULI 2017 , 19:00:00
FOTO POPULERMelatih Pramuka
, 22 JULI 2017 , 03:50:00
Peran Profesi Jelang Hari Anak Nasional
, 22 JULI 2017 , 06:54:00
Palang Pintu Kereta Tak Berfungsi
, 22 JULI 2017 , 18:32:00
Berita PopulerBerita TerkiniBerbekal Perppu, Pemerintah Kini Buru Dosen Dan Pegawai Negeri Yang Gabung Ke HTI
23 Juli 2017 03:12
Gerindra Serukan Boikot Pemilu 2019
22 Juli 2017 12:50
Sandiaga Siap Pasang Badan Menangkan Jubirnya Di Pilkada Bekasi
23 Juli 2017 08:42
Kantongi Tiga Nama Cagub, Megawati Instruksikan Menangkan Pilgub Jawa Barat
23 Juli 2017 05:05
HNW: Penggerebekan PT. Indo Beras Unggul Tak Berkaitan Dengan PKS
22 Juli 2017 20:02
DPR Apresiasi Keberhasilan Satgas Pangan Ungkap Mafia Beras
23 Juli 2017 22:37
PPP: Empat Fraksi Yang Walk Out Tetap Bertanggung Jawab
23 Juli 2017 22:23
Alumni Lido 2003 Jaga Soliditas Lewat Reuni Akbar
23 Juli 2017 22:11
PWI Majalengka Apresiasi Parade Kebhinekaan TMP
23 Juli 2017 22:02
Stand Pemkot Makassar Jadi Juara Indonesia City Expo 2017
23 Juli 2017 22:02
Trending Tag# GARAM |
# HTI |
# KPK |
# MAHASISWA. MENDAGRI |
# ORMAS |
# TNI |
Tidak ada komentar