Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Elza Syarief: Jangan Yulianis Itu Terus-terus Bikin Karangan Bebas - KOMPAS.com

Elza Syarief: Jangan Yulianis Itu Terus-terus Bikin Karangan Bebas - KOMPAS.com KOMPAS/PRIYOMBODO Elza Syarief ...

Elza Syarief: Jangan Yulianis Itu Terus-terus Bikin Karangan Bebas - KOMPAS.com

Elza SyariefKOMPAS/PRIYOMBODO Elza Syarief

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Elza Syarief membantah pernah memfasilitasi pertemuan di kantornya dalam rangka pemberian uang Rp 1 miliar kepada mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja.

Hal tersebut menanggapi pernyataan saksi kasus korupsi Wisma Atlet, Yulianis, yang menyatakan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin pernah memberikan uang sebesar Rp 1 miliar kepada Adnan, dan kantor Elza merupakan lokasi kejadiannya.

Elza yang pernah menjadi pengacara Nazaruddin balik mempertany akan pernyataan Yulianis tersebut. Bagaimana bisa pimpinan KPK menemui pihak yang perkaranya sedang ditangani KPK.

"Sekarang saya mau tanya saja deh, seorang komisioner KPK bisa enggak ke kantornya saya aja deh, sebagai lawyer yang sedang menangani perkara Nazaruddin, bisa enggak," kata Elza dengan nada bertanya. Hal tersebut disampaikannya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/7/2017).

Elza kemudian bercerita sulitnya dia bertemu pimpinan KPK ketika dirinya menangani perkara Nazaruddin. Saat itu, dia diberi kuasa oleh Nazaruddin untuk menjemput Neneg, istri Nazaruddin yang berada di Kuala Lumpur.

(Baca: Mantan Komisioner KPK Dituding Terima Rp 1 Miliar dari Nazaruddin)

Elza kemudian menulis surat resmi KPK untuk bertemu pimpinan KPK yang saat itu era kepemimpinan Abraham Samad, Bambang Widjojanto, dan lainnya. Elza hendak bertemu dengan para pimpinan KPK untuk berbicara soal penjemputan Neneng yang menjadi bur onan. Namun, permintaan Elza tidak dijawab langsung pimpinan KPK.

Bambang Widjojanto menjawab permintaan Elza di media massa. Permintaan Elza tidak dikabulkan karena jika dirinya menjadi kuasa Neneng, Elza terancam ditangkap karena mengetahui keberadaan buronan.

"Nah itu namanya gue (bisa) ketemu KPK? Masuk akal enggak? Jangan Yulianis itu terus-terus bikin karangan bebas," ujar Elza.

"Sekarang ajarin gue deh, bagaimana caranya menghubungi komisioner KPK. Bagaimana bisa enggak si, nelpon. Nomor telpon saja gue enggak tahu," ujar Elza.

Saat itu, Elza punya keinginan menemui pimpinan KPK untuk menangani Neneng. Dia pun berharap pertemuan dengan pimpinan KPK bisa dilakukan secara resmi.

(Baca: Mantan Komisioner KPK Bantah Terima Uang Rp 1 Miliar dari Nazaruddin)

"Misalnya kita diskusi seperti mau jemput Neneng atau apa, kita bisa kasih data, tapi kan mereka (pimpinan KPK) menutup diri, eng gak mau ketemu sama kita. Hebat banget gue, seorang komisioner KPK datang ke kantor gw, emang gue siapa? Presiden?" ujar Elza.

Yulianis sebelumnya mengatakan Adnan menerima uang Rp 1 miliar dari Nazaruddin.

"Setahu saya waktu itu baru ngasih Rp 1 miliar. Kalau yang saya tahu itu," kata Yulianis dalam rapat bersama Pansus Hak Angket KPK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/7/2017).

Namun, Yulianis tidak menjelaskan dalam konteks apa uang itu diberikan Nazaruddin kepada Adnan. Yulianis mengaku tak hadir langsung pada saat itu. Ia hanya mendapatkan cerita dari anak buah Nazaruddin, Minarsih.

Dalam pemberian uang tersebut, hadir Minarsih bersama mantan Direktur Utama PT Mahkota Negara yang juga mantan anak buah Nazaruddin, Marisi Matondang. Ada pula pengacara Elza Syaried, Hasyim (adik Nazaruddin) dan Pandu.

"Yang memfasilitasi itu Bu Elza Syarief. Kejadiannya di kantor Ibu Elza Syarief," tutur Yulianis.

Kompas TV Mantan Wakil Direktur Permai Group Yulianis menuding bahwa Nazaruddin kerap mengintimidasi karyawannya ketika memberikan kesaksian di KPK. Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
  • Pansus Hak Angket KPK

Berita Terkait

Ini Bantahan KPK Terkait Tudingan Yulianis di Forum Pansus Angket

KPK Pelajari Pernyataan Yulianis soal Pengistimewaan Nazaruddin

Yulianis Pertanyakan KPK yang Selalu Istimewakan Nazaruddin

Yulianis: Saya Bicara di Pansus agar KPK Berhenti Mengistimewakan Nazaruddin

Terkini Lainnya

Polisi: Ojek Online Minta Tidak Ditilang Melintas di JLNT Casablanca

Polisi: Ojek Online Minta Tidak Ditilang Melintas di JLNT Casablanca

Megapolitan 25/07/2017, 12:21 WIB Listrik Sekolah Dipadamkan karena Menunggak, Disdik Pinjam Dana ke Bank DKI

Listrik Sekolah Dipadamkan karena Menunggak, Disdik Pinjam Dana ke Bank DKI

Megapolitan 25/07/2017, 12:16 WIB Tengkorak dan Tulang Manusia Ditemukan di Gunung    Ciremai

Tengkorak dan Tulang Manusia Ditemukan di Gunung Ciremai

Regional 25/07/2017, 12:10 WIB Sidang Buni Yani, Jaksa Hadirkan 2 Saksi Memberatkan

Sidang Buni Yani, Jaksa Hadirkan 2 Saksi Memberatkan

Regional 25/07/2017, 12:10 WIB Mengaku Kesal Dihina, Satpam Bunuh Seorang Warga di Bekasi

Mengaku Kesal Dihina, Satpam Bunuh Seorang Warga di Bekasi

Megapolitan 25/07/2017, 12:06 WIB Elza Syarief: Jangan Yulianis Itu Terus-terus Bikin Karangan Bebas

Elza Syarief: Jangan Yulianis Itu T erus-terus Bikin Karangan Bebas

Nasional 25/07/2017, 12:01 WIB Seorang Napi Narkoba Jadi Otak Perdagangan 3 Ton Bahan Peledak di Sulsel

Seorang Napi Narkoba Jadi Otak Perdagangan 3 Ton Bahan Peledak di Sulsel

Regional 25/07/2017, 11:58 WIB Israel Putuskan Copot Detektor Logam di Masjid Al-Aqsa

Israel Putuskan Copot Detektor Logam di Masjid Al-Aqsa

Internasional 25/07/2017, 11:57 WIB Demokrat Sambut Baik Keinginan Prabowo Bertemu SBY

Demokra t Sambut Baik Keinginan Prabowo Bertemu SBY

Nasional 25/07/2017, 11:52 WIB Ke Depan Tak Ada Lagi Jalur Penyeberangan Penumpang di Rel

Ke Depan Tak Ada Lagi Jalur Penyeberangan Penumpang di Rel

Megapolitan 25/07/2017, 11:50 WIB Polda Ingin Rekrut Pak Ogah, Djarot Ingin Hal Itu Dibicarakan Dulu

Polda Ingin Rekrut Pak Ogah, Djarot Ingin Hal Itu Dibicarakan Dulu

Megapolitan 25/07/2017, 11:47 WIB Lantik 729 Perwira Remaja TNI-Polri, Jokowi Singgung 'Generasi Y'

Lantik 729 Perwira Remaja TNI- Polri, Jokowi Singgung 'Generasi Y'

Nasional 25/07/2017, 11:41 WIB Djarot: Selama Ini Saya Lihat PPSU Masih Oke Kok

Djarot: Selama Ini Saya Lihat PPSU Masih Oke Kok

Megapolitan 25/07/2017, 11:37 WIB PKS Targetkan 12 Persen Suara Pemilu 2019

PKS Targetkan 12 Persen Suara Pemilu 2019

Nasional 25/07/2017, 11:30 WIB APBD-P DKI 2017 Kurang Rp 537 Miliar, Sekda Minta SKPD Sisir Program

APBD-P DKI 2017 Kurang Rp 537 Miliar, Sekda Minta SKPD Sisir Program

Megapolitan 25/07/2017, 11:27 WIB Load MoreSumber: Google News

Tidak ada komentar

Latest Articles