Harimau dan Manusia Dalam Fiksi Kita Harimau dan Manusia Dalam Fiksi Kita Terlepas dari kengerian yang bisa dibayangkan dari sosok manusi...
Harimau dan Manusia Dalam Fiksi Kita
Terlepas dari kengerian yang bisa dibayangkan dari sosok manusia yang bisa berubah menjadi harimau, saya kira yang lebih mengerikan adalah harimau dalam hati dan mulut tiap-tiap manusia. Opini Anton Kurnia.
Saat menghadiri rapat di suatu gedung kementerian, saya berjalan-jalan di sebuah mal yang sejuk. Ada satu stan yang menjual buku-buku berbahasa Inggris dengan harga miring. Saya memilih-milih buku dengan asyik lalu membeli beberapa. Salah satu di antaranya adalah sebuah buku yang kemudian saya hadiahkan kepada anak saya, Maura, yang sebentar lagi genap berumur 7 tahun.
Buku bergambar itu bercerita tentang seekor harimau yang bertingkah laku seperti manusia dan kelayapan ke rumah seorang gadis kecil. Mula-mula dia hanya ikut minum teh. Namun, karena masih lapar, dia lalu menyantap semua persediaan makanan di rumah itu hingga ludes. Buku itu mengingatkan saya pada sejumlah novel yang mengisahkan hubungan antara manusia dan harimau yang pernah saya baca.
Sosok harimau dan hubungan ajaib antara manusia dan harimau telah muncul dalam dunia fiksi kita jauh sebelum Eka Kurniawan menerbitkan Lelaki Harimau (2004) yang kini telah diterjemahkan ke sejumlah bahasa asing dan mendapat sambutan hangat di berbagai belahan dunia, bahkan meraih penghargaan internasional. Salah satunya bisa disebut serial 7 Manusia Harimau karya Motinggo Busye (1937-1999) yang lebih dikenal sebagai pengarang novel drama asmara pada 1960-an.
Penulis: Anton Kurnia Blogger
Bagai ungkapan populer &quo t;tak ada matinyaâ, novel horor laga 7 Manusia Harimau yang mula-mula terbit pada 1980-an belakangan diterbitkan ulang oleh penerbit Qanita. Di antara kisah-kisah magis tentang kaitan antara manusia dan harimau dalam khazanah fiksi kita, serial 7 Manusia Harimau memang bisa dibilang yang paling menonjol.
Jika Gabriel Garcia Marquez dan para penulis Amerika Latin yang muncul pada 1960-an dianggap sebagai perintis novel realisme magis dalam pentas sastra dunia, novel ini bisa disebut sebagai contoh novel realisme magis khas Indonesia yang membaurkan peristiwa fantastis dengan realitas sehari-hari.
Serial novel ini awalnya terbit dalam 10 jilid: Pantang Berdendam, Gadis Sakti, Murid Durhaka, Misteri Tirai Setanggi, Rahasia Kitab Tujuh, Aji Melati, Pendekar Wanita Buta, Amukan Pendekar Edan, Pendekar Ratu Kelabang, dan Pendekar Muka Aneh. Dalam terbitan Qanita, 4 jilid awal disatukan menjadi satu jilid tebal. Tampaknya, kesepuluh jili d itu akan diterbitkan sebagai 3 jilid tebal.
Antara Macondo dan Kumayan
Bila Marquez menciptakan kota fiktif bernama Macondo sebagai latar novel realisme magis Seratus Tahun Kesunyian (1967) yang legendaris itu, kisah 7 Manusia Harimau berlatar desa fiktif bernama Kumayan Jati di pedalaman Sumatra Selatan. Novel ini menceritakan sepak terjang sejumlah keturunan manusia harimau yang berkumpul di desa itu dengan segenap intrik, pertarungan, dan bumbu percintaan.
Seorang pemuda bernama Gumara datang ke Kumayan untuk menjadi guru selain mencari ayah kandungnya. Sejak hari pertama kedatangannya, ia sudah menghadapi hal-hal aneh. Kunjungannya ke Lebai Karat, tokoh setempat, membuat Gumara harus berhadapan dengan para harimau jejadian. Kemudian diketahui bahwa Gumara ternyata adalah anak di luar nikah Lebai Karat, salah satu manusia harimau, sehingga pantas saja dia pun memiliki ilmu harimau.
Gumara ingin menguji kesaktian ha rimau jejadian. Lima manusia harimau tua menyerang Gumara yang dibela oleh ayahnya. Ketujuh manusia harimau ini pun terlibat pertarungan seru. Konflik berlanjut seiring berjalannya alur cerita.
Kisah ini makin rumit karena Harwati, putri Lebai Karat, jatuh cinta kepada Gumara yang notabene saudara tirinya. Situasi menjadi lebih rumit karena murid Harwati yang terpandai, Pita Loka, juga naksir kepada Gumara yang ganteng dan jago silat.
Novel ini difilmkan pada 1986 dengan sutradara Imam Tantowi. Lalu, pada 2014, novel ini diadaptasi menjadi sinetron serial yang ternyata sangat diminati khalayak.
-
Deforestasi dan Perburuan Ancam Harimau Sumatera
Terluka akibat perburuan
Perempuan ini bernama Erni Suyanti Musabine. Ia tampak memonitor kondisi harim au yang terluka akibat ulah pemburu. Selain jadi sasaran perburuan, harimau rawan terlibat konflik dengan manusia dan rentan tertular penyakit dari hewan domestik. Semua faktor tersebut dapat mengancam jiwanya.
-
Deforestasi dan Perburuan Ancam Harimau Sumatera
Sahabat harimau
Erni Suyanti Musabine tak kenal lelah mengobati dan merawatharimau-harimau terluka. Foto: Erni membantu relokasi harimau yang terluka ke kawasan konservasi Taman Wisata Alam Seblat Bengkulu Utara, 28 Okt 2015.
-
Deforestasi dan Perburuan Ancam Harimau Sumatera
Kehilangan Habitat dan Diburu
Dari tahun ke tahun habitat harimau Sumate ra makin menyempit, sementara perburuan harimau untuk perdagangan gelap masih terus terjadi. Jumlah harimau Sumatera diperkirakan tinggal 400 ekor.
-
Deforestasi dan Perburuan Ancam Harimau Sumatera
Bahaya dalam penyelamatan
Tampak dalam foto, Erni dan timnya menyelamatkan harimau bernama Elsa di Kabupaten Kaur Bengkulu dan dua ekor harimau lainnya di dekatnya, pada tahun 2014. Jerat Elsa putus sebelum dibius dan ini bersembunyi di semak belukar. Menyuntik bius harimau dalam kondisi seperti itu bukanlah pekerjaan yang mudah dan membahayakan tentunya.
-
D eforestasi dan Perburuan Ancam Harimau Sumatera
Perdagangan gelap
Meski pemerintah mencanangkan upaya meningkatkan jumlah hewan buas ini sejak tahun 2010, keberadaan harimau Sumatera masih memprihatinkan. Perdagangan gelap merajalela. Kebanyakan bagian tubuh harimau tersebut dijual di toko kerajinan tangan dan penjual obat.
-
Deforestasi dan Perburuan Ancam Harimau Sumatera
Ditangkarkan di Luar Negeri
Untuk menjaga kelestariannya, harimau Sumatera ditangkarkan di beberapa negara lain, seperti di Inggris.. Baru-baru ini, seekor harimau Sumatera, yang diyakini sebagai harimau tertua di penangkaran, telah meninggal dunia di Hawaii dalam usia 25 tahun.
Penulis: Ayu Purwaningsih
Mitos Manusia Harimau
Mitos perihal manusia harimau bukanlah hal asing bagi masyarakat Nusantara. Di Jambi, misalnya ada legenda tentang cindaku, yakni manusia keturunan harimau yang memiliki kekuatan gaib. Di Jawa Barat ada mitos tentang harimau putih (maung bodas) yang berkaitan dengan sejarah proses Islamisasi di Tanah Pasundan. Dalam cerita rakyat Sunda dikatakan bahwa Prabu Siliwangi (raja terakhir Pajajaran) pada akhir usianya malih rupa menjadi seekor harimau putih.
Peristiwa itu merupakan puncak dari perseteruan antara Prabu Siliwangi dengan putranya, Kian Santang, yang berupaya membuat ayahnya masuk Islam. Nama Siliwangi kemudian dijadikan nama Komando Daerah Militer (Kodam) III yang meliputi wilayah Jawa Barat dan Banten dan memiliki lambang kepala harimau dan sempat melahirkan kontroversi sosok patung harimau ketawa tempo hari.
Melihat semua itu, tak heran jika muncul banyak kisah tentang manusia harimau dalam sejumlah novel kita. Selain 7 Manusia Harimau, n ovel yang bercerita tentang manusia harimau atau harimau gaib piaraan di antaranya adalah serial novel Manusia Harimau karya S.B. Chandra dan novel Harimau Putih karya Mpu Wesi Geni. Sementara, dalam serial novel Misteri dari Gunung Merapi: Harimau Siluman (2001) karya Asmadi Sjafar yang sandiwara radionya sempat sangat populer pada 1980-an dikisahkan pula sosok harimau siluman, yakni tokoh antagonis Mardian. Dalam cerita yang lagi-lagi berlatar di Sumatra ini, Mardian dikutuk menjadi manusia harimau karena dia membunuh induk harimau secara telengas.
Di Barat, novel bertema dunia gaib dan manusia jejadian seperti 7 Manusia Harimau lazimnya digolongkan sebagai cerita gotik (gothic fiction). Unsur kengerian dan kekerasan menjadi cirinya. Contoh karya klasik novel macam ini adalah kisah tentang manusia serigala yang kerap malih rupa saat bulan purnama serupa The Wolf Leader (1857) karya pengarang legendaris Prancis Alexandre Dumas dan The Werewolf of Paris (1933) karya pengarang Amerika Serikat Guy Endore.
Terlepas dari kengerian yang bisa dibayangkan dari sosok manusia yang bisa berubah menjadi harimau dan memangsa manusia, saya kira yang lebih mengerikan adalah harimau dalam hati dan mulut tiap-tiap manusia. Ia bisa begitu kejam memangsa manusia dengan kata-kata berbisa dan fitnah keji. Ia juga bisa sangat tega mencabik-cabik sesamanya demi kepentingan sesaat. Itu pula yang tergambar dari novel Mochtar Lubis, Harimau! Harimau!, yang tak ada urusan dengan harimau sungguhan atau harimau gaib, tapi dengan harimau ganas yang bertakhta di hati manusia.
Penulis:
Anton Kurnia, (ap/hp) , penulis dan pembaca. Buku terbarunya Buah Terlarang dan Cinta Morina: Catatan dari Dunia Komik (2017).
@AntonKurnia9
*Setiap tulisan yang dimuat dalam #DWNesia menjadi tanggung jawab penulis
-
Kesempatan Emas bagi Sastra Indonesia
Acara Serah Terima
Serah terima Guest of Honour dari Finlandia kepada Indonesia Minggu, 12 Oktober 2014 di Pameran Buku Frankfurt.
-
Kesempatan Emas bagi Sastra Indonesia
Tarian Memukau
Penampilan musik dan tari Ayu Laksmi, Endah Laras dan Ariani, Minggu 12 Oktober 2014.
-
Kesempatan Emas bagi Sastra Indonesia
Tongkat Guest of Honour
Inilah tongkat Tamu Kehormatan yang diserahkan kepada Indonesia untuk 2015.
-
Kesempatan Emas bagi Sastra Indonesia
Dewi Dee Lestari
Dewi Dee Lestari bertukar pengalaman dengan penulis Finlandia Kjell Westo dalam acara serah terima.
-
Kesempatan Emas bagi Sastra Indonesia
Tamu Kehormatan
Indonesia akan menjadi tamu kehormatan di Frankfurter Buchmesse atau Frankfurt Book Fair pada tahun 2015 nanti. Dalam pameran buku akbar tahun ini dimana Finlandia menjadi tamu kehormatan, Indonesia mulai unjuk diri.
-
Kesempatan Emas bagi Sastra Indonesia
17.000 Islands of Imagination
Indonesia mengemas keikutsertaan di FBF dalam tema "17.000 Islands of Imagination". Pulau dalam hal ini adalah semacam suatu imajinasi, kreativitas yang tidak terbatas yang lahir dan berkembang di 17.000 pulau di tanah air.
-
Kesempatan Emas bagi Sastra Indonesia
Memperkenalkan Indonesia
Dalam pameran buku tahun ini pihak penyelenggara memperkenalkan peran serta Indonesia sebagai tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair 2015. Hadir dalam konferensi pers, Direktur Frankfurt Book Fair Juergen Boos, Wakil Menteri Kebudayaan Indonesia, Wiendu Nuryanti, Goenawan Mohamad, penulis senior yang menjadi panitia delegasi Indonesia, dan Husni Syawie dari IKAPI.
-
Kesempatan Emas bagi Sastra Indonesia
Banyak Peminat
Konferensi pers yang memperkenalkan Indoensia sebagai tamu kehormatan diserbu pengunjung. Menjadi tamu kehormatan sangat menguntungkan, karena mendapat kesempatan dalam menonjolkan Indonesia pada dunia. Bahkan, selama setahun sebelum penyelenggaraan, negara yang menjadi tamu kehormatan akan diperkenalka n ke publik dalam berbagai liputan media di Jerman.
-
Kesempatan Emas bagi Sastra Indonesia
Ajang Penting
Pameran buku internasional di Frankfurt merupakan ajang yang sangat efektif dalam mengenalkan para penulis Indonesia yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah.
-
Kesempatan Emas bagi Sastra Indonesia
Mencari Penerjemah
Bukan perkara mudah untuk mencari penerjemah buku Indonesia ke dalam bahasa Jerman. Direktur Frankfurter Buchmesse Jürgen Boos mengatakan: "Ini merupakan tantangan besar, untuk mencari penerjemah sastra ke bahasa Jerman.â
-
Kesempatan Emas bagi Sast ra Indonesia
Terobosan Indonesia
Pada pertengahan tahun 1970-an, fokus pameran lebih bersifat tematik. Namun sejak tahun 1980-an, tiap tahun dipilih tamu kehormatan dari berbagai negara dalam pameran akbar itu. Setelah Indonesia menjadi tamu kehormatan tahun 2015, Belanda akan menyusul sebagai tamu kehormatan 2016.
Penulis: Ayu Purwaningsih
Laporan Pilihan
Deforestasi dan Perburuan Ancam Harimau Sumatera
Apakah anak cucu kita masih bisa melihat harimau Sumatera? Kerusakan hutan dan perburuan menjadi ancaman kepunahan harimau Sumatera. Nasib mereka dikhawatirkan akan punah sebagaimana harimau Jawa dan harimau Bali. (18.04.2016)
Kesempatan Emas bagi Sastra Indonesia
Tahun 2015, menjadi terobosan baru dalam karya sastra Indonesia. Indonesia akan menjadi tamu kehormatan dalam Frankfurter Buchmesse, ajang pameran buku bergengsi di dunia, yang disele nggarakan tiap tahun di Frankfurt. (21.06.2015)
- Tanggal 04.07.2017
- Kata Kunci harimau, manusia, sastra, dwnesia, #dwnesia, marquez, literatur
- Bagi artikel Kirim Facebook Twitter google+ lainnya Whatsapp Tumblr Digg Technorati stumble reddit Newsvine
- Feedback: Kirim Feedback
- Cetak Cetak halaman ini
- Permalink http://p.dw.com/p/2eoYx
Tidak ada komentar