Jokowi dan Sri Mulyani Kompak Irit Bicara Soal Pemindahan Ibu Kota - KOMPAS.com Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Presiden Republik Indonesia Jok...
Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani seusai memberi pengarahan kepada pelaku usaha di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2017).
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) enggan banyak berkomentar mengenai rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta.
Jokowi berjanji, nantinya dirinya akan menjelaskan mengenai rencana yang sudah digagas oleh Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno tersebut.
"Nanti akan saya sampaikan pada waktunya," kata Jokowi, di Bursa E fek Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2017).
Jokowi kembali mengulang jawaban yang sama ketika awak media menanyakan lebih detil mengenai pemindahan ibu kota. Mulai dari lokasi pemindahan hingga waktu pemindahan.
"Nanti akan saya sampaikan pada waktunya," kata Jokowi sambil berlalu meninggalkan awak media.
Jawaban Jokowi ini membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berdiri di sampingnya, tersenyum simpul.
Kemudian Sri Mulyani mengantar Jokowi ke mobil kepresidenannya.
Senada dengan Presiden, Sri Mulyani juga enggan berkomentar banyak mengenai rencana pemindahan ibu kota.
Termasuk mengenai skema pendanaan yang disebut-sebut akan melibatkan peran swasta di dalamnya.
"Saya tidak ada komentar. Nanti Presiden yang akan menjelaskan," kata Sri sambil bergegas masuk ke dalam mobil dinasnya.
Sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menegaskan akan menyeles aikan kajian pemindahan ibu kota akan diselesaikan tahun ini.
Bappenas menargetkan mulai melakukan pembangunan dan pemindahan ibu kota pada tahun 2018. Rencananya, ibu kota akan dipindah dari Jakarta ke Kalimantan.
Meski demikian, Bambang enggan menjelaskan spesifik kota mana di Kalimantan yang akan dijadikan ibu kota.
Presiden Soekarno pernah menggagas ibu kota Indonesia berada di Palangkaraya. Pemerintah butuh waktu sekitar 3-4 tahun untuk membangun infrastruktur di ibu kota baru.
Nantinya, pusat administrasi pemerintahan akan dipindah ke ibu kota baru dan pusat bisnis serta perekonomian tetap akan dilakukan di Jakarta.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:- Wacana Pemindahan Ibu Kota
Tidak ada komentar