Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Kisah Prabowo dan SBY di Lembah Tidar

Kisah Prabowo dan SBY di Lembah Tidar tirto.id - Sarwo Edhie Wibowo adalah Gubernur Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri...

Kisah Prabowo dan SBY di Lembah Tidar

tirto.id - Sarwo Edhie Wibowo adalah Gubernur Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) bagian umum dan darat dari “9 Januari 1970 sampai 7 Januari 1974,” tulis Harsya Bachtiar dalam Siapa Dia Perwira Tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) rilisan tahun 1988. Istilah Akabri lalu diganti Akademi Militer (Akmil).
Masa itu, masa celana cutbrai menjadi tren anak muda, adalah periode penting bagi Kristiani Herrawati alias Ani, putri sulung Sarwo Edhie. Ketika kuliahnya libur, Ani mengunjungi orangtuanya di Akabri, Magelang. Pada awal 1973 itu kebetulan ada acara peresmian Balai Taruna.
“Sebagai Gubernur Akabri, Papi akan menggunting pita peresmian balai yang akan dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan ekstrakurikuler para taruna ini,” aku Ani dalam biografinya Kepak Sayap Putri Prajurit (2010).
Ani tak lupa di hari itu sesosok taruna jangkung berkali-kali lewat di depan matanya. Esoknya, taruna jangkung itu datang ke rumah mencari sang papi. Nama pemuda itu: Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Singkat kata, keduanya menjadi dekat dan kemudian menikah. Seperti papi Ani, SBY juga akhirnya menjadi jenderal, bahkan jadi Presiden Republik Indonesia dua periode.
Semasa menjadi taruna Akabri, SBY berjuang keras menjadi taruna yang baik. Masuk Akabri di tahun 1970 setidaknya adalah salah satu prestasi penting bagi SBY. Putra Raden Soekotjoâ€"pensiunan pembantu letnan satu dan petinggi Koramil di Pacitanâ€"ini akan memulai karier sebagai letnan dua. Pangkat awalnya lebih tinggi ketimbang pangkat ayahnya di puncak karir. Masuk Akabri, bagi banyak pemuda Indonesia, adalah jalan memperbaiki nasib.
“Beliau itu taruna teladan dan saya taruna yang nakal," kata Prabowo Subianto Djojohadikusumo seperti dilansir Kompas.com (01/06/2014).
Prabowo adalah cucu pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) Margono Djojohadikusumo dan anak dari Menteri Sumitro Djojohadikusumo. Ketika Prabowo masuk Akabri, Sumitro menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan (1968-1973). Bersamaan Prabowo dan SBY, masuk juga Agus Wirahadikusumah dan Ryamizard Ryacudu. Agus adalah keponakan dari Jenderal Umar Wirahadikusumah yang pernah menjadi Wakil Presiden (1983-1988). Ryamizard adalah anak dari Mayor Jenderal Mussanif Ryacudu, salah satu jenderal kesayangan Sukarno.

Baca:

  • Takhayul dan Kultus dalam Hidup Sukarno
  • BNI Cetak Laba Bersih Rp772 Triliun

Tahun 1973 adalah tahun terakhir Papi Ani di Magelang sebagai Gubernur Akabri. Awal tahun 1974, Sarwo Edhie dijadikan Duta Besar Indonesia di Korea Utara. Di tahun itu jugalah SBY mengenyam pendidikan militernya di Lembah Tidar.
“SBY resmi menamatkan pendidikan AKABRI pada 11 Desember 1973,” catat D. Danny Hamonangan Simanjuntak dalam Rival-rival Politik SBY (2008). Di tahun ter akhir Sarwo Edhie di Akabri itu, SBY jadi lulusan terbaik. Agus dan Ryamizard juga lulus di tahun yang sama, tapi Prabowo tidak. Dia dinyatakan lulus di tahun berikutnya, 1974. Padahal semua tahu, Prabowo dikenal sebagai pemuda pintar.
Kisah Prabowo dan SBY di Lembah Tidar
Menurut Hermawan Sulistyo, yang mantan Ketua Tim Investigasi TGPF (Tim Gabungan Pencari Fakta) Kerusuhan Mei 1998, tak banyak orang bertanya kenapa Prabowo telat lulus. Dalam sebuah diskusi publik di masa pasca-Pilpres pada 3 Juli 2014 di Jakarta, Hermawan berbicara keras soal Prabowo.
“Anda tidak tahu bahwa SBY itu pernah Prabowo waktu di Akmil, di Akabri waktu itu,” kata Hermawan. “Kenapa tidak ada orang yang bertanya dalam catatan biodatanya Prabowo, harusnya lulus tahun 1973 kenapa lulusnya tahun 1974? Ini eng gak ada orang yang nanya. Katanya Prabowo pintar, kok enggak naik kelas? Berarti ada yang lain, kan? Ya itu tadi, nggebukin SBY, gitu.”
Menurut Hermawan, semua bermula dari kaburnya Prabowo dan tiga kawannya. Dari tiga kawan itu di antaranya ada Ryamizard. Mereka kabur ke Jakarta untuk menghadiri acaranya Siti Hediati Hariyadi (alias Titiek Soeharto, yang kemudian menjadi istri Prabowo). Apapun tujuannya, ulah mereka ketahuan Gubernur Akabri Sarwo Edhie Wibowo. Mereka heran kenapa mereka ketahuan.
“Satu-satunya orang yang tahu adalah SBY, karena dia diajak [tapi] enggak mau. Akhirnya hari Senin habis dimarahin, hari minggu ketangkep, senin malamnya mereka tanya-tanya sampai bonyok.”
  • Baca: Titiek Soeharto Yakin Jasa Bapaknya akan Diakui Sejarah

Cerita versi Hermawan itu tak dipusingkan oleh Prabowo dan SBY. Tanggapan justru datang dari kakak senior mereka berdua, Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zen.
“Oh, itu H erman Sulistyo bukan mainnya kasih informasi. Biasa kita kalau tinju itu kita sparing partner. Itu ada belajar tinju, belajar karate, kalau tinju kan apa ya. Saya juga dulu, bertanding di ring tinju sama teman-teman angkatan. Mungkin di situ maksudnya,” ujar Kivlan di Rumah Polonia, Jakarta Timur kepada Detik.com (4/7/2014).
  • Baca: Safari Kivlan Zen Menjelang Penangkapan

Lepas dari benar tidaknya cerita Hermawan itu, sejarah mencatat keduanya akhirnya jadi jenderal TNI. Prabowo dikenal sebagai salah satu jenderal berpengaruh di korps baret merah, Kopassus. Sementara itu, SBY dikenal sebagai perwira staf yang brilian. Prabowo terkenal dalam pembebasan sandera Mapenduma 1996, sementara SBY diketahui publik sebagai salah satu menteri era Reformasi. Keduanya belakangan mendirikan partai. Yang satu Partai Gerindra, dan yang lain Partai Demokrat.
Baca:
  • Cerita Tentang Abang Luhut dan Adik Prabowo < /li>
  • Kala Sang Jenderal Pensiun

Seperti SBY, Prabowo juga akhirnya menikahi putri Jenderal. Tak tanggung-tanggung, ia menikahi putri Jenderal Soeharto, presiden kedua Republik Indonesia. Setelah Prabowo menjadi jenderal dan terkena kasus 1998, SBY juga duduk dalam Dewan Kehormatan Perwira yang diketuai Jenderal Wiranto.
Baca juga artikel terkait TNI atau tulisan menarik lainnya Petrik Matanasi
(tirto.id - pet/msh)

Keyword

tni partai demokrat partai gerindra cikeas akabri lembah tidar magelang sejarah politik mild report

REKOMENDASI

  • Bubarnya Angkatan Perang Hindia Belanda: KNIL

    Bubarnya Angkatan Perang Hindia Belanda: KNIL

  • Pangli   ma TNI Tanggapi Namanya Masuk Bursa Pilpres 2019

    Panglima TNI Tanggapi Namanya Masuk Bursa Pilpres 2019

  • Ketergantungan Baru Petani dalam Program Cetak Sawah TNI

    Ketergantungan Baru Petani dalam Program Cetak Sawah TNI

  • "Kita Manfaatkan Babinsa untuk Membantu Pertanian"

    "Kita Manfaatkan Babinsa untuk Membantu Pertanian"

KONTEN MENARIK LAINNYA

  • Pernah Mesra, Kini Turki-Jerman Bersitegang

    Pernah Mesra, Kini Turki-Jerman Bersitegang

  • Indonesia Masih Hindari Isu LGBT & Penghapusan Hukuman Mati

    Indonesia Masih Hindari Isu LGBT & Penghapusan Hukuman Mati

BACA JUGA

  • Menhan Ingin Drone Dilengkapi Senjata untuk Tempur

    Menhan Ingin Drone Dilengkapi Senjata untuk Tempur

  • Syarief Hasan Tanggapi Rencana Pertemuan SBY dan Prabowo

    Syarief Hasan Tanggapi Rencana Pertemuan SBY dan Prabowo

Sumber: Tirto

Tidak ada komentar

Latest Articles