Lihat Dari Dekat Aligator CPV, Sang Pengendali Tembakkan RM70 Vampire Korps Marinir Lihat Dari Dekat Aligator CPV, Sang Pengendali Tembakkan...
Lihat Dari Dekat Aligator CPV, Sang Pengendali Tembakkan RM70 Vampire Korps Marinir indomiliter | 25/07/2017 | Berita Matra Laut, Berita Update Alutsista, Jip, Panser, Radio | 8 Comments
Dalam skenario pertempuran, unit infanteri dan kavaleri dapat meminta bantuan tembakkan artileri medan dari baterai MLRS RM70 Vampire Korps Marinir. Mungkin jadi pertanyaan bagi sebagian orang, bagaimana jalur komunikasi yang dilakukan dalam âmemintaâ bantuan tembakkan tersebut? RM70 Vampire yang bergerak dalam sistem baterai (kompi) dirancang untuk beroperasi secara terintegrasi dengan Command Post Vehicle (CPV), yakni berupa ransus (kendaraan khsusus) Aligator (bukan Alligator-red) 4Ã4 produksi Kerametal, manufaktur persenjataan dari Slovakia. Aligator CPV inilah yang menja di hub komunikasi antara unit yang meminta bantuan tembakkan dan unit pucuk RM70 Vampire.
Baca juga: Intip Detail, MLRS RM70 Vampire Batalyon Roket 2 Korps Marinir
Meski berperan sebagai ransus, Aligator 4Ã4 Master pada dasarnya adalah rantis (kendaraan taktis) lapis baja. Desain dan fungsinya bisa disejajarkan dengan rantis Komodo produksi Pindad, atau rantis P2 Commando buatan PT Sentra Surya Ekajaya. Tapi jangan keburu ributkan tentang ToT dan sebagainya, pasalnya Aligator CPV ini didatangkan sebagai kesatuan sistem dalam pengadaan dua baterai MLRS RM70 Vampire. Karena satu baterai terdiri dari empat unit RM70 Vampire, maka jumlah Vampire yang dibeli Indonesia jumlahnya hanya delapan unit. Dalam integrasi sistem, satu unit Aligator CPV dapat meng-handle pengendalian tembakkan dari empat pucuk RM70 Vampire. Ini artinya populasi rantis/ransus Aligator hanya ada dua unit untuk melengkapi dua Resimen Artileri Korps Marinir. Dengan jum lah pengadaan yang minim, maka tak ideal untuk âmemintaâ ToT (Transfer of Technology) secara optimal.
Bila serba serbi RM70 Vampire telah kami bahas di artikel sebelum ini, maka tentang Aligator CPV menjadi menarik untuk kita kenal. Sebagai Command Post Vehicle, kendaraan asli Eropa Timur dengan kemudi (setir) kanan ini dibekali dua unit radio, yang pertama radio untuk melakukan komunikasi ke tingkat atas (komandan batalyon). Dan kedua, radio komunikasi ke empat pucuk RM70 Vampire. Semua kendali dilakukan secara terkomputerisasi, namun bila jaringan komputer mengalami gangguan, bukan berarti show berakhir, ternyata jalur kendali dapat dilakukan secara manual. Awak Aligator CPV terdiri dari pengemudi, pengendali tembakkan, pembantu pengendali tembakkan, dan duduk di bagian belakang ada komandan baterai (Danrai).
Baca juga: Tatrapan 6Ã6 â" Ini Dia! Keluarga Baru Heavy Truck Offroad Marinir TNI AL
Oleh Kerametal, Aligator disebut ideal untuk misi taktis seperti command, surveillance, reconnaissance, weapon station, dan dapat diaplikasikan bagi kepolisian. Sampai saat ini Kerametal telah merilis Aligator 4Ã4 Master dalam tujuh varian. Versi standar Aligator tidak dilengkapi senjata, namun di bagian atas dapat dipasang senapan mesin 12,7 mm dengan remote control weapon system (RCWS). Sebagai kendaraan lapis baja ringan, seluruh bagian Aligator dilengkapi high level ballistic protection.
Mengantisipasi efek ledakan ranjau dan IED, desain kolong Aligator sudah dirancang dengan model unique modular detachable v-shape, sehingga efek ledakan dapat diredam untuk keselamatan awaknya. Untuk misi kombatan tingkat tinggi, Aligator juga bisa ditambahkan lapisan proteksi add on dengan standar proteksi level III STANAG 4569. Untuk roda ban, menggunakan jenis run flat system yang tahan peluru. Awak dan penumpang Aligator juga dibekali proteksi nubika (nuklir, biologi dan kimia).
Baca juga: P2 Commando Perkuat Armada Rantis Paskhas TNI AU
Tentang dapur pacu, Aligator 4Ã4 Master ditenagai mesin diesel Cummins turbo cooled dengan empat silinder. Transmisi mengadopsi jenis otomatis dengan enam kecepatan. Rantis dengan ground clearance 400 mm ini punya kecepatan maksimum 130 km per jam, sementara saat melaju di air, kecepatannnya menjadi 5,5 km per jam. Konsumsi bahan bakarnya saat di darat ad alah 25 liter per 100 jarak tempuh 100 km. Aligator 4Ã4 punya dimensi panjang 4,34 meter, lebar 2,39 meter, dan tinggi 2,02 meter. Bobot kosong âbuayaâ asli Slovakia ini mencapai 6 ton. (Haryo Adjie)
Tags:4x4, alutsista, korps marinir, Lara Croft, MEF, resimen artileri, RM70, Slovakia, TNI AL, ToTRelated Posts
- Radar AESA: Absen di Sukhoi Su-35, Hadir di Eurofighter Typhoon dan F-16 Viper 26 Comments | Oct 16, 2015
- Nexter Systems Perkenalkan CAESAR 155/52mm 8Ã8 dengan Platform Truk Tatra T815 4 Comments | Sep 17, 2015
- Anoa 6Ã6 Armoured Recovery Vehicle: Ranpur Reparasi Pertama Buatan Dalam Negeri 23 Comments | Dec 7, 2014
- Kongsberg M153 Protector: RCWS Multi Kaliber dengan Integrasi Rudal Anti Tank Javelin 20 Comments | Jul 25, 2016
Tidak ada komentar