Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Mengejutkan!! Lantaran Takut Hadapi Jokowi di Pilpres 2019, Gerindra Sampai Lakukan Ini… - KRONIK NEWS (Siaran Pers) (Blog)

Mengejutkan!! Lantaran Takut Hadapi Jokowi di Pilpres 2019, Gerindra Sampai Lakukan Ini… - KRONIK NEWS (Siaran Pers) (Blog) Kron...

Mengejutkan!! Lantaran Takut Hadapi Jokowi di Pilpres 2019, Gerindra Sampai Lakukan Ini… - KRONIK NEWS (Siaran Pers) (Blog)

Kroniknews.com â€" Partai Gerindra bakal bangun kekuatan poros tengah menghadapi Joko Widodo di Pilpres 2019 mendatang. Strategi tersebut dilakukan Gerindra dengan menggaet tiga Partai yang sama-sama walk out yaitu Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat dalam paripurna pengambilan keputusan tentang Undang-Undang Pemilu, Jumat (21/7/2017) dini hari lalu.

Kini, bersama-sama dengan tiga fraksi alumni ‘walk out’ itu Gerindra sedang merancang strategi untuk menghadapi Joko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang. Partai pimpinan Prabowo Subianto itu membuka peluang le bar kemungkinan berkoalisi dengan Partai Demokrat, pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pilpres mendatang.

“Kalau Gerindra kan hitungannya, jika berkoalisi dengan PKS cukup. Gerindra dengan PAN cukup. Gerindra dengan Demokrat apalagi. Kalau berempat berkoalisi lebih kuat lagi,” kata Waketum Partai Gerindra Fadli Zon di gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Fadli menyebut partainya terus menjalin komunikasi dengan parpol lain. Jika mesti berkoalisi dengan Demokrat di Pilpres 2019 pun tak jadi masalah.

“Kita kan pasti harus berkomunikasi, bersilaturahmi, dan harus mau berkoalisi, misalnya ke depan. Kita pasti berkoalisi. Politik itu sangat dinamisadli. Bahwa peluang berkoalisi dengan Demokrat, yang disebut banyak pihak sulit terealisasi, maka masih sangat mungkin dapat diwujudkan. Bahkan, berkoalisi dengan parpol pendukung pemerintah pun bisa saja terjadi,” tegas nya.

Dijelaskan Fadli Zon, dalam politik, tak ada yang tidak mungkin. Termasuk partai yang sekarang dukung pemerintah, di 2018 belum tentu juga dukung pemerintah, namanya politik, kata Wakil Ketua DPR koordinator bidang polhukam ini.

“Kita lihat saja refleksi di akhir tahun 2014, bagaimana politik itu bisa bolak-balik tiap hari beda-beda. Hari ini dukung ‘A’, besok dukung ‘B’, besoknya lagi dukung ‘A’ lagi,” kata Fadli, berseloroh.

Sebagaimana diketahui, sejauh ini, baru Joko Widodo yang telah memiliki tiket ke Pilpres 2019. Mantan Wali Kota dan Gubernur DKI Jakarta tersebut saat ini sudah mengantongi dukungan Golkar, NasDem, dan PPP.

Berdasarkan aturan yang termaktub di UU Pemilu, dukungan 3 parpol itu sudah cukup untuk membawa Jokowi ke Pilpres 2019, karena jumlah kursi DPR ketiganya lebih dari 20 persen.

Apakah Gerindra, PKS, PAN plus Demokrat yang sedang menyusun strategi politik bakal memenangkan pilpres 2019? Kita tunggu saja tanggal mainnya.

Sumber: Google News

Tidak ada komentar

Latest Articles