Dalang Sindikat Saracen Mengaku Simpatisan Prabowo Dunia Dalang Sindikat Saracen Mengaku Simpatisan Prabowo Tersangka utama dalang sind...
Dunia
Dalang Sindikat Saracen Mengaku Simpatisan PrabowoTersangka utama dalang sindikat berita palsu, Saracen, Jasriadi mengaku melancarkan kampanye hitam untuk mendukung Prabowo Subianto dalam Pemilu Kepresidenan 2014.
Bekas calon presiden Prabowo Subianto
Tersangka utama pengelola sindikat penyebar berita palsu, Jasriadi, mengaku simpatisan bekas kandidat presiden Prabowo Subianto. Dalam sebuah wawancara ekslusif dengan Tempo, dia mengatakan bisnis fitnah Saracen dimulai setelah pemilu kepresidenan 2014.
"Dulu saat pilpres 2014 banyak akun Facebook yang menghina Islam dan Pak Prabowo", ujarnya. "Saya membajak akun yang sudah kelewatan menyerang Islam dan Pak P rabowo. Kan banyak grup diskusi seperti itu, nanti saya akan alih. Lalu saya ganti namanya menjadi Allah Maha Besar atau Saracen."
Jasriadi dibekuk aparat kepolisian bersama dua tersangka lain, yakni Faizal Muhammad Tonong yang merupakan ketua bidang media informasi dan Sri Rahayu Ningsih yang mengkoordinasikan grup Saracen di berbagai wilayah.
Meski begitu Jasriadi memastikan dirinya tidak terlibat langsung dalam tim sukses pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa.
-
6 Kabar Hoax yang Menyulut Perang
Fenomena Beracun
Kabar bohong kembali mengalami kebangkitan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pada hakikatnya, berita palsu yang marak di media-media sosial saat ini tidak berbeda dengan propaganda hitam yang disebar buat memicu perang dan kebencian pada abad silam. Fenomena itu mengandalkan ju mlah massa untuk membumikan sebuah kebohongan. Karena semakin banyak yang percaya, semakin nyata juga sebuah berita
-
6 Kabar Hoax yang Menyulut Perang
Oplah Berganda buat Hearst
Pada 1889 pengusaha AS William Hearst ingin agar AS mengobarkan perang terhadap Spanyol di Amerika Selatan. Untuk itu ia memanfaatkan surat kabarnya, Morning Journal, buat menyebar kabar bohong dan menyeret opini publik, antara lain tentang serdadu Spanyol yang menelanjangi perempuan AS. Hearst mengintip peluang bisnis. Karena sejak perang berkecamuk, oplah Morning Journal berlipat ganda
-
6 Kabar Hoax yang Menyulut Perang
K ebohongan Memicu Perang Dunia
Awal September 1939, Adolf Hitler mengabarkan kepada parlemen Jerman bahwa militer Polandia telah "menembaki tentara Jerman pada pukul 05:45." Ia lalu bersumpah akan membalas dendam. Kebohongan yang memicu Perang Dunia II itu terungkap setelah ketahuan tentara Jerman sendiri yang membunuh pasukan perbatasan Polandia. Karena sejak 1938 Jerman sudah mempersiapkan pendudukan terhadap jirannya itu.
-
6 Kabar Hoax yang Menyulut Perang
Kampanye Hitam McNamara
Kementerian Pertahanan AS mengabarkan bahwa kapal perang USS Maddox ditembaki kapal Vietnam Utara pada 2 dan 4 Agustus 1964. Insiden di Teluk Tonkin itu mendorong Kongres AS menerbitkan resolusi yang menjadi landasan hukum buat Presiden Lyndon B. Johnson untuk menyerang Vietnam. Tap i tahun 1995 bekas menhan AS, Robert McNamara, mengakui insiden tersebut adalah berita palsu.
-
6 Kabar Hoax yang Menyulut Perang
Kesaksian Palsu Nariyah
Seorang remaja putri Kuwait, Nariyah, bersaksi di depan kongres AS pada 19.10.1990 tentang kebiadaban prajurit Irak yang membunuh puluhan balita. Kesaksian tersebut ikut menyulut Perang Teluk. Belakangan ketahuan Nariyah adalah putri duta besar Kuwait dan kesaksiannya merupakan bagian dari kampanye perusahaan iklan, Hill & Knowlton atas permintaan pemerintah Kuwait.
-
6 Kabar Hoax yang Menyulut Perang
Operasi Tapal Besi
April 2000 pemerintah Bulgaria meneruskan laporan dinas rahasia Jerman tentang rencana pembersihan etnis ala Holocaust oleh Serbia terhadap etnis Albania dan Kosovo. Buktinya adalah citra udara dari lokasi kamp konsentrasi. Laporan tersebut menggerakkan NATO untuk melancarkan serangan udara terhadap Serbia. Rencana yang diberi kode "Operasi Tapal Besi" itu tidak pernah terbukti hingga kini.
-
6 Kabar Hoax yang Menyulut Perang
Bukti Kosong Powell
Pada 5 Februari 2003 Menteri Luar Negeri AS, Colin Powell, mengklaim memiliki bukti kepemilikan senjata pemusnah massal oleh Irak pada sebuah sidang Dewan Keamanan PBB. Meski tak mendapat mandat PBB, Presiden AS George W. Bush, akhirnya tetap menginvasi Irak buat meruntuhka n rejim Saddam Hussein. Hingga kini senjata biologi dan kimia yang diklaim dimiliki Irak tidak pernah ditemukan.
Terkait tokoh intelektual dan penyandang dan Saracen, Jasriadi mengaku tidak mengenal dua sosok yang tercatat sebagai anggota Dewan Penasehat, yakni pengacara Front Pembela Indonesia Eggi Sudjana dan bekas perwira TNI, Mayjend Ampi Tanudjiwa.
"Tidak pernah, saya lupa siapa yang mengusulkan nama mereka masuk. Pokoknya ada yang minta nama mereka masuk. Jadi masuk. Tapi tidak pernah kita bertemu," imbuhnya lagi.
Eggi kini melaporkan Jasriadi ke kepolisian karena dugaan pencemaran nama baik. Kuasa hukum agen haji bermasalah First Travel itu juga menggugat Dedy Mawari, Ketua Bidang Hukum DPN Seknas Jokowi dan Ulin Yusron, jurnalis yang memuat foto Prabowo bergaya Hitler di Twitter dan Suny Tanuwidjaja atas tulisannya di sebuah situs berita.
-
'Nyoblos' Capres Pilihan
Tokoh bertolak belakang
Yang satu dari dunia militer, yang satunya lagi dulunya pengusaha mebel. Ketika nama Joko Widodo dicalonkan PDI Perjuangan, ia diduga akan bisa menang mudah. Namun dalam jajak-jajak terakhir, perbandingan suaranya dengan Prabowo Subianto terus mendekat.
-
'Nyoblos' Capres Pilihan
Sebelum hari H
Media sosial jadi bulan-bulanan curahan hati para pendukung capres. Tak sekedar menyatakan dukungan, tak jarang pendukung berkampanye hitam, atau sekedar menumpahkan kekesalan terhadap pendukung lain. Perang antar pendukung bisa dilihat setiap hari terjadi di sosmed dalam bulan-bulan terakhir.
-
'Nyoblos' Capres Pilihan
Hari yang dinanti pun tiba
Sejak pagi hari jelang pemilu, petugas pemilihan duduk dekat kotak suara di tempat pemungutan suara di samping jalur kereta api, kawasan kumuh Jakarta.
-
'Nyoblos' Capres Pilihan
Datang ke TPS
Akhirnya tiba juga hari yang dinanti. Pemilih menyalurkan suara mereka untuk calon yang mereka dukung. Setelah saling perang di sosial media gara-gara beda dukungan capres, apakah dalam kehidupan nyata mereka kembali berteman?
-
'Nyoblos 039; Capres Pilihan
'Nyoblos'
Sambil menggendong bocah, seorang ibu memberikan suaranya di Tempat Pemungutan Suara TPS, Menteng, Jakarta Pusat, dimana Joko Widodo dan istrinya Iriana juga memberikan suara.
-
'Nyoblos' Capres Pilihan
Pesta demokrasi
Dari Sabang sampai Merauke, mendapat kesempatan untuk menyalurkan suara mereka. Demikian pula dengan pemilih di mancanegara yang sudah terlebih dahulu memberikan suaranya, baik secara langsung maupun lewat pos.
Penulis: Ayu Purwaningsih
rzn/ap (Tempo, Antara, Detik)
Laporan Pilihan
- Tanggal 28.08.2017
- Kata Kunci Saracen, Jasriadi, Berita Palsu, Hoax, Fitnah, Prabowo Subianto, Eggi Sudjana, Ampi Tanudjiwa, Polisi, Pilpres 2014
- Bagi artikel Kirim Facebook Twitter google+ lainnya Whatsapp Tumblr Digg Technorati stumble reddit Newsvine
- Feedback: Kirim Feedback
- Cetak Cetak halaman ini
- Permalink http://p.dw.com/p/2iwik
Konten terkait
Siapa Dalang di Balik Bisnis Fitnah Saracen? 24.08.2017
Setelah menangkap tiga tersangka pengelola situs Saracen, kepolisian kini mengejar aktor intelektual dan penyandang dana sindikat penyebar fitnah dan kabar palsu tersebut. Dua tokoh masyarakat diisukan terlibat.
S umber: DW
Tidak ada komentar