Freeport Akhirnya Tunduk Pada Tekanan Indonesia Dunia Freeport Akhirnya Tunduk Pada Tekanan Indonesia Freeport Indonesia akhirnya berse...
Dunia
Freeport Akhirnya Tunduk Pada Tekanan IndonesiaFreeport Indonesia akhirnya bersedia menyerahkan 51% saham di tambang Grasberg dan membangun instalasi peleburan dalam waktu lima tahun. Kesepakatan tersebut mengakhiri perseteruan panjang seputar izin operasi.
Tambang Grasberg di Papua
Raksasa tambang Amerika Serikat, Freeport McMoran Inc. akhirnya menyanggupi tuntutan pemerintah Indonesia. Anak perusahaan Freport di Indonesia akan menyerahkan 51% sahamnya di tambang Grasberg dan membangun instalasi peleburan alias smelter. Sebagai gantinya pemerintah di Jakarta sepakat memperpanjang izin operasi Freeport di Papua hingga 2041.
Kabar tersebut diumumkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan. Meski demikian kedua pihak masih harus menegosiasikan detail perjanjian.
-
Perjudian Buntu di Tambang Grasberg
Duri dalam Daging
Harus diakui, PT Freeport adalah salah satu perusahaan asing yang paling kontroversial di Indonesia. Hubungan antara perusahaan yang bermarkas di Phoenix, AS, dengan pemerintah selama ini dipenuhi kekisruhan dan perseteruan. Tidak heran jika jelang negosiasi perpanjangan kontrak, kedua pihak kembali bersitegang.
-
Perjudian Buntu di Tambang Grasberg
Bola Api dari Jakarta
Terakhir, raksasa tamban g AS itu berseteru dengan pemerintah soal Kontrak Karya dan izin ekspor. Kontrak yang ada saat ini akan berakhir tahun 2021 dan Jakarta enggan memperpanjang karena khawatir merugi. Sebab itu Kementerian Energi dan SDM mengajukan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi Freeport buat memperpanjang kontrak.
-
Perjudian Buntu di Tambang Grasberg
Simalakama Freeport
Tahun 2017 pemerintah mengubah status Kontrak Karya yang dikantongi Freeport menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Bersamanya Freeport wajib membangun fasilitas pemurnian alias smelter dalam waktu lima tahun dan menyerahkan 51% saham tambang Grasberg pada Indonesia. Namun Freeport menolak klausul tersebut karena dinilai meru gikan.
-
Perjudian Buntu di Tambang Grasberg
Menyambung Nyawa
Lantaran gagal memenuhi persyaratan yang diajukan, pemerintah mencabut izin ekspor Freeport dan sejak 2015 hanya memberikan izin sementara yang berlaku selama enam bulan. Situasi ini menyudutkan Freeport karena tidak bisa mengekspor ketika harga Tembaga sedang melambung. Terlebih tambang terbuka Grasberg nyaris habis masa pakainya dan Freeport harus mulai menambang tembaga di bawah tanah.
-
Perjudian Buntu di Tambang Grasberg
Tekanan Pasar
Lantaran sikap keras Jakarta, Freeport merumahkan 12.000 pegawai akibat penurunan produksi. Kemelut di Indonesia akhirnya berimbas negatif pada saham Freeport. Analis pasar menganjurkan investor jangka panjang untuk tidak membeli saham Freeport hingga kisruh kontrak diselesaikan. JP Morgan bahkan menurunkan status Freeport dari "Overweight" menjadi "Neutral."
-
Perjudian Buntu di Tambang Grasberg
Gali Lubang Demi Utang
Tekanan pasar pada Freeport bertambah besar lantaran ketidakjelasan soal izin ekspor. Tahun ini Freeport merencanakan kapasitas produksi tambang Grasberg sebesar 32% dari total volume produksi perusahaan. Demi membiayai produksi dan menutup utang, perusahaan itu telah menjual sahamnya di tambang-tambang Afrika, dan mulai menambang tembaga berkualitas tinggi di Papua.
-
Perjudian Buntu di Tambang Grasberg
Terganjal Regulasi
Freeport berdalih akan berinvestasi senilai 15 miliar Dollar AS untuk mengubah Grasberg menjadi tambang bawah tanah. Untuk itu mereka menginginkan kepastian perpanjangan Kontrak Karya hingga 2041. Namun menurut UU Minerba, Indonesia hanya bisa menegosiasikan kontrak dua tahun sebelum masa berlakunya berakhir, dalam hal ini tahun 2019.
-
Perjudian Buntu di Tambang Grasberg
Jalan Buntu buat Dua Pihak
Akhirnya kedua pihak tidak bisa mengala h dan berniat membawa kasus Grasberg ke Mahkamah Arbitrase Internasional. Buat Freeport, menerima IUPK berarti kehilangan kuasa atas salah satu sumber pemasukan terbesarnya. Sementara pemerintah Indonesia juga enggan mundur dari tuntutannya karena terancam merugi dan kehilangan muka di hadapan publik. Penulis: Rizki Nugraha/ap (dari berbagai sumber)
Diversifikasi saham adalah salah satu syarat utama yang diajukan pemerintah untuk memperpanjang kontrak Freeport. Saat ini PT. Freeport Indonesia menguasai 90.64% saham di tambang Grasberg. Hingga pekan lalu pihak manajemen Freeport hanya menyanggupi diversifikasi saham sebesar 31%. "Kalau ndak ya kita enggak perpanjang," ujar Jonan Rabu (23/8) silam kepada media.
Menurut Jonan, Direktur Freeport McMoran Richard Adkerson sudah terlebih dahulu menyetujui syarat yang diajukan pemerintah. Perusahaan asal Phoenix itu juga bersedia membangun smelter dalam 5 tahun sampai Januari 2022, sejak Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dikeluarkan pemerintah.
-
Polemik Emas Ilegal dari Limbah Freeport
Tambang Ilegal di Aikwa
Penambang emas mendulang emas di sungai Aikwa di Timika, Papua. Meski banyak penduduk suku Kamoro yang masih berusaha mencari uang sebagai nelayan, kegiatan penambangan emas merusak dasar sungai yang kemudian memangkas populasi ikan di sungai Aikwa.
-
Polemik Emas Ilegal dari Limbah Freeport
Emas Punya Siapa?
Sejumlah penduduk bahkan datang dari jauh untuk menambang emas di sungai Aikwa. Indonesia memproduksi emas yang mendatangkan keuntungan senilai 70 miliar Dollar AS setahun, atau sekitar 900 triliun Rupiah. Tapi hanya sebagian kecil yang bisa dinikmati penduduk lokal.
-
Polemik Emas Ilegal dari Limbah Freeport
Buruh Papua Mencari Kerja
Kebanyakan penduduk asli setempat telah terusir oleh kegiatan perluasan tambang. Saat ini Freeport mengaku memiliki hampir 30.000 pegawai, sekitar 30% berasal dari Papua, sementara 68% dari wilayah lain di Indonesia dan kurang dari 2% adalah warga asing. Berkat tekanan dari Jakarta, Freeport berniat menambah komposisi pekerja Papua menjadi 50%.
-
Polemik Emas Ilegal dari Limbah Freeport
Sumber Kemakmuran
Tambang Grasberg adalah sumber emas terbesar di dunia dan cadangan tembaganya tercatat yang terbesar ketiga di dunia. Dari sekitar 238.000 ton mineral yang diolah setiap hari, Freeport memproduksi 1,3% emas, 3,4% perak dan 0,98 persen tembaga. Artinya tambang Grasberg menghasilkan sekitar 300 kilogram emas per hari.
-
Polemik Emas Ilegal dari Limbah Freeport
Berjuta Limbah
Grasberg berada di dekat Puncak Jaya, gunung tertinggi di Indonesia. Setiap hari, tambang tersebut membuang sekitar 200.000 ton limbah ke sungai Aikwa. Pembuangan limbah tambah oleh Freeport ujung-ujungnya membuat alur sun gai Aikwa menyempit dan dangkal.
-
Polemik Emas Ilegal dari Limbah Freeport
Nilai Tak Seberapa
Setiap tahun sebagian kecil dari jutaan gram emas yang ditambang di Grasberg terbuang ke sungai Aikwa dan akhirnya didulang oleh penduduk. Semakin ke hulu, maka semakin besar kemungkinan mendapatkan emas. Rata-rata penambang kecil di Aikwa bisa mendulang satu gram emas per hari, dengan nilai hingga Rp. 500.000.
-
Polemik Emas Ilegal dari Limbah Freeport
Simalakama Penambangan Ilegal
Pertambangan rakyat di sung ai Aikwa selama ini dihalangi oleh pemerintah. Tahun 2015 silam TNI dan Polri berniat memulangkan 12.000 penambang ilegal. Pemerintah Provinsi Papua bahkan berniat mengosongkan kawasan sungai dengan dalih bahaya longsor. Namun kebijakan tersebut dikritik karena menyebabkan pengangguran dan memicu ketegangan sosial.
-
Polemik Emas Ilegal dari Limbah Freeport
Kerusakan Lingkungan
Asosiasi Pertambangan Rakyat Papua sempat mendesak pemerintah untuk melegalisasi dan menyediakan lahan bagi penambangan rakyat di sungai Aikwa. Freeport juga diminta melakukan hal serupa. Ketidakjelasan status hukum berulangkali memicu konflik antara kelompok penambang. Mereka juga ditengarai menggunakan air raksa dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang dampaknya dita nggung penduduk setempat
-
Polemik Emas Ilegal dari Limbah Freeport
Persaingan Timpang
Konflik antara penambang antara lain disebabkan persaingan yang timpang. Ketika penduduk lokal masih mengais emas dengan kuali atau wajan, banyak pendatang yang bekerja dengan mesin dan alat berat. Berbeda dengan penambang kecil, penambang berkocek tebal bisa meraup keuntungan hingga 10 juta Rupiah per hari.
-
Polemik Emas Ilegal dari Limbah Freeport
Bisnis Gelap di Timika
Pertambangan rakyat di sungai Ajkwa turut menc iptakan struktur ekonomi sendiri. Karena banyak pihak yang diuntungkan, termasuk bandar yang menampung hasil dulangan emas penduduk di Timika dan oknum pemerintah lokal yang menyewakan lahan penambangan secara ilegal. Situasi tersebut mempersulit upaya penertiban pertambangan rakyat di Papua. Penulis: Rizki Nugraha/ap (dari berbagai sumber)
Freeport adalah perusahaan asing pertama yang mendapat izin usaha tambang di Indonesia. 1960 pakar geologi Freeport memastikan temuan cadangan tembaga dan emas di puncak Jayawijaya seperti yang dilaporkan peneliti Belanda.
Namun sejak mengelola tambang Grasberg tahun 1973, Freeport berulangkali dituding melakukan pelanggaran HAM dan kerusakan lingkungan.
rzn/hp (rtr, antara)
-
Ilusi Kekayaan Alam Indonesia
1. Emas
Dari hampir 3000 ton emas yang diproduksi dunia per tahun, 450 ton di antaranya ditambang di Cina. Sementara Australia (274 ton), Rusia (247) dan Amerika Serikat (210) mengekor di lima besar. Adapun Indonesia berada di urutan ke-11 negara produsen emas terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 69 ton per tahun.
-
Ilusi Kekayaan Alam Indonesia
2. Tembaga
Chile merajai pasar tembaga dunia. Saat ini negara di Amerika Selatan itu memproduksi 3,4 juta ton setiap tahunnya. Di peringkat kedua menyusul Cina, Peru dan Australia yang masing-masing memproduksi sekitar 1 juta ton per tahun. Adapun Indonesia berada di peringkat 11 dengan kapasitas produksi sekitar 400 ribu ton per tahun.
-
Ilusi Kekayaan Alam Indo nesia
3. Perak
Tahun 2014 silam Indonesia berada di urutan 15 dalam daftar negara produsen perak terbesar di dunia. Saat ini pasar perak masih dikuasai Meksiko dengan kapasitas 5.400 ton per tahun, disusul Cina (4.000 ton) dan Peru (3.500 ton). Sementara Australia dan Rusia melengkapi daftar lima besar.
-
Ilusi Kekayaan Alam Indonesia
4. Aluminium
Cina adalah produsen aluminium terbesar di dunia dengan kapasitas 24,5 juta ton per tahun. Sementara Rusia dan Kanada menguntit di belakang dengan jumlah produksi antara 3 hingga 3,5 juta ton setiap tahunnya. Adapun Indonesia yang 2014 silam memproduksi 250 ribu ton aluminium jauh tertinggal di posisi 24 .
-
Ilusi Kekayaan Al am Indonesia
5. Bauksit
Seperti pada banyak komodtas mineral lain, Australia dan Cina berada di urutan teratas. Untuk produksi bauksit (bauxit) misalnya, Australia mencatat kapasitas tahunan sebesar 81 juta ton, sementara Cina 47 juta ton. Brazil melengkapi daftar tiga besar dengan produksi 32,5 juta ton pada tahun 2014 silam. Adapun Indonesia berada di urutan 13 dengan kapasitas 500.000 ton per tahun.
-
Ilusi Kekayaan Alam Indonesia
6. Bijih Besi
Lagi-lagi Cina menempati posisi teratas untuk komoditas bijih besi dengan kapasitas produksi 1,5 milyar ton per tahun. Australia berada di tempat kedua dengan 660 juta ton yang diikuti Brazil dengan 320 juta ton. Adapun Indonesia berada di posisi 39 dengan jumlah produksi berada di kisaran 50 ribu ton per tahun.
-
Ilusi Kekayaan Alam Indonesia
7. Timah
Indonesia boleh lega karena memiliki cadangan timah yang termasuk tertinggi di dunia. Tahun 2014 silam, Indonesia tercatat sebagai produsen timah terbesar kedua di dunia setelah Cina. Dari sekitar 300.000 ton produksi timah dunia, 125.000 diantaranya berasal dari Cina dan 95.000 diproduksi di Indonesia.
Penulis: Rizki Nugraha (dari berbagai sumber)
Laporan Pilihan
- Tanggal 29.08.2017
- Tema Hak Asasi Manusia, Indonesia
- Kata Kunci Freeport, Grasberg, Papua, Tambang, Tembaga, SDA, HAM, Indonesia, Igansius Jonan
- Bagi artikel Kirim Facebook Twitter google+ lainnya Whatsapp Tumblr Digg Technorati stumble reddit Newsvine
- Feedback: Kirim Feedback
- Cetak Cetak halaman ini
- Permalink http://p.dw.com/p/2j0Da
Konten terkait
Saham Freeport-McMoRan Terangkat Berkat Indonesia 26.04.2017
Freeport-McMoRan Inc. gagal mencapai target pemasukan, namun harga sahamamnya tertolong karena Indonesia memberi waktu enam bulan lagi untuk menyesuaikan diri dengan regulasi baru.
Perjudian Buntu di Tambang G rasberg 23.02.2017
Kemelut antara Indonesia dan PT Freeport berpotensi cuma akan menghasilkan pecundang. Kedua pihak terjebak dalam pertaruhan besar seputar tambang Grasberg, tanpa ada jalan keluar.
Mike Pence Umumkan Transaksi US$ 10 Miliar Dalam Kunjungan di Indonesia 21.04.2017
Wapres Mike Pence mengumumkan transaksi senilai 10 miliar dolar AS antara perusahaan Amerika dan Indonesia dalam kunjungan ke Jakarta. Antara lain dari Exxon Mobil, General Elecric dan Lockheed Martin.
Sumber: DW