Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Jackie Chan tampil dalam kampanye perlindungan treggiling

Jackie Chan tampil dalam kampanye perlindungan treggiling Hak atas foto WILDAID ...

Jackie Chan tampil dalam kampanye perlindungan treggiling

Jackie Chan, trenggilingHak atas foto WILDAID
Image caption Selain melatih kung fu kepada trenggiling, Jackie Chan juga menyerukan perlawanan atas penggunaan daging dan sisik trenggiling.

Bintang film bela diri Jackie Chan ikut berpartisipasi dalam kampanye memberantas konsumsi trenggiling, yang tergolong satwa yang terancam kelangsungannya.

Dia tampil dalam sebuah video yang memperlihatkannya melatih kung fu kepada tiga ekor trenggiling untuk membela diri dan mendesak para pemirsa menentang makan daging trenggiling maupun menggunakan s isiknya sebagai obat tradisional, seperti dilaporkan Taiwan News.

Kampanye 'Kung Fu Trenggiling' itu diprakarsai oleh organisasi pegiat lingkungan WildAid, yang juga akan ditampilkan dalam papan reklame di Cina dan Negara.

Kedua negara itu merupakan konsumen trenggiling terbesar di kawasan Asia.

  • Tren perdagangan satwa liar yang dilindungi 'meningkat'
  • Dunia sepakat hentikan perdagangan trenggiling
  • Menyimpan ratusan trenggiling beku, seorang pria di Jatim ditangkap

Dengan merujuk pada kampanye perlindungan sayap hiu dan cula badak yang berhasil, Kepala WildAid, Peter Knights, berharap kampanye trenggiling akan mengikuti keberhasilan yang sama.

"Jackie mencapai khalayak yang meluas di Asia dan ada tanda-tanda jelas bahwa kampanye ini sudah memiliki dampak dengan sikap yang berubah," tuturnya.

Hak atas foto WILDAID
Image caption Setelah dilatih kung fu, trenggiling bisa membela diri melawan para pemburu liar, begitulah cerita video untuk kampanye trenggiling dari WildAid.

___________________________________________________________________

Temuan trenggiling di Medan

Pertengahan Juni 2017, pihak berwenang menangkap dua pria di Medan, Sumatera Utara, karena diduga terlibat dalam perdagangan gelap 225 ekor trenggiling yang nilai jualnya diperkirakan mencapai Rp2,5 miliar.

Mereka dijerat dengan UU No.5/1990 tentang Konservasi dan Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara dan denda Rp100 juta.

Hak atas foto KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Image caption Selain sisik trenggiling, juga ditemukan beberapa trenggiling yang sudah mati maupun masih hidup di sebuah gudang di Medan pada Juni 2017.

Tidak jelas tujuan akhir dari trenggiling ini namun Cina dan Vietnam merupakan tujuan yang populer.

Pihak berwenang memperkirakan satu lembar sisik trenggiling bisa dijual sekitar US$1 atau Rp13.000 dan di gudang yang dirazia di Medan itu, juga ditemukan lima karung sisik kering dan basah.

____________________________________________________________________

Kampanye ini diluncurkan bersamaan dengan usulan pemerintah negara bagian Sabah, Malaysia, untuk melarang perburuan trenggiling.

Jika sudah disahkan, lapor koran The Malay Mail, maka akan diberlakukan hukuman lima ta hun penjara bagi pemburu trenggiling, yang akan digolongkan sebagai spesies 'yang sepenuhnya dilindungi'.

Hak atas foto EPA
Image caption Awal Agustus, pihak berwenang Malaysia menemukan lebih dari 300kg sisik Pangolin yang berasal dari Republik Kongo dengan menggunakan penerbangan Ethiopian Airlines.

"Apabila kegiatan perburuan gelap ditahan, populasi dari spesies yang terancam dan dilindungi di negara bagian ini akan segera menyusut," jelas Rahimatsah Amat dari Dewan Lingkungan Sabah Environmental Trust said.

Bulan lalu, pihak berwenang menyita delapan ton kulit trenggiling di pelabuhan Sabah.

Kelompok pegiat lingkungan, Clean Malaysia, menyebutkan perburuan trengg iling bukan hanya mengancam kelangsungan satwa tersebut tapi juga keragaman hayati di kawasan.

  • Aparat ‘tak pernah’ hukum pemelihara satwa liar tanpa izin di pengadilan
  • Bayi simpanse korban penyelundupan satwa telah mati
  • Terekam kamera, empat ekor macan tutul Jawa di Cikepuh

Trenggiling merupakan salah satu satwa yang banyak diselundupkan di seluruh dunia, dengan perkiraan lebih dari satu juta diburu di alam liar dalam waktu 10 tahun terakhir, menurut WildAid.

Dagingnya dianggap enak sementara sisiknya diyakini bermanfaat bagi kesehatan berdasarkan pengobatan tradisional Cina.

Jika diserang, hewan ini menggulung dirinya menjadi seperti bola sebagai perlindungan dengan menggunakan sisiknya yang keras. Walau perlindungan itu efektif untuk menghindar dari predator alami, penggulungan seperti bola malah memudahkan pemburu untuk menangkapnya.

*. Laporan oleh Alistair Coleman - BBC Monitoring

Sumber: BBC

Reponsive Ads